ʜᴏɴᴇꜱᴛʟʏ (2)

141 16 2
                                    

Jooheon yang baru saja selesai shalat Maghrib segera bergabung di meja makan bersama Shownu, Kihyun, dan Changkyun yang sudah lebih dulu berada di sana.

Pemuda sipit tersebut melempar senyum saat pandangannya bertemu dengan manik mata Kihyun ketika Mamihnya itu meletakkan semangkuk sup di atas meja. Kihyun tentu saja balas tersenyum pada Jooheon, lantas dia mengambil posisi duduk di sebelah kiri Shownu. Kedua tangannya mulai sibuk menuangkan nasi ke dalam piring milik suami dan anak-anaknya.

"Cuma berlima aja, nih? Mas Hawe sama Bang Wonho mana, Mih, Pih?" tanya Jooheon ketika dia sudah duduk di kursinya, berseberangan dengan Changkyun. Dia tidak menanyakan keberadaan Minhyuk karena Jooheon tahu kakak keduanya itu masih berada di kamarnya. Tadi saat hendak turun ke bawah, Jooheon tidak sengaja melihat Minhyuk sedang menelpon. Dia kelihatan serius sekali.

Dan alih-alih kedua orang tuanya yang menjawab pertanyaan Jooheon, justru si bungsunya Changkyun lah yang menyahutinya, "Eh? Lu nggak lihat chat grup ya, Kak? Padahal Mas Hawe tadi sore udah ngabarin." katanya.

Jooheon menggeleng, "Hape gua tadi dimode pesawat, sekarang lagi dicas jadi belum sempat ngecek lagi. Emang kenapa? Mas Hawe ngabarin gimana?"

Tidak langsung menanggapi Jooheon, Changkyun justru sibuk menjangkau telur dadar gulung yang kebetulan diletakkan agak jauh dari jangkauannya. Beruntung, Kihyun yang cekatan segera memindahkan letak piring berisi menu kesukaan Changkyun tersebut, jadi putra bungsunya tidak perlu repot-repot sampai bangun dari posisi duduknya.

Dengan cengiran menggemaskannya, Changkyun mengucapkan terima kasih kepada Kihyun. Kemudian menoleh pada Jooheon yang sejak tadi menantikan dirinya menjawab pertanyaan yang pemuda sipit itu lontarkan sebelumnya.

"Itu Kak.. Mas Hawe tadi sore ngabarin, katanya dia bakal pulang telat. Sedangkan kalo Bang Wonho gua nggak tau, Kak. Tadi udah sempat gua chat sih, tapi sampai sekarang belum dibales chatnya."

Jooheon hanya mengangguk mendengar jawaban Changkyun. Tangannya kemudian refleks terulur ke arah Shownu untuk menerima mangkuk kecil berisi sup buatan Kihyun yang disodorkan kepadanya. Sambil tersenyum amat manis, Jooheon mengucapkan terima kasih kepada Shownu.

"Mungkin Bang Wonho lagi ada urusan penting, makanya pesan kamu belum dia baca, Dek." Shownu yang sejak tadi hanya diam menyimak obrolan kedua putranya kini berkomentar. Ucapannya tersebut langsung direspon dengan anggukkan setuju oleh Kihyun. Mereka berdua cukup paham dan maklum bahwa putra sulung mereka itu pasti sedang sibuk.

"Yaudah, nggak apa-apa kita makan malam berlima aja. Nanti kalo Mas Hawe sama Bang Wonho udah pulang, mungkin mereka bakal makan bareng. Yuk, sekarang kita makan duluan ya ㅡeh, tapi tunggu dulu." Kihyun menggantung kalimatnya sejenak saat dia baru menyadari bahwa putra keduanya sampai sekarang belum juga muncul.

Kihyun memandang Jooheon dan Changkyun secara bergantian, raut wajahnya kelihatan sedikit heran bercampur bingung. "Ini Minhyuk dari tadi kok nggak turun-turun, kenapa? Apa dia lagi ngerjain tugas?"

"Nggak kok. Tadi Joo lihat Mas Minhyuk lagi nelpon, Mih. Mungkin sebentar lagiㅡ"

"Nah, itu Mas Minhyuk. Panjang umur diomongin langsung nongol." sela Changkyun, memotong kalimat Jooheon dengan cepat. Dia menunjuk ke arah Minhyuk yang baru saja muncul dari ruang tengah.

Setibanya Minhyuk di kursinya, pemuda itu menyisir rambutnya ke belakang sembari sedikit mengacaknya kemudian menghela napas berat. Gelagatnya seolah menunjukkan bahwa saat ini dia sedang memikirkan sesuatu yang berat. Minhyuk tampak sangat frustasi dan hal tersebut jelas membuat keempat anggota keluarganya menatapnya penuh tanya.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Jan 30, 2022 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

[Tahap Revisi] 📕 𝐌𝐎𝐍𝐃𝐀𝐈𝐋𝐘 | 𝓜𝓸𝓷𝓼𝓽𝓪 𝓧Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon