♪43♪

1K 78 8
                                    

"Jika memang ini adalah jalan dari teori itu.. Jalankan saja dulu, tanpa mengeluh, sebab Skenario tuhan akan selalu indah"

"Kamu siapa?" Tanya Jovanka kepada wanita paruh baya yang sangat cantik itu.

"Aku katakan sekali lagi, kau pasti akan menemukan jawaban nya di akhir.. Jangan takut dengan kejadian ini, tidak apa apa mereka membenci mu, itu adalah alur cerita yang diberikan oleh tuhan, ikuti, dan jalan lah kedepan, jangan ke belakang, jika kebelakang maka masalah ini akan semakin merumit, dan membahayakan dirimu.

Jangan pernah menengok kebelakang, teruslah jalan kedepan, aku tidak tahu seberapa lama masalah ini dapat diselesaikan oleh dirimu, karena aku bukan tuhan.

Semua sayang padamu. Jangan pernah takut jika kau sendiri, kau pasti bisa melewati nya sendirian, kau pasti bisa berjalan dengan lurus

Saran ku, jangan pernah menyerah, dan jangan pernah berkata "aku lelah" Jangan pernah mengeluh, lepas topeng mu, kau tidak pandai berakting, jalankan saja dulu.

Jika dirimu benar benar lelah atau menyerah, jangan pernah ambil jalan "bunuh diri" Memang dirimu siapa? Apa kau Tuhan? Yang bisa mengambil dan mencabut nyawamu sendiri?

Ikuti arah Bulan yang terbenam, ikuti arah rintik hujan yang deras. Ikuti aliran Sungai yang jernih, ikuti Arah Matahari terbenam, ikuti ribuan bintang yang bertebar di langit malam, ikuti Ujung pelangi yang indah

Dan ikuti Arah senandung merdu" Jelas wanita itu

Wanita itu menghilang, setelah itu Jovanka melihat sesuatu yang menarik perhatian nya

Wajah keempat sahabat nya yang selama ini menghilang.

-

Asalkan kalian tahu, ini sudah hari ke12 mereka menghilang. Jovanka mengambil nafas panjang.

Itu mimpi yang aneh, dan untuk kesekian kali nya Jovanka memimpikan perempuan itu. Selama mereka menghilang Jovanka terus bermimpi perempuan itu, dan kata kata perempuan itu selalu sama.

"Perempuan itu siapa?" Batin Jovanka.

Setelah itu dia menoleh ke kanan dan ke kekiri dan untuk kesekian kali nya dia tidak melihat Seorang Jung Hoseok lagi.

Apa dia marah padaku?

Hanya itu yang di tanyakan oleh Jovanka.

Jovanka turun dari Kasur nya lalu pergi ke ruang tengah, dia pergi ke meja belajar nya.

Kemana mereka? Benar-benar tidak ada kabar.

Dia duduk di kursi itu dan mengambil buku Bersampum hijau bergambar Keroppi yang diberikan oleh Jungkook pada saat pertama mereka bertemu.

Apakah aku memang sebodoh itu?
Kenapa aku membentak kak Hoseok?
Untuk apa juga yah aku membentak dirinya?

Aku benar-benar bodoh. Aku harus nya bersyukur karena aku dapat bertemu mereka secara percuma dan gratis, tanpa mengantri seperti mereka.
Dasar anak bodoh, tidak tahu terima kasih
Itukah balasan untukku? Itukah?
Kalau memang benar itu adalah balasan nya, kenapa Tuhan membalas nya dengan sangat berat?.

Baiklah mulai sekarang aku akan menerima apa adanya, akan kujalani
Tanpa mengeluh sedikitpun.
Sampai aku menemukan jawaban yang benar.

Aku ingin menertawakan kebodohan-kebodohan ku. Aku benar benar bodoh sekali. Bodoh
Dasar anak bodoh

-

Jovanka meneteskan airmaya nya. Dia menangis, menangis dengan keras. Menangisi kebodohan nya.

Andai saat itu emosi tidak menguasai dirinya. Mungkin mereka tidak pergi









-TBC-

jawaban ny hampir ada disini. Cari sampe ketemu ;)

7 Shadow Brother (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang