ꜱᴏᴜʟᴍᴀᴛᴇ

216 17 13
                                    

Senyum Hyungwon merekah saat dia melihat Minhyun melambaikan tangan ke arahnya, yang mana hal itu secara otomatis membuat Hyungwon juga semakin memangkas jaraknya ke arah pemuda berwajah tampan nan manis tersebut.

"Udah kelar kelas lo hari ini?" tanya Minhyun saat Hyungwon sudah berdiri di depannya.

Hyungwon memperbaiki letak tas di pundak kanannya lantas mengangguk, "Hm, jam terakhir kelasnya Pak Soman, tadi cuma kuis doang. Lo sendiri?"

"Gua udah kelar tadi setengah jam lalu sih. Ini habis ketemu sama Kai, ngembaliin komik Conannya tadi." ujar Minhyun yang hanya direspon dengan anggukan paham oleh Hyungwon. Minhyun mengecek keterangan waktu pada jam tangannya, "Ngomong-ngomong, ini baru jam 4 sore lebih sedikit dan gua belum mau balik. So.. how about drink hm?" sambungnya.

"Traktir?" tanya Hyungwon sambil pasang ekspresi pura-pura lelah, membuat Minhyun langsung terkekeh melihat tingkahnya.

Minhyun mengangguk berkali-kali, dia mengacungkan jempolnya di depan Hyungwon, "Don't worry. I'll treat you well, my bro!" jawab Minhyun.

Mereka berdua ketawa kemudian secara bersamaan keduanya mulai mengambil langkah, melenggang dari lorong tempat mereka bertemu.

Hyungwon dan Minhyun pergi ke kafe tempat biasa mereka nongkrong. Tempat favorit mereka untuk menghabiskan sisa hari sampai menjelang senja. Satu aktivitas wajib yang bagi Hyungwon dan Minhyuk sayang sekali dilewatkan setiap kali mereka masih memiliki waktu luang seperti sekarang ini. Lumayan, sebelum pulang bisa hangout sebentar 'kan termasuk bentuk refreshing juga.

Hyungwon menyesap ice americano yang dia pesan sementara Minhyun menyandarkan punggungnya di kursi, matanya mengunci sosok teman baiknya tersebut.

"Apa?" tanya Hyungwon ketika menyadari bahwa Minhyun sejak tadi memperhatikannya.

Kening Minhyun berkerut bersamaan dengan tangannya yang dia lipat didada. "Gua mau nanya sesuatu sama lo. Boleh?"

Alis Hyungwon refleks terangkat, mengangguk. "Sure. Soal apa?"

"Soal lo sama Bona. Kalian masih diem-dieman?"

Dan Hyungwon seketika terdiam mendengar pertanyaan Minhyun yang langsung to the point.

"Beneran masih beranㅡ"

"Kita gak berantem dan sekedar info aja, gua gak pernah minta ini semua terjadi, Hyun." sela Hyungwon sebelum Minhyun sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Iya gak berantem cuman diem-dieman aja, gitu maksud lo? Sama aja bleguk."

Hyungwon tersenyum kecut ketika dia ikut menyandarkan punggungnya di kursi. Membahas masalah ini lagi membuatnya merasa sedikit sesak.

Anyway, benar dugaan Minhyun tadi. Iya, Hyungwon dan Bona sebenarnya masih marahan. Emm, ralat. Mungkin sepertinya hanya Bona yang masih marah pada Hyungwon.

Ini sudah masuk hari kelima sejak percakapan terakhir mereka beberapa waktu lalu. Setelah pesan terakhir yang Bona kirim pada Hyungwon malam itu, sampai hari ini hubungan mereka belum membaik. Masih dalam zona merah.

Minhyun menatap Hyungwon dengan lekat, sabar menunggu kelanjutan kalimat yang akan diucapkan pemuda jangkung yang duduk di hadapannya itu.

Hyungwon menggelengkan kepalanya, "Entahlah gua sendiri gak tahu kenapa bisa begini. Padahal sebelumnya gua sama dia gak pernah marah lebih dari 24 jam. Diem-dieman pun kita pernah sepakat cuma sampe tiga hari doang."

"Tapi ini udah hampir seminggu. Mau sampe kapan kalian begini terus?"

Hyungwon hanya mengedikkan bahu, tidak tahu.

[Tahap Revisi] 📕 𝐌𝐎𝐍𝐃𝐀𝐈𝐋𝐘 | 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓽𝓪 𝓧Where stories live. Discover now