ᴀʟʟ ɪ ᴀꜱᴋ (2)

240 19 13
                                    

Sekarang Jooheon lagi mematut dirinya yang udah rapih dan wangi di depan cermin. Menatap bangga pantulan dirinya yang terpampang luar biasa memakau. Lebay? Oh, oke. Lupakan aja.

"Eh? Ini nggak berlebihan 'kan ya?" tanyanya. Menatap polos pada dirinya sendiri.

Satu.

Dua.

Tiga.

Jooheon lalu mengangguk mantap. Kedua sudut bibirnya terangkat, mematri senyum teramat manis.

"Alright. Let's go!" ujarnya yang kemudian menyeret langkah keluar kamar. Bersiul riang menuju lantai satu rumahnya.

Setibanya di bawah, Jooheon mendapati Minhyuk dan Changkyun yang baru aja pulang. Minhyuk langsung ke kamarnya, dia nepuk bahu Jooheon waktu mereka berpapasan di dekat tangga. Sedangkan adik bungsunya, Changkyun lagi ngobrol sama Mamih.

Setahu Jooheon tadi dia sempat dengar Kihyun nyebut-nyebut nama Seulgi. Ngasih tahu Changkyun kalau teman abangnya itu mau datang tapi Kihyun ngerasa geregetan sama Jooheon karena ngabarinnya dadakan.

Yaa.. biasalah. Bayangin aja Kihyun macam ibu-ibu sosialita yang rempong ngadepin acara dadakan, seakan khawatir kalau nanti dia nggak bisa menjamu tamunya dengan baik.

Jooheon cuma nyengir dari belakang Changkyun dan Kihyun yang berdiri membelakanginya.

"Gak usah curhat ke Ayem, Mih. Tenang aja, Seulgi orangnya nggak ribet kok. Sediain aja apa yang ada, Mih." Jooheon membuka pintu kulkas. Mengambil satu minuman kotak dari sana, jus stoberi Mamihnya.

Kihyun sama Changkyun refleks mengalihkan fokus mereka ke Jooheon yang tahu-tahu udah duduk anteng minum jus di kursi, sebelah kiri Changkyun.

Kihyun berdecak gemas, "Ish! Itu 'kan menurut kamu, Joo. Mamih maunya itu Seulgi nyaman main di sini. Mana waktu itu si Abang pernah bilang katanya Seulgi anaknya cantik. Ya Mamih gengsi dong kalo seandainya nggak melayani anak orang yang katanya cantik itu. Apa kata dunia kalo Mamih kamu ini gak bisa menjamu tamu dengan baik, Joo. Malu tau!"

Kihyun menaruh kuas kuenya (sekarang dia lagi sibuk ngolesin kuning telur buat kue-kue nastarnya ㅡini ngedadak bikin, langsung ngulenin adonan pas Jooheon pergi ke kamarnya). Lalu Kihyun menatap Jooheon dengan ekspresi serius yang mana sukses menarik seluruh fokus Jooheon.

"Lagian, emangnya kamu mau Mamih keliatan nggak elegan di depan calon pacar kamu gitu heh?"

W-WHAT?!

PPFFFRRUUHH!! UHUKK..  UHUKK..

Fak.

"Euww!! KAK JOO JOROOOOKK!!" Changkyun histeris waktu Jooheon tiba-tiba menyemburkan jus yang diminumnya. Matanya menatap bergantian dengan sorot horor sekaligus jijik ke arah Jooheon dan apron Kihyun yang sedikit terciprat semburan naga dari Jooheon.

"Euw! JOOHEOOOONNN!!" Kihyun meringis sambil menepis jejak-jejak jus di apronnya dengan cepat. Rautnya juga nggak jauh beda dari Changkyun.

"So-sorry, Mih.. nggak sengaja. Ma-maafin Joo, Mih.."

"Kamu kira-kira dong ah kalo kaget, Joo. Masa Mamihnya disembur begini sih. Macem-macem aja ih!"

"Ya Allah.. maaf Mih, maaf.. sumpah demi Allah Jojoo gak sengaja. Mamih sih nanyanya aneh-aneh, kena sendiri 'kan."

Jooheon yang masih terbatuk-batuk berusaha untuk menetralkan keterkejutannya. Sementara Kihyun refleks mengangkat wajahnya, mendelik ke arah Jooheon. Dan Changkyun menelan ludah saat dia menyadari perubahan ekspresi diwajah Kihyun. Dramanya mulai deh.

[Tahap Revisi] 📕 𝐌𝐎𝐍𝐃𝐀𝐈𝐋𝐘 | 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓽𝓪 𝓧Where stories live. Discover now