10-

4.6K 148 16
                                    

Coklat

Warnanya coklat seperti warna matamu..
Menghipnotis mataku untuk selalu memandangmu..

🍫🍫🍫

***

Pengirim Coklat misterius
Siapa kah dia? Author juga gtw 😅😅

____________________________________________

Zahra membuka matanya perlahan, dia merasakan nyeri pada perutnya akibat maag yang di deritanya. Dia mencoba untuk bangun tetapi tidak bisa.

"Sudah sadar?" suara yang familiar di dengar oleh Zahra, Zahra menoleh kesamping kirinya.

"Kok aku bisa di sini?"

"Kamu tadi pingsan, waktu di lapangan, makanya aku bawa kesini." ucap Angga, matanya melihat Zahra seperti sedang menahan sakit, dia jadi cemas dengan ke adaan Zahra.

Zahra bangkit dari tidurnya sambil memegangi perutnya "Kenapa Ra?" tanya Angga yang mulai khawatir, dia juga bingung ingin melakukan apa, karena Zahra hanya merintih. Entah kemana penjaga uks yang seharusnya berjaga.

"Maag ku, kambuh!" ucap Zahra, masih memegang perutnya.

"Bentar-bentar aku cariin obat," Angga mengobrak-abrik lemari uks, yang biasanya menyimpan obat-obatan. Saat sudah menemukan obatnya, dia langsung menyerahkanya pada Zahra.

Zahra langsung meminumnya, beberapa menit obat yang diminumnya bekerja dan perutnya sudah mulai membaik. "Makasih ya Ngga," ucap Zahra.

"Mau Ijin pulang? Aku anterin?" Zahra menggelengkan kepalanya "Aku telfon Ayah aku aja, biar Ayah yang jemput aku," Angga mengangguk.

"Kamu udah baikan kan?"

"Udah, sebaiknya kamu ke kelas aja Ngga, nanti ketinggalan pelajaran lagi." Angga tersenyum dan mengacak rambut Zahra pelan.

"Kalau gitu, aku ke kelas ya, jaga diri kamu, jangan telat makan lagi ya, dan.. jangan rindu," Zahra menahan napasnya, entah kenapa jantungnya serasa berdegup tidak teratur, saat Angga mengucapkan itu dan pergi meninggalkannya.

"Nggak.. nggak.. banyak cowok yang kayak gitu Zahra, dan pada akhirnya mereka cuman mainin hati elo," Zahra mengatur napasnya, lalu menelfon ayahnya untuk menjemputnya.

Di dalam perjalanan pulang Zahra terdiam, memikirkan perasaan yang dialaminya waktu di UKS, "Kamu mau makan dulu Zahra?" tanya Ayahnya pak Vihan.

Zahra menoleh "Makan di rumah aja Yah, Ayah ngajak ibu keluar kota terus, akunya di tinggal." kata Zahra sambil cemberut.

"Hahaha, maaf ya nak, Ayah nggak bisa ngajak kamu. Kan kamu masih sekolah," ucap Ayahnya sambil tertawa.

"Hmm, iya." ucap Zahra cuek, dan melihat ke luar jendela mobil ayahnya.

Sesampainya di rumah, Zahra langsung digiring ke meja makan oleh Ayahnya dan disambut ibunya yang cantik Nissa, yang sudah memasakan makanan kesukaan Zahra.

Hanya butuh waktu sehari dan minum obat, Zahra sudah sembuh. Dia juga sudah bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya, Zahra di antar oleh Ayahnya karena memang se arah dengan tempat kerja Ayahnya.

Zahra memasuki kelasnya dan duduk di bangkunya, dia mengeluarkan buku paketnya dan meletakannya di bawah meja, tiba-tiba dia melihat sesuatu dan langsung mengambilnya.

Because Love [END]Where stories live. Discover now