AHYA MENIKAHI MAYANG

99 0 0
                                    

"Ma, hari ini Ahya nikah sama Mayang. Ahya seneng banget." Ahya melompat-lompat mengabari ibunya.

"Bagus dong kalau kamu nikah sama Mayang." Bu Meyriska ikut senang mendengar kebahagiaan putranya.

        Ahya sudah siap dengan baju kemeja dan jas yang terpasang rapi di tubuhnya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Ahya. Bukan hanya Ahya. Tetapi orang tuanya, keluarganya, orang tua Mayang, dan keluarga Mayang. Ia akan segera mengambil tanggung jawab seorang ayah dari Mayang. Ia sangat bahagia bisa memiliki Mayang.

"Sudah siap, Ahya?" Tanya Bu Meyriska menepuk pundak Ahya.

"Sudah, Mama." Jawab Ahya senang.

"Alhamdulillah." Bu Meyriska bahagia memeluk putranya itu.

"Saya terima nikah dan kawinnya Delilah Armayang Dinar Puteri binti Kasman dengan maskawin yang telah disebutkan, tunai!"

"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya seorang penghulu.

"Sah!" Jawab saksi dan tamu undangan serempak.

"Alhamdulillah, barakallahu lakuma wa baraka wa jama'a bainakuma fi khair," ujar penghulu menyudahi acara ijab qabul.

        Ahya menatap Mayang lekat. Kemudian ia mencium kening  Mayang. Mayang mencium kening Ahya. Mereka pun berpelukan.

"Terima kasih ya Allah, udah mengabulkan doa Mayang. Mayang janji nggak bakalan menyakiti Ahya. Mayang sayang sama Ahya. Sesungguhnya engkau tahu ya Allah, kalau Mayang udah sayang pasti Mayang nggak bakal main-main." Batin Mayang di pelukan Ahya.

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku menemukan wanita sebaik ini. Sangat jauh berbeda dengan Adris. Jagalah hatiku untuk Mayang ya Allah. Terlalu mahal menyia-nyiakannya." Batin Ahya di pelukan Mayang.

"Selamat menempuh hidup baru, Kak Mayang. Nanti kalau udah jadi ibu jangan galak-galak. Entar dede bayinya takut." Ucap Resita, Marcha, dan Adit sambil tertawa.

"Makasih sayang-sayang Kakak. Kakak nggak bakalan galak kok. Sama Bang Ahya yang gini besarnya aja Kakak nggak galak apalagi sama dede bayi nanti." Mayang tertawa kecil.

"Meskipun kita udah nikah, Mayang tetap boleh melanjutkan toko ya sayangnya Ahya. Ahya melanjutkan usaha bengkel." Kata Ahya sambil mengelus pipi Mayang.

"Iya deh, sayang. Biar Ahya nggak terlalu berat untuk menafkahi Mayang dan anak-anak kelak. Kasihan Mayang lihat Ahya banting tulang melulu." Mayang mengelus punggung Ahya.

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now