<Chapter Twenty Three : Min Yoongi.>

10.7K 1.1K 443
                                    

Yang baca udah 21k!!

AAAAAAAHH IM HAPPY HEHEHEHEHEW

.
.
.
.
.

Aku tak percaya kalau penonton suka pada penampilan kami, dan aku bahkan tak menyangka ada yang menyoraki namaku selain saudara-saudaraku. Ah, minus Yoongi. Dia hanya tersenyum.

Aku sedikit bingung dengan sikap Yoongi. Walau dia memang kasar, tapi kadang dia sangat lembut kepadaku.

Aku menyadari itu saat Hoseok dan Namjoon ingin membangunkannya, dan mereka malah kena tamparan kata-kata pedas dan menyakitkan. Lalu mereka menyuruh ku membangunkannya, dan aku terkejut Yoongi malah cemberut, dan segera bangun dari tempat tidurnya.

Tadi pagi, aku hampir tak bisa bangun karenanya. Dia memelukku erat seperti guling, dan aku memang cukup nyaman dan bahkan ingin tidur kembali, tapi aku harus buang air kecil.

Aku membangunkannya perlahan, dan saat dia melepas ku walau dengan cemberut, akhirnya aku bisa ke kamar mandi.

Entah apa yang terjadi di dalam dirinya sekarang. Dia semakin manja padaku, walaupun saat tidak ada orang lain selain kami berdua, atau sering menggangguku saat aku sedang berdiam diri.

Bukannya aku tidak menyukai dirinya yang seperti ini, tapi terlalu lengket padaku membuatku tak bisa 'bernapas'.

"Yoongi-"

"Kenapa tak memanggilku Suga??" dia memotong kata-kataku, dan dia cemberut.

"Suga, aku hanya..." aku menghela napas. "Bisakah kau menjauh sedikit? Aku sulit bergerak."

Aku tak sadar aku berbicara sedikit kasar, membentak. Tapi aku tak bisa menahannya.

Aku sedang memasak, dan dia menahan pergerakan ku. Dia melepas pegangannya, membuatku sedikit lega.

"Y/N?"

Aku sibuk dengan masakanku, sehingga tak mendengarnya berbicara. Tak sadar kalau Yoongi sudah berjalan menuju kamarnya.

Setelah selesai memasak, aku mencarinya kemana-mana.

Aku mendengar suara isakan tertahan di dalam salah satu ruangan. Awalnya aku berpikir kalau rumah ini berhantu. Aku hampir ikut menangis ketakutan.

Tapi, matahari masih terlihat. Di luar masih terang.

Aku membuka pintu kamar para lelaki yang tak terkunci, dan menatap gundukan di atas tempat tidur, tertutup selimut.

Perlahan aku mendekat, "Ehm, Suga?"

Isakannya berhenti, dan gulungan itu terlihat semakin kecil. Sepertinya Yoongi semakin menggulung tubuhnya menjadi bola kecil. Ah...

Aku melihat sesuatu bergerak di bawah selimut, seperti- e-ekor?!

Tunggu dulu!

Aku menarik pelan selimut itu, yang memperlihatkan ku Yoongi yang cemberut, wajah dan mata yang merah, serta telinga dan ekor kucing terlihat dengan jelas.

"Su-Suga? Kenapa menangis?"

Tak biasanya dia seperti ini. Aku bahkan tak pernah melihat Yongi serapuh ini di depan mataku, seperti sekarang. Dia jarang menangis.

Aku tahu dia sebenarnya lembut, dan dia menutupi itu dengan kata-kata kasar dan tatapan dingin.

Dia bangun, menghapus air matanya yang masih mengalir, dan menunduk menatap tempat tidur.

"Suga?"

"A-Aku... kau..." dia mengusap hidungnya, dan matanya. "Kau pasti membenciku, iya kan?"

My Cats! {bts} [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang