♪29♪

1.2K 92 5
                                    

Jovanka masih tidak berangkat hingga malam minggu tiba. Seminggu lebih mungkin. Dia banyak menghabiskan waktu bersama Seokjin di apartemen nya.

"Malem ini mau ngapain? Ke mall? Atau di sini aja?" Tanya Seokjin. Jovanka mengecek tanggalan di handphone nya.

"Masak bareng?" Tanya Jovanka.

Ya tenang di apartemen ini sungguh tenang, dia memblokir semua nomor teman nya. Dia tidak peduli seberapa khawatir mereka.

"Ya udah beli bahan nya sekarang aja, biar ntar ga kemaleman masak nya" Jovanka mengangguk, dia mengambil topi dan masker di Capstock.

"Aku ke minimarket bawah dulu" Jovanka keluar dari kamar apartemen nya dan meninggalkan Seokjin.

"Jimin-ie, keluar kau!" Lelaki yang di sebut oleh Seokjin terkejut lalu menghampiri Seokjin.

"Kok tau?" Tanya Jimin.

"Aku tahu lah, felling ku mengatakan itu" Jawab Seokjin

"Ouh baiklah"

Jimin mendekati Seokjin, dia memeluk Seokjin dari samping.

"Hyung maaf, aku merebut waktu mu, maafkan aku Nee?" Tanya Jimin

"Hey, aku tidak marah chim, aku tidak bisa egois, kamu juga harus merasakan bagaimana hidup dengan Jovanka, itu menyenangkan" Jawab Seokjin sambil mengusak rambut Cream jimin.

"Jimin, kau mau aku masakkan apa?" Tanya Seokjin

"Masakan yang di tambah rasa sayang dari Hyung saja sudah cukup bagi ku" Jawab Jimin

"Ahahaha, bisa saja kau" Seokjin tertawa, sambil mengganti baju nya.

"Karena aku sayang Dongsaeng ku dan Hyung ku😊" Jimin tersenyum sampai mata nya melengkung seperti bulan sabit.

"Sudah jangan tersenyum mata mu hilang itu" Sindir Seokjin

Pip pip pip

Suara sandi pintu di tekan membuat penghuni di dalam rumah terkejut Jimin langsung pergi, Seokjin langsung pura-pura bermain Hanphone.

"Bikin apa?" Tanya Seokjin.

"Yang kayak ada di Episode run terbaru aja" Jawab Jovanka.

"Oh okay, Steak" Seokjin langsung mengamgguk Faham.

"Abang udah nyata, ini udah mulai malam" Batin Jovanka.

"Bang, baju nya gemesin ih" Jovanka mencubit pipi Seokjin

"Bang, baju nya gemesin ih" Jovanka mencubit pipi Seokjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kira kira baju nya gitu gais

"Iya kayak muka ku lucu" Jawab Seokjin

"Udah yuk langsung aja"

-

Hyungi, Alvaro, dan Aiden tengah berada di rumah Hyungi

"Gi serius? Ga pulang sampe sekarang?" Tanya Aiden.

"Serius, ga ada kabar, kontak ku di blokir" Jawab Hyungi.

"Kemana sih dia?" Batin Aiden

"Khawatir, tapi masa iya ke rumah nenek nya lagi ga pernah bilang ke aku?" Tanya Hyungi

"Kalian kontak nya di blokir ga?" Tanya Hyungi

"Iya di blokir" Jawab mereka berdua.

Aiden mengusap wajah nya kasar, lalu mengacak-acak rambut nya.

-

Makanan sudah jadi, Jovanka dan Seokjin sudah di meja makan.

"Waaaaaahhh Daebak enak banget bang" Jovanka tersenyum di ikuti Seokjin.

"Abis ini gantian Jimin" Seokjin berbisik ke Jovanka.

"Iya"

"Jangan lupa, minta di ajarin Dance" Lanjut Seokjin

Jovanka tertawa renyah, dia menatap Seokjin dalam, bagi nya, kenapa dia sangat menyukai Seokjin di karenakan sifat yang seperti anak anak nya itu padahal dia sudah berumur 29(28 umur indo) itu.

"Bang makasih" Jovanka tersenyum hingga mata nya menghilang dan di gantikan lengkungan seperti bulan sabit.

"Kamu ngingetin kedua adik aku" Seokjin menunduk.

"Adik? Abang punya adik?" Tanya Jovanka.

"Iya, nama nya Park Ha Jun dan Park Ha Yun, mereka kembar Ha Jun itu cowok, dan Ha Yun itu cewek, mereka menghilang saat masih berumur 2 bulan" Seokjin merapihkan alat makan nya sambil menunduk menahan air mata.

"Kita, BTS sayang banget ke mereka, tapi takdir berkata lain, mereka menghilang begitu saja. Dan saat itu juga pertepatan ayah dan ibu yang pergi meninggalkan kami bertujuh" Seokjin benar-benar tidak bisa menahan air mata nya.

"Aku yakin, jika Ha Yun dan Ha jun ada bersama kami, mereka akan tumbuk secantik kamu dan setampan Jimin. Alasan kami memberi marga Park adalah karena saat lahir mereka berwajah seperti Jimin." Jelas Seokjin sambil menyeka air mata nya.

"Aku jiga tidak tahu mereka masih Hidup atau Tidak" Lanjut Seokjin

"Aku merindukan mereka" Seokjin menangis lebih keras, dia menuyembunyikan wajah nya di balik baju nya.

Jovanka berjalan ke arah Seokjin, lalu memeluk nya.

"Aku yakin mereka akan tumbuh sehat dan di jaga dengan baik oleh orang tua yang menemukan mereka" Bisik Jovanka di balik Pelukan nya.

"Semog-ga saj-a" Seokjin membalas pelukan Jovanka. Lalu dia memeluk nya dengan erat, seperti takut kehilangan.

"Berhenti menangis, aku tidak suka jika orang yang aku sayang menangis" Bisik Jovanka sambil melepas pelukan itu.

Seokjin mengusap air mata nya lalu tersenyum.

Dia bangkit lalu membereskan semua alat makan nya, dan mencuci nya.

"Semoga kedua adik mu cepat ketemu oppa" Batin Jovanka sambil tersenyum.

"Setelah ini kau tidur Nee?" Seru Seokjin, Jovanka mengangguk.

-TBC-

Mampus siapa lagi Ha jun dan Ha yun😂😂😂 aduuuhh nama nya tuh makin banyak ajaaaaa😂😂😂😂

7 Shadow Brother (Revisi) Where stories live. Discover now