♪41♪

1K 76 10
                                    

Sesampai nya Jovanka dan Aldi do depan rumah Jovanka. Jovanka terkejut. Aldi benar. Semua nya baik baik saja tidak ada Garis polisi. Ada kehidupan di dalam rumah ini. Ini benar benar keajaiban yang Jovanka Alami. Dia tersenyum.

"Kak. Aku ga berani" Bisik  Jovanka

"Bentar" Aldi turun dari Mobil nya dan mendekati Jovanka.

Ting tong (anggp bel :v)

"Kakak maju duluan hehe" Jovanka mendorong Aldi kedepan.

"Iya yaampun sampe segitu nya takut tuh ya :')" Aldi mengalah dia di depan dan Jovanka di belakang.

ceklek

Pintu terbuka. Dan menampilkan Wanita paruu bawa dengan kain di pundak nya.

"Eh? Nak Aldi. Ada apa nak?" Tanya Wanita Itu.

"Emm. Bi Om Jonathan sama Tante Vania nya ada ga bi?" Tanya Aldi.

"Ada di dalem nak. Ayo masuk dulu" Wanita itu masuk kedalam. Diikuti oleh Aldi.

"Ayo ih ikut" Ajak Aldi sambil menarik tangan Jovanka.

"Mari nak masuk" Ajak wanita paruh baya itu.

"Nak Jovan?" Tanya wanita tua itu. Jovanka tersenyum kaku lalu membungkuk ke Pembantu rumah tangga iti.

"Bi Idah" Jovanka salam ke Wanita itu dan membungkuk lalu masuk.

"Selamat sore om tante. Aku bawa siapa?" Tanya Aldi sambil menyeret Jovanka agar di depan nya.

"Jovan?" Jonathan lari lalu memeluk Jovanka namun tidak dengan Vania.

"Ngapain kamu balik lagi?! Pergi sana!" Bentak Vania.

"Vania! Kamu jangan gitu! Ini anak kamu! Paham?!" Bentak Jonathan.

"Bi. Bisa bantuin beresin barang barang nya Jovanka ga? Nanti di bawa ke mobil Aldi" Bisik Aldi kepada Bi Idah.

"Eh? Nak Jovanka mau di bawa kemana? Jangan di bawa pergi bibi kangen banget sama Nak Jovan" Tanya Bi Idah.

"Bibi kalo kangen sama Jovanka bisa ke alamat ini. Jovanka akan ada di sana terus" Jawab Aldi sambil memberikan Kertas ke Bi Idah.

"Kalo.emang dia anak aku? Kenapa dia ga satu darah sama aku?! Kenapa?! Hah?! Dia tuh anak pungut!" Jawab Vania.

"VANIA! JAGA UCAPAN KAM--"

"Udah yah aku udah tahu kalauq aku bukan anak kandung ayah sama ibu" Putus Jovanka. Hingga membuat Bi Idah, Aldi dan Jonathan terkejut.

"Tuh kan? Dia aja ngakuin! Udah pergi kamu! Pergi kamu dari rumah ini! Ngapain?! Bikin rusak popularitas keluarga ini aja! Dasar anak pungut!" Bentak Vania lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Van? Kamu tau dari mana?" Tanya Jonathan.

"Suatu rahasia akan terbongkar dengan sendirinya ayah. Bahkan saat ayah ga kasih tau pun aku akan tahu duluan sebelum ayah yang memberi tahukan itu" Jawab Jovanka.

"Ayah. Ayah sama ibu ga boleh berantem lagi okay? Aku tinggak bareng kak Aldi. Aku ga mau ngerusakin keluarga ini ngerusak kedamaian keluarga ini. Aku sayang ayah" Jovanka menjinjitkan kaki nya lalu mencium pipi ayah nya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Jonathan

"Aku ga kemana mana. Aku akan selalu ada di sini" Telunjuk Jovanka mengarah ke arah Dada bidang ayah nya.

"Di hati ayah aku berangkat dulu yah :)" Jovanka memeluk Ayah nya lalu pergi ke kamar nya. Untuk mengambil semua barang barang nya.

"Kak Aldi tunggu disini aja" Titah Jovanka.

"Iya"

Jovanka berlari menaiki tangga dan masuk kedalam kamar nya. Tak sadar dia meneteskan Air mata nya. Dia berbicara Seperti itu tapi dia merasakan sesak yang benar benar sesak, Jujur saja dia menangis keras maka dari itu dia tidak mengizinkan Aldi ikut.

"dek" Jovanka mengusap air mata nya cepat saat melihat Hoseok di hadapan nya.

"kamu beneran serius? kayak nya ga ikhlas banget buat pisah"lanjut Hoseok.

"kenapa kakak berbicara seperti itu pada ku? apa sebenar nya kakak kakak semua yang mendalangi ini? apa kakak yang membuat Aiden Alvaro dan Hyugi juga Kak Hyerin hilang?! apa semua dalang ini adalah kakak? KAK HOSEOK! JUJUR!!!" Jovanka emosi, dia mencengkeram Kerah Baju Hoseok.

"kakak? jahat banget kamu ngomong gitu ke kakak, kakak sayang sama kamu ga mungkin kakak ngelakuin ini semua! kamu lupa? tujuan kakak disini ngapain? tujuan kita disini ngapain? kamu lupa?" Tanya Hoseok.

"terserah kakak aja, kalau ternyata  benar dalang semua ini adalah kakak, aku bakalan marah sampai kapanpun ke kakak, dan aku buang semua yang berbau BTS!"bentak Jovanka sambil membereskan barang-barang nya, lalu berlari keluar.

"bodoh kau seok!" Hoseok mengacak-acak rambut nya.

"eh? udah? ayo, kamu kenapa nangis?" Tanya Aldi yang sudah Stay di dalam Mobil

"ga papa kak, Ayo" seusai Jovanka memasukkan barang nya kedalam Bagasi mobil Aldi Jovanka Melangkah dan masuk kedalam Mobil.

"ceritain ke kakak"Aldi memegang bahu Jovanka dan tangan kiri nya mengusap air mata Jovanka.

"kak, dengerin aku! ga semua nya itu bisa di ceritakan, privasi dan umum itu berbeda! aku ga bisa menceritakan semua yang aku alami ke kakak, ini privasi aku, jadi jangan maksa aku buat cerita semua nya ke kakak, atau kalau kakak maksa aku buat cerita itu bakalan bikin aku sendiri sakit dan jatuh"jawab Jovanka

"maaf" Aldi melepaskan tangan dibahu Jovanka dan beralih ke stir Mobil.












TBC

hai gais, aku sedang mengusahakan agar cepet up nya, ok ekarang UP lagi wkwkwk maaf mellow... btw dari episode yang kemari  kemarin kalian udah bisa liat gemana Ending cerita ini btw, bagi yang pnter teori aja.. wkwkwk

7 Shadow Brother (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang