♪28♪

1.2K 96 5
                                    

Saran lagu yang pas buat part ini

The Truth untold-BTS

Kalo ga punya aku kasih vidio nya aja


Tapi jangan dulu di mulai

>><<


Jovanka berjalan kaki untuk ke apartement ayah nya, setelah dia baca surat itu ternyata terselipkan alamat apartemen nya dan ternyata alamat apartemen nya tidak jauh dari sekolah.

Seusai menekan sandi kamar nya, Jovanka masuk dia duduk di.kursi komputer. Dia menatap sedih sebuah bingkai foto di meja belajar yang ada di kamar apartemen.

-
Lagu nya di mulai disini ok? Lagu nya di ulang-ulang okay? Wkwk
-

Seorang lelaki memakai kacamata, dengan baju lengan pendek dan celana levis se-atas lutut dengan topi hitam kesayangan nya.

Lelaki berambut coklat itu tengah memegang tangan seorang anak perempuan berumur 5 tahun yang di kucir kuda.

"Ayah aku suka bunga biru itu" Seru anak itu.

Anak itu berjalan ke arah bunga yang mekar indah dengan warna biru langit itu, dia mencabut nya.

"Satu, dua, tiga" Seru anak itu.

"Ini buat ayah, dan ini buat ibu, aku mencabut nya tiga bunga, tiga bunga ini untukku untuk ayah dan ibu" Ujar anak itu lagi.

"Waaah bunga nya cantik seperti kamu nak, seperti Jovanka, cantik sekali" Lelaki itu menggendong tubuh mungil anak bernama Jovanka lovata itu.

-

"Ayah" Tanpa Jovanka sadari dia memeluk foto itu sambil menangis.

"Aku rindu" Lanjut Jovanka.

"Aku rindu memetik bunga biru itu"

"Aku rindu suara ayah"

"Aku rindu pelukan ayah"

Tangan putih melingkar di leher Jovanka, dapat di rasakan kepala nya menelusup masuk ke sela leher Jovanka, dia menhembuskan nafas nya. Bahkan tak jarang leher Jovanka basah karena air mata orang bernama Kim Seokjin itu.

"Cerita ke abang, Abang disini, jangan nangis, abang ga suka" Seokjin memutar kursi yang di duduki Jovanka. Hingga dia melihat Wajah memerah Jovanka.

"Aku ga tau, dimana keluarga aku, aku ga tau apakah aku punya ayah atau ibu? Aku ga tau apakah aku benar benar anak haram, aku ga tau asal usul keluarga aku, aku ga punya keluarga, ga ada yang pernah tahu asal usul keluarga aku" Jelas Jovanka

"Aku-hiks, mungkin memang tidak punya keluarga" Jovanka menunduk air mata nya semakin deras, Seokjin tidak kuasa menahan tangis nya, dia memeluk Jovanka erat.

"Aku keluarga kamu, aku kakak kamu, aku keluarga kamu, Bangtan Seonyeondan keluarha kamu, jangan pernah berfikir kamu tidak punya keluarga.

Aku disini, aku di samping kamu, aku ada, aku selalu ada buat kamu. Jangan pernah anggep kamu sendiri di dunia ini, jangan pernah katakan anak haram di depan aku, aku kakak kamu, aku juga bias kamu" Jovanka memejamkan mata nya. Dia membalas pelukan Seokjin.

"Maaf"

"Ga usah minta maaf, semua manusia pasti punya kesalahan, dan punya masalah" Seokjin mengecup Dahi Jovanka dengan rasa kasih sayang.

"Mau pulang ke rumah Hyungi?" Tanta Seokjin.

"Mungkin sementara waktu disini dulu" Jawab Jovanka sambil tersenyum.

"Okay aku temani" Seokjin tersenyum.

"Dan mungkin untuk beberapa hari aku ga masuk sekolah" Lanjut Jovanka, Seokjin terkejut.

"Kenapa?" Tanya Seokjin

"Aku pengen nenangin diri, seminggu itu ga cukup buat ngelupain mada masa itu" Jawab Jovanka. Seokjin tersenyum.

"Kalo itu mau kamu, aku ga maksa" Seokjin memeluk Jovanka.

-

"Hyungi" Hyungi berbalik menatap lelaki yang memanggil nya itu. Dua lelaki tengah berlari ke arah Hyungi.

"Iya?" Tanya Hyungi.

"Liat Jovanka ga? Kok dua hari ga masuk sekolah, dia ada di rumah kamu kan?" Tanya Aiden. Hyungi menggeleng tidam tahu.

"Kemana ya?" Batin Aiden.

"Aku juga bingung dua hari ini Jovanka ga ada keterangan, Ga pulang ke rumah, aku takut ada apa apa" Jawab Hyungi. Aiden dan Alvaro membelalakan mata nya.

"Ga pulang?!" Tanya Alvaro

"Iya, aku chat spam sampai telfon ga ada jawaban, kayak nya dia balik ke Bandung deh ke rumah nenek nya" Jelas Hyungi.

"Semoga aj-"

"Anak haram kok di cariin" Potong seorang wanita sambil bergelayut manja di lengan Aiden.

"Lepasin" Aiden menepis tangan wanita itu.

"Siapa yang kamu maksud dengan Anak Haram Nadi?" Tanya Aiden.

"Ya? siapa lagi kalo bukan si cewek pengecut, Jovanka Lovata" Jawab wanita bernama Nadi itu.

"Dia punya ayah sama bunda! Dia punya keluarga!" Bentak Alvaro. Sementara Nadi hanya menunjukan Smirk nya

"Haha, ayah sama ibu nya kan bukan ayah dan ibu kandung nya, dia kan berada di Panti! Dia anak panti, anak pungit, dan pembawa sial".

" Jaga omongan mu Nadi" Sekarang giliran Hyungi yang membentak.

"Main keroyok" Sindir Nadi.

"Udah lah sama aku aja, ngapain sam si pembawa sial" Nadi menarik Tangan Aiden dan meninggalkan mereka semua.

"William sih salah sendiri, pacaran sama orang kayak gitu" Gumam Alvaro.

"Siapa sih?" Tanya Hyungi

"Pacar William"

"Hah? Masa? Ga mungkin?!" Tanya Hyungi terkejut.

"Serius" Jawab Alvaro.

Hyungi menggelengkan kepala nya, dia tidak menyangka

-

"NADI STOP!" Bentak Aiden.

"Inget! Aku bukan siapa siapa kamu! Aku juga ga kenal kamu siapa! Kamu tuh cuma adik kelas! Cuma siswa MPLS jangan sok sokan nganggep aku pacar kamu! Aku ga pernah deket sama kamu! Ngobrol aja ga pernah, bahkan nembak!" Aiden membentak Nadi, nadi terkejut. Setelah itu Aiden meninggalkan Nadi yang masih terdiam.

-TBC-

7 Shadow Brother (Revisi) Where stories live. Discover now