<Chapter Twenty : Jung Hoseok.>

11.6K 1.1K 184
                                    

.
.
.
.
.

Hari ini terasa berat.

Rabu.

Mata pelajaran yang tidak terlalu kusukai malah berada dalam satu hari ini.

Matematika minat, Kimia, dan Biologi.

Matematika minat sangatlah sulit dibandingkan dengan yang wajib. Padahal aku tak meminta matematika minat. Bahkan aku tak meminati matematika!

Kimia. Semua pencampuran atom-atom dan unsur-unsur yang tak terlalu kumengerti, dan memiliki rumus yang rumit untuk dipecahkan bagiku.

Biologi. Aku harus menulis esai yang panjang dan tanganku sakit, dan menghafal puluhan macam tulang. Termasuk bahasa latin nya. Aku juga harus menghafal sel-sel yang ada pada manusia, tumbuhan dan hewan.

Tapi.

Entah apa yang terjadi, ada rapat guru hari ini.

Itulah sebabnya kami pulang cepat.

Aku pun segera datang ke kelas Jungkook bersama Taehyung dan Jimin.

"Noona~" sekali lagi aku dilompati oleh anak ini. Aku pikir dia tahu kalau aku sama sekali tak bisa menahan berat tubuhnya lebih lama lagi.

"Aduh, Kookie. Kau berat..."

Bagaimana tidak berat? Dia menimpaku dengan seluruh berat tubuhnya. Selalu saja.

"Ah, maaf Noona."

Dia melepas pelukan ku, dan mengaitkan tangannya dengan tanganku, dan membuat Taehyung dan Jimin berteriak tak terima.

"Hei! Seenaknya saja kau!" Jimin menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Oh ayolah, kami kan juga mau pegang tangan dengan Y/N," Taehyung tidak terima dengan perlakuan Jungkook yang seenaknya. "Bukan hanya kau, tahu!"

Jungkook tidak mendengarkan mereka, dan malah mengayunkan tangannya denganku.

"Tae, Chim, biarkan saja dia. Lagipula, dia kemarin tidak bermain seharian denganku. Kalian sudah, bukan?"

Mereka pun hanya cemberut.

"Y/N, karena kebetulan kita pulang cepat, bagaimana dengan menghadiri lomba Hobi hyung?"

"Ah! Benar juga!" aku hampir saja lupa. Hari ini, lomba menari Hoseok akan dimulai! "Cepat telepon Jinnie!"

Aku hampir lupa! Ah, bisa-bisanya aku...

Hobi terlalu sering pulang ke rumah dengan wajah yang lelah. Dan hampir selalu melewati pukul 10 malam.

Dia selalu saja sibuk dengan kuliahnya, dan juga lomba yang akan ia ikuti. Ia sudah jelas kelelahan, tapi setiap kutanya, dia akan tersenyum.

Aku kasihan dengannya karena aku tak bisa berbuat lebih banyak selain memberinya semangat setiap hari, dan kecupan di pipi. Hal itu selalu membuatnya semakin bersemangat, dan aura berbunga selalu ada di sekitarnya.

"Y/N, Jinnie hyung masih agak sibuk, tapi Suga hyung yang akan mengantar kita menuju Hobi hyung," Taehyung mematikan hpnya dan menghela napas. "Apa Jinnie hyung akan melewatkannya?"

"Eh?" Jungkook terlihat bingung, matanya terlihat membesar. "Aku baru tahu kalau Suga hyung bisa menyetir."

Aku menaikkan bahuku, juga tidak tahu. Aku tak pernah melihat Yoongi menyetir. Tapi dia selalu disamping Seokjin jika kami menaiki mobil.

Mungkin dia belajar dari Seokjin?

Kami pun segera berjalan keluar dari sekolah, dan menunggu dalam diam di depan pintu sekolah, berharap kalau Yoongi bisa menyetir secara profesional.

My Cats! {bts} [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang