ʙᴜᴋᴀɴ ᴏʀᴀɴɢ ᴊᴀʜᴀᴛ

252 12 10
                                    

Senyum Changkyun yang sumringah kelihatan cerah sekali, secerah matahari yang bersinar terik di waktu yang nyaris menuju tengah hari. Pemuda manis yang punya deep voice seksi dan aura dewasa tersebut seakan tidak mampu menahan perasaan senangnya barang sebentar.

Bukan tanpa alasan Changkyun demikian, toh dia begitu sebab Changkyun bahagia karena Papih dan Mamihnya sekarang sudah kembali seperti biasanya. Akur dan penuh cinta. Aww~

Sejak awal bangun tidur sampai setiap dia pamit berangkat sekolah nebeng Minhyuk atau Hyungwon, Changkyun sering tiba-tiba senyum sendiri setiap kali pikirannya melayang pada kejadian bagaimana Papih dan Mamihnya berproses menjadi akur kembali. Jika mengingat sebelumnya Changkyun adalah saksi saat Kihyun menangis tengah malam usai bertengkar dengan Shownu, maka dapat dimaklumi bagaimana perasaan Changkyun terkait hal tersebut.

Ya, meski sebenarnya bukan hanya Changkyun saja yang bahagia soal itu. Semua anak-anak Shownu dan Kihyun juga pastinya bahagia dong. Tak terkecuali Wonho yang tidak ada di rumah untuk menyaksikan langsung kronologisnya karena dia harus menemani Seola, Wonho turut bersorak senang ketika mengetahui Papih dan Mamihnya sudah baikan dari cerita yang Hyungwon sampaikan kepadanya.

Hanya saja masalahnya tuh, Changkyun kalau sedang senyum-senyum sendiri kadang suka membuat orang yang memperhatikannya parno. Sibuk bertanya-tanya atau parahnya malah mengira Changkyun itu aneh atau stress semacamnya.

Bagaimana tidak akan membuat orang salah paham, Changkyun-nya sendiri yang kadang jika sedang ambigu suka tidak ingat tempat dan keadaan sih.

Seperti saat ini, pada jam pelajaran olahraga yang sedang berlangsung, Changkyun dan sebagian teman sekelasnya sedang menunggu giliran untuk mengambil nilai praktek materi basket. Nah, disela-sela jeda menunggu sampai namanya terpanggil, Changkyun tertangkap basah oleh Hanbin ㅡteman sekelasnya yang dikenal sebagai kembarannya oleh hampir seluruh warga sekolahㅡ tengah memperhatikan kucing kawin sembari tersipu malu atau terkadang dia terkekeh pelan.

Reaksi Hanbin? Speechlees. Dia bengong ketika memperhatikan sikap ambigu Changkyun, seakan tidak menyangka kalau ternyata Changkyun sesenang dan seasyik itu 'menonton' kucing kawin.

Meski sebagai sesama pemuda yang akhil baliq, Hanbin cukup paham dan memaklumi soal yang namanya hasrat akan birahi itu bagaimana. Tapi masalahnya 'kan hal tersebut tidak seharusnya Changkyun tunjukkan sejelas-jelasnya dong.

"Gak usah kayak orang norak deh lo. Ntar juga lo ngerasain pada masanya, Yem." kata Hanbin yang akhirnya tidak tahan untuk menegur Changkyun, yang ekspresi wajahnya semakin membuat Hanbin gemas ingin memukulnya menggunakan buku absensi perpus.

Fokus Changkyun pun teralihkan. Dia menoleh ke sebelah kirinya, "Hah? Apaan?" tanyanya. Belum nalar kemana arah obrolan Hanbin.

Hanbin merotasikan bola matanya, malas sekali jika Changkyun dalam mode lamban begini. Lantas Hanbin menunjuk dua kucing yang masih bersetubuh itu beberapa meter di depan mereka dengan gerakkan dagunya. "Itu. Lo kesambet apaan anteng banget nontonin mereka sampai senyam-senyum gak jelas. Udah kayak psikopat kelamin kurang belaian aja."

Kening Changkyun perlahan mulai menampakkan guratannya seiring otaknya mencerna maksud kalimat Hanbin barusan. Hingga kemudian saat dia sudah benar-benar mengerti kemana arah bahasan Hanbin, Changkyun melayangkan tangannya pada dada kanan Hanbin. Memukulnya cukup keras sampai membuat kembaran palsunya itu meringis karenanya.

[Tahap Revisi] 📕 𝐌𝐎𝐍𝐃𝐀𝐈𝐋𝐘 | 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓽𝓪 𝓧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang