♪35♪

1.1K 75 2
                                    

"GOOD MORNING PRINCESS" Seru Jimin di telinga Jovanka

"Astaga Oppa, jangan teriak di telinga ku, nanti jika telinga ku tidak bisa mendengar suara indah kalian bagaimana?" Protes Jovanka. Jimin mempoutkan bibir nya lalu meminta maaf.

"Ya sudah mandi sana" Jovanka mengangguk

"Jin Hyung bantu aku membuatkan sarapan untuk Jovanka laaah" Rengek Jimin kepada Seokjin yang sedang berada di ruang tengah.

"Buat saja roti sandwich isi telur setengah matang, itu menyehatkan" Jawab Seokjin

"Ah nee, baiklah" Jimin mulai menjalankan perintah yang disuruh oleh Seokjin.

"Lagi pun biasa nya juga Jovanka akan memakan itu" Lanjut Seokjin.

Jimin memasak itu dua, satu lagi untuk diri nya.

"Woaah, apa kau memasak nya sendiri?" Tanya Jovanka sambil duduk di depan kursi Jimin

"Tentu" Jawab Jimin

"Bagaimana kau tahu ini adalah kesukaan ku?" Tanya Jovanka

"Karena aku menyayangi mu jadi aku tahu" Jawab Jimin

'Jangan percaya mohon, itu aku yang memberi tahu nya' batin Seokjin sambil menatap Jimin datar

>><<

Gadis bersurai Coklat muda dengan rambut bergelombang indah tengah duduk di pojok singgasananya.

Apa yang dia lakukan?

Membaca buku.

Tak lama bel berbunyi tanda masuk kelas. Dia menengok ke pojok kiri, sahabat terbaik nya tidak datang. Kemana dia?

Aiden kenapa?

Apa dia benci aku?

Apa dia pindah sekolah karena udah tahu keluarga ku bagaimana?

Apa dia jijik sama aku?

Jovanka menepis pertanyaan konyol itu di otak nya, dia kembali memperhatikan guru di depan yang sedang mengajar. Namun pikiran nya tidak bisa lepas dari sahabat sekelas nya ini.

Arrghh sudah lah Jovanka menepis semua pikiran nya itu.

Mungkin dia hanya sakit, atau izin Jovanka mulai berfikir positif.

-

Kriing

Bel istirahat berbunyi, dengan segera Jovanka berlari keluar kelas mendahului teman-teman di kelas nya.

"Hyungi! Alvaro!" Seru Jovanka, yang di panggil menoleh ke arah Jovanka lalu menatap Jovanka bingung

"Apa?" Tanya Alvaro

"Aiden kemana? Tau ga?"

-

Alvaro POV

"Hyungi" Orang yang aku panggil menoleh ke belakang, ya aku duduk di belakang nya.

"Apa var?" Tanya Hyungi.

"Kita kasih tahu tidak ya ke Jovanka?" Tanya Alvaro.

"Emm, nanti kita bahas di kantin saja, nanti bu nan nya marah kalo tau kita ngobrol" Jawab Hyungi

"Okay"

Tak lama bel tanda istirahat berbunyi, dan dengan segera kami langsung keluar kelas dan pergi membicarakan

"Kasih tau ga? Kalo kasih tau nanti Jovanka sedih lagi jadi gemana?" Tanya Alvaro.

"Kali ga kasih tau nanti Jovanka nya makin kepo, kalo kasih tau auto sedih gemana nih?" Tanya Hyungi balik

"Kasih tau aja lah" Akhir nya kita berdua pasrah, kita tidak berani untuk berbohong

"HYUNGI ALVARO"

-

Author pov

"Aiden mana?" Tanya Jovanka

"Emmm... Nanti deh aku laper. Di kantin aja" Alvaro pergi meninggalkan Hyungi dan Jovanka

"Duluan yah" Hyungi mengejar Alvaro lalu di ikuti oleh Jovanka dengan wajah bingung.

"Ada apa sih?"

>><<

Seorang lelaki baru saja terbangun oleh suara pintu terbuka. Dia menoleh ke arah pintu, dan tampak lelaki bertubuh tegap dan tinggi, namun tinggi lelaki itu tidak setinggi lelaki yang sedang duduk itu.

"Aiden makaan sama om yah" Ajak orang bernama Risko itu.

"Ah, iya om" Aiden tidak beranu menolak, dia mengikuti Lelaki itu.

Aiden dan Risko pergi keluar rumah sakit menggunakan mobil milik Risko. Di perjalanan, Aiden hanya memandangi jalanan yang lumayan ramai itu dengan tatapan Kosong.

Hingga tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di tekpat tujuan.

"Aiden. Ayo turun" Aiden langsung mengangguk lalu membuka pintu mobil itu dan pergi meningikuti Risko.

"Om sedih liat kamu banyak diem" Aiden tersenyum

"Maaf udaudah bikin om sedih" Aiden tersenyum...

Palsu

"Kalau kamu tidak kuat untuk tersenyum berhentilah tersenyum karena senyum palsu mu sangat terlihat, dan menjadikan dirimu benar benar orabg yang terlihat sangat lemah" Senyuman Aiden menghilang, di gantikan wajah sendu nya lagi

"Maaf" Lagi lagi hanya kata itu yang mempu di keluarkan oleh Aiden, dia tidak tahu harus berkata apa.

"Sebentar om" Aiden pergi ke toilet untuk memberi pesan kepada teman teman nya

Hyungi 😎

Apa kau bisa ke rumah sakit sekarang? Aku sedang di luar bersama om Risko|
Today. 13.40

|aku akan kesana 5 menit lagi
Today. 13.40

Terima kasih Hyungi😊|
Today. 13.41
(Read)

-

Aiden berjalan kembali ke meja tempat Risko berada

"Om maaf lama" Aiden kembali duduk di depan kursi yang ditunggu oleh Risko.

"Iya gapapa" Jawab Risko.

"Aiden, kamu mau ibu kamu sembuh bukan?" Tanya Risko

"I-iya?" Tanya Aiden.

"Kalau gitu biar om yang menanggung, kau hanya tinggal menunggu hasil okay?" Aiden mengangguk tidak Faham

"Om akan membawa ibu kamu ke singapura" Aiden memelotot mata nya, ibu nya yang sedang sakit harus kah di bawa pergi jauh dari dirinya?

"Om? Kenapa jauh banget? Ga bisa disini aja?" Tanya Aiden.

"Maaf tapi hanya ini yang bisa om lakuin buat kamu. Buat kesembuhan ibu kamu. Peralatan dokter di Singapura lebih memadai di bandingkan disini" Jelas Risko lagi. Aiden menggigit bibir bawah nya menahan tangis.

"Om. A-aku mau pulang sekarang"

-TBC-

Do you know knp aku ga up? Lama ga up? Karena wattpad ku beneran eror. Ini baru bisa di pake buat nulis lagi, bisa di buka buat kek baca gitu tapi buat nulis atau ngetik itu ga bisa gemana ya? Kek nge bug terus tuhm terus kayak nge Heng gitu loh. Ini jg ak nulis ny agak bug bug gitu. Kesel g sih? Apa ini efek update wattpad ya?

Terimakasih sudah membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Vomment❤

7 Shadow Brother (Revisi) Where stories live. Discover now