Jenis Kasih (III)

1 0 0
                                    

Kasih Terhadap Tanah Air

Tuhan berfirman melalui Yeremia, "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu" (). Indikasi untuk mengasihi tanah air muncul juga dari Paulus yang berkata, "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah" (). Tuhan menghendaki orang percaya untuk mengasihi tanah airnya. Cinta tanah air meliputi pengabdian, perhatian, dan tenaga untuk turut menciptakan keadilan dan kesejahteraan negara, serta turut serta dalam pembangunan bangsa.

KASIH TERHADAP TUHAN

Manusia diciptakan untuk dapat menerima kasih Tuhan dan juga untuk mampu mengasihi Tuhan penciptanya. Tuhan ingin manusia mengasihi, menghormati, menaati, dan beribadah kepada-Nya. Ia menjadi marah dan menghukum orang yang tidak mengasihi Dia seperti yang diterima oleh manusia pertama yang memilih untuk taat kepada Iblis dan mengabaikan Dia.

Keberdosaan menghalangi manusia untuk tetap mempunyai kerinduan mengasihi Dia. Jika manusia ingin datang dan mencari Tuhan, cara dan tujuan serta status keberdosaan manusia membuat kasih itu tidak mampu mendekati Tuhan, penciptanya yang kudus. Manusia hanya bisa mengasihi Tuhan dengan benar jika ia berada dalam kehendak Tuhan. Itu sebabnya Tuhan sendiri datang kepada manusia dan memungkinkan manusia untuk dapat mengasihi Tuhan kembali. Yesus berkata, "Tidak seorang pun datang kepada Bapa (Tuhan Allah) kalau tidak melalui Aku." Ketika kerinduan manusia untuk mengasihi Tuhan terpuaskan, ia akan memperoleh ketenangan dan kedamaian sejati dari Tuhan. Perkataan Daud adalah kebenaran bahwa sesungguhnya manusia perlu mengasihi Tuhan di dalam hidupnya. Perkataan itu ialah, "Hanya dekat Allah saja kiranya aku tenang" ().

KASIH TERHADAP DIRI SENDIRI

Semua manusia mempunyai kemampuan yang besar untuk mengasihi diri sendiri. Namun, di sini saya membedakannya dengan sifat mementingkan diri sendiri. Di dalam kasih tidak ada satu pun yang jahat dan tidak bertentangan dengan unsur-unsur kasih yang lain. Itu berarti apa pun yang dilakukan oleh manusia tidak boleh mengakibatkan penderitaan yang sejati bagi dirinya sendiri. Dosa itu nikmat dan menyenangkan, namun sifatnya semu dan sangat sementara. Bahkan setelah itu, manusia akan menderita karenanya. Itu berarti apa pun yang mengakibatkan kesenangan dari dosa bukanlah kasih.

Kasih terhadap diri sendiri yang sejati adalah kasih yang merawat dirinya sehingga tetap dalam keadaan sehat secara jasmani maupun rohani. Apabila seseorang terlibat dalam kejahatan walaupun dalam usaha mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri, itu bukanlah kasih terhadap diri sendiri karena setelah itu manusia dikejar dosa. Semakin seseorang mengasihi Tuhan dan sesamanya, ia akan semakin mampu mengasihi dirinya sendiri secara utuh dan benar.

Untuk menjalankan hidup yang penuh kasih, manusia harus terlebih dahulu menerima kasih dari Tuhan yang telah memedulikan, merendahkan diri, dan yang menyelamatkannya. Walau tak jarang Tuhan pun mengganjar kita karena kasih-Nya, tetapi Ia sendiri pula yang akan membalut luka bekas ganjaran itu. Charles Spurgeon pernah berkata, "Sepasti Tuhan menempatkan anak-anak-Nya dalam tungku pembakaran, sepasti itu pulalah Ia akan menyertai mereka di dalamnya."

Manusia Abadi [SELESAI]On viuen les histories. Descobreix ara