Tujuh Dosa Maut

12 0 0
                                    

Apabila dikatakan tujuh dosa maut, bukan berarti dosa yang lain tidak berakibat kepada maut. Istilah ini menunjukkan bahwa inilah jenis dosa yang sering membuat manusia tidak mengalami kebahagiaan yang seharusnya, dan inilah jenis dosa yang biasa akrab menghampiri setiap orang.

  KESOMBONGAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KESOMBONGAN

Sombong bukan saja berarti seseorang begitu memamerkan apa yang dimiliki dan tidak dimilikinya (tinggi hati), tetapi juga berarti ia tidak percaya akan apa yang dimilikinya (minder). Kesombongan (juga minder) adalah satu ekspresi dari sikap hidup yang berpusatkan pada diri sendiri. Dosa ini mempunyai ciri menolak realita yang ada dan menipu diri sendiri, kemudian menempatkan diri pada suatu keadaan yang bukan seharusnya. Amsal berkata, "Kecongkakan mendahului kehancuran" (). Bapak gereja, Agustinus pernah berkata, "Manusia yang menyenangkan dirinya sendiri bukanlah orang yang akan kehilangan segalanya, tetapi ia adalah orang yang mendekati kehampaan." Kesombongan mencemari segala yang disentuhnya, menghambat pertumbuhan rohani, dan menciptakan ketegangan baik dalam diri sendiri maupun dalam diri orang lain.

Kesombongan adalah dosa dasar yang menyebabkan perpisahan dari Allah, dari diri kita sendiri, dari orang lain, dan dari kemegahan hidup sebagai orang yang menyaksikan berkat Allah. Norman Wright berpendapat bahwa kesombongan membuat orang sukar diberkati Tuhan, dan membuat sukar membangun keluarga bahagia.

IRI HATI

Karena iri hati, Kain membunuh Habel. Sikap yang secara tiba-tiba menjadi tidak senang atas keberhasilan orang lain, tidak senang atas kelebihan orang lain, serta menolak untuk puas dengan apa yang dimilikinya sendiri, itulah iri hati. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa iri hati merupakan suatu perasaan tidak puas dengan diri sendiri dan ketidakmampuan untuk menerima kebaikan dan kelebihan orang lain. Reputasi orang lain menyinggung harga dirinya. Iri hati juga menunjukkan bahwa seseorang masih hidup dalam kedagingan ().

AMARAH

Alkitab mencatat, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu" (). Itu artinya, setiap orang bisa saja marah, tetapi bukan berarti memendam kemarahan itu sehingga menjadi kebencian yang mendalam, dan marah itu semakin menjadi-jadi sehingga bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Kemarahan bisa timbul karena sesuatu yang kita inginkan tidak kesampaian atau terhalangi. Seseorang menjadi marah itu normal, tetapi sikap sebagai seorang pemarah adalah sesuatu yang tidak normal, bahkan Alkitab menganjurkan agar menjauhi dan tidak memberi tempat pada si pemarah (). Amarah yang menjadi dosa ialah jika tidak bisa menerima kenyataan dan akhirnya melawan kenyataan dengan tindakan yang tidak wajar. Amarah yang menimbulkan dosa adalah amarah yang muncul dan dibarengi dengan keinginan untuk mewujudkannya, yang cenderung ingin merusak atau menimbulkan kerusakan hubungan atau sesuatu. Marah bisa dinyatakan kepada diri sesama juga kepada Tuhan.

KETAMAKAN

Sikap egosentris manusia membentuk suatu sifat tamak. Tamak berarti tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki dibarengi dengan keinginan yang kuat untuk memiliki segala sesuatu yang mungkin menjadi miliknya, walaupun sesuatu itu bukan kebutuhannya. Jika keinginan itu menguasai diri seseorang, tindakan untuk memperoleh sesuatu tersebut akan diikuti dengan sikap menghalalkan segala cara. Biasanya ketamakan berakar dari keinginan untuk menguasai harta dan perasaan kuat ingin dihargai oleh setiap orang. Paulus berkata, "Akar segala kejahatan adalah cinta akan uang" (). Ketamakan bukanlah sikap kristiani karena sikap ini membentuk sikap lebih mementingkan diri dan harta ketimbang Tuhan dan sesama. Karena itu, Yesus pernah berkata, "Berjaga-jagalah dan waspada terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu" ().

NAFSU SEKSUAL

Nafsu seksual ditunjukkan dengan gejala tidak puas terhadap pasangan resmi yang diberikan oleh Tuhan, dan tidak tertarik pada satu pasangan saja. Nafsu seperti ini sangat mengganggu, khususnya bila berkaitan dengan hidup pernikahan, keluarga, dan urusan kasih sayang pribadi. Dunia sekarang membuat nilai-nilai moral mengalami degradasi yang tajam sehingga membawa orang semakin biasa mengumbar hawa nafsu seksualnya. Perselingkuhan, seks pranikah, dan seks bebas menjadi semakin akrab dengan lingkungan di sekitar kita. Semakin banyak orang yang menganggap bahwa hal mengumbar nafsu seperti bukan lagi merupakan hal yang berdosa yang dapat mengganggu nurani seseorang. Alkitab menjelaskan bahwa hal seperti itu tidak berkenan di hadapan-Nya. Daud jatuh karena nafsu seksual yang disalurkan pada orang yang tidak tepat. Kejatuhan Salomo juga bermula dari ketidakmampuan untuk menahan nafsu seksualnya. Dosa ini rentan terjadi bagi setiap orang di sepanjang segala zaman. Tampaknya sebagai suatu kebetulan analogi ini. Huruf mati dari nafas adalah n-f-s. Huruf mati nafsu juga adalah n-f-s. Karena itu, setiap orang yang bernafas pasti mempunyai nafsu. Orang perlu menguasai dirinya agar tidak terjebak dalam nafsunya. Tidak terkecuali orang percaya, perlu betul-betul mengandalkan kuasa Tuhan dan kesadaran diri yang penuh untuk dapat menguasai dan mengontrol nafsu ini. Sekali manusia jatuh dalam hal ini, ia segera menjadi hamba dosa ini (), namun tentu saja pintu pertobatan tetap terbuka di dalam Yesus Kristus.

KEMALASAN

Kemalasan dapat dirumuskan sebagai tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu, segan, tidak bernafsu. Kata ini tidak saja mengandung arti kemalasan dalam hal-hal kerohanian, tetapi juga sikap apatis dan tidak aktif dalam kegiatan kristiani. Alkitab memberikan peringatan mengenai dosa kemalasan. Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak dan kemiskinan. Kemalasan merusak dan membunuh si pemalas. Kemalasan menyebabkan cara hidup yang negatif, hidup yang tidak berguna, dan tidak efektif.

Tuhan tidak melarang kita untuk beristirahat. Ia bahkan memberikan hari perhentian-Nya bagi setiap orang percaya. Sebagaimana teladan-Nya setelah berkarya menciptakan langit dan bumi, Ia berhenti pada hari ketujuh. Semut dapat dijadikan contoh. Sebagai makhluk hidup yang begitu kecil, ia dapat memanfaatkan energi dan sumber-sumber kehidupan secara ekonomis. Betapa malangnya manusia yang malas. Padahal Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang paling mulia dari segala ciptaan-Nya.

Malas adalah satu sikap di mana seseorang tidak ingin melakukan apa pun juga. Malas juga merupakan sikap di mana seseorang enggan untuk melakukan segala sesuatunya dengan maksimal. Bahkan dalam perumpamaan Tuhan Yesus mengenai talenta, malas adalah sikap di mana seseorang memiliki talenta dan karunia dari Tuhan, tetapi tidak menggunakannya atau mendayagunakannya (). Sikap malas melemahkan pikiran dan kehendak seseorang sehingga tidak memiliki aktivitas yang berarti. Sikap malas ini membuat seseorang hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan saja, yang enak dan semuanya hari ini, tanpa memikirkan dengan serius masa depannya. Alkitab mengatakan bahwa orang yang malas adalah saudara dari perusak (). Orang malas punya banyak keinginan tetapi sia-sia bahkan ia dibunuh oleh keinginannya (). Sifat ini pada akhirnya akan menyeret seseorang pada rupa-rupa kejahatan yang dilatarbelakangi kemiskinan akibat kemalasan atau karena ingin jalan pintas. Karena keinginan yang menguasai mereka sedangkan mereka tidak ingin bekerja keras, mereka akan terdorong untuk melakukan kejahatan. Allah ingin agar si pemalas belajar dari semut ().

KERAKUSAN

Kerakusan adalah ekspresi manusia yang kehidupannya hanya mementingkan diri sendiri. Sifat ini adalah ekspresi dari seseorang yang hanya mementingkan harta di atas segalanya. Pikirannya semata-mata tertuju kepada perkara duniawi ().

Manusia Abadi [SELESAI]Where stories live. Discover now