BAKAT TERPENDAM MAYANG

83 0 0
                                    

        Mayang pergi ke ruang kosong rumah barunya. Ia mengambil sepasang stik drum yang bertuliskan "Ahya, te quiero" yang artinya aku mencintaimu. Ia memainkan drum sesuai dengan lagu yang ingin ia cover. Tanpa ia sadari, Ahya berada di belakangnya.

"Ahya, ngagetin Mayang aja." Kata Mayang sambil mencubit lengan kiri Ahya.

"Maaf deh kalau Mayang terkejut." Ahya memeluk Mayang dari belakang.

"Gak apa-apa sayang." Balas Mayang dengan kelembutan.

        Mayang men-cover lagu Burnout milik Green Day dengan ketukan drumnya. Ia begitu senang dan bahagia apalagi Ahya sedang di depan matanya.

"Mayang sejak kapan bisa main drum?" Tanya Ahya penasaran kepada wanita kuat yang dihadapannya itu.

"Sejak usia sebelas tahun. Tapi semua keluarga Mayang nggak ada yang tahu kalo Mayang bisa main drum selain nge-DJ. Adit yang merupakan adek kandung Mayang aja nggak tahu." Jawab Mayang panjang lebar.

"Gimana nanti kalau kita sudah punya anak, kita buat grup band sekeluarga. Tapi Adit, Marcha, dan Resita tetap ikut." Ahya mengusulkan ide baru untuk Mayang.

"Boleh banget, Ahya. Ha, itulah yang Mayang tunggu-tunggu." Mayang menepuk jidatnya karena ia merasa bodoh.

"Drummer cantiknya Ahya, Ahya sayang sama drummer." Ahya memeluk drummer sekaligus istrinya itu.

"Drummer juga sayang sama Ahya." Tutur Mayang manja sambil mencium kening Ahya. Tak hanya itu, ia menjadikan bagian bawah dagu Ahya sebagai squishy. Ya, squishy yang ia remas ketika sedang gemas saat ia duduk di bangku SMA.

"Ternyata istriku ini tak hanya cantik. Tapi juga mandiri dan multitalenta. Sudah begitu akhlaknya juga baik. Tidak seperti Adris, mantan kekasihku dulu yang meninggalkanku disaat menderita." Gumam Ahya dalam hati.

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now