♪37♪

1.1K 74 2
                                    


Ceklek

Lelaki berpawakan dengan tinggi kira-kira 181 cm itu keluar dengan beberapa catatan di tangan nya.

"Bagaimana om?" Tanya Jovanka lebih dahulu.

"Eh? Jovan. Jadi om harus jelasin kesiapa nih?" Tanya Risko.

"Semua aja" Sahut Alvaro.

"Okay okay, jadi begini..."

"Ibu kamu harus cepat cepat di bawa ke Singapura" Lanjut Risko. Ya jelas penyakit ibu nya semakin bersarang di tubuh ibu nya.

"Apa harus?" Tanya Aiden, yang sedang berusaha mati-matian menahan tangis nya.

"Penyakit nya harus segera di angkat, karena pilihan hidup nya di antara Mati dan Hidup" Tegas Risko.

"Apa kamu tidak percaya kepada ku?" Tanya Risko.

"Ak-aku bukan tidak percaya kepada om, ta-tapi. Aku, aku.. Aku takut kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kali nya" Jelas Aiden, yang mendongakan kepala nya ke atas untuk menahan tangis.

"Aku tahu, aku akan berusaha sekeras mungkin" Risko tersenyum, sambil menepuk Punggung Aiden lalu di balas Senyuman oleh Aiden.

"Mata mu merah kenapa dah?" Tanya Alvaro sambil menunjuk wajah Aiden.

"Kelilipan tadi" Jawab Aiden sambil mengusap kedua air mata nya.

"Hyungi! Bagaimana kabar adik ku?" Tanya Aiden.

"Dia sudah bahagia di Korea bersama Hyerin Noona" Jawab Hyungi.

"Syukurlah" Aiden mengusap air mata nya.

"Bagaimana jika malan ini kita tidur di rumah Hyungi, kan rumah nya di sebelah" Ajak Alvaro.

"Emm.. Kalian saja aku tidak bisa" Jovanka mempout kan bibir nya

"Kenapa?" Tanya Hyungi.

"Aku wanita sendiri" Jawab Jovanka.

Mereka bertiga lantas menepuk kening mereka

"Aku lupa kalo misal nya Hyerin Noona lagi di Korea bareng Aisyah" Hyungi tertawa sambil menggaruk tengkuk belakang nya.

"Lalu yang menjaga ibu siapa?" Tanya Aiden.

"Kan rumah ku benar benar tepat di samping rumah sakit ini Aiden"

"Hmmm.... Tapi gemana ya?" Aiden menimbang-imbangkan pikiran nya.

"Duh ah... Anterin aku aja udah tengah malem, klian nelfon aku pas jam 12 mlm... Dikira ga ngantuk apa?" Tanya Jovanka.

"Ngantuk sih..  Tapi.... Kalo kamu mau pulang juga gapapa.. Aku anter" Seru Alvaro.

"Hmmm... Ayok aja sih... Klian yg nyuruh aku buat kesini kalian yg harus nganter" Ujar Jovanka.

"Y udah.. Ayo" Hyungi menyuruh Alvaro untuk menemani Aiden

-

Sesampai nya di Apartemen. Hyungi langsung pamit. Dan kembali ke rumah Sakit.

Saat baru saja ingin masuk kedalam Apartemen nya, dia mendengar suara lagu 'Blood Sweat and Tears'.

"Siapa ya?" Batin Jovanka.

Ceklek

"Eh? Hehe" Lelaki berhidung mancung. Tersenyum KUDA

"Pelanin.. Nanti tetangga denger" Ujar Jovanka.. Hoseok menurut dia bukan nya memelankan musik nya. Tapi malah mematikan musik itu. Lalu mengikuti Jovanka untuk tertidur.

7 Shadow Brother (Revisi) Where stories live. Discover now