Destiny

328 32 1
                                    

Seokjin dibuat kebingungan dengan kalimatnya sendiri saat ia masuk ke dalam kamar tidur adiknya di rumah yang ditempati bersama Jimin. Jangan lupa dengan bayi kecil mereka yang baru lahir dini hari tadi.

Semuanya bermula saat Seokjin masuk ke dalam kamar, mendapati para nenek, kedua orang tua Jisung dan juga Jina di sana. Menyadari pandangan orang-orang yang terlihat mencurigakan dan sempat mendengar namanya disebut, Seokjin lalu bertanya "kenapa namaku di sebut?" kaki jenjang pria Kim itu berhenti di depan ranjang. (Baca : Husband -Park Jisung-)

"oppa, eomma ingin kau segera menikah. Eomma ingin cucu dari oppa. "

"ne Seokjin-ah, bawalah seorang gadis pada eomma."

Seokjin terdiam. Dua perempuan berharganya itu sedang mendesaknya untuk menikah. Jimin dan keluarganya juga diam. Mereka hanya akan menonton saja.

Seokjin tampak berpikir sejenak, lalu pandangannya jatuh pada Jina yang begerak gusar dengan memainkan jemarinya. "emmm,, baiklah. Sebentar lagi aku juga akan menikah. Tunggulah."

"oh ya, aku akan ke kantor dulu eomma. Namjoon dan Taetae akan tetap di sini." selesai berbicara, Kim Seokjin pun berlalu. Seokjin tak tahu harus berkata apa lagi selain mencari alasan untuk pergi dari sana.

Sosok wanita memasuki mobil yang diparkir cukup jauh dari kediaman Jimin dan Yoorin. Genggaman tangan Seokjin masih ada di stir mobil saat wanita itu masuk.

"apa maksud oppa berbicara seperti itu di depan ahjumma, ibumu dan semuanya?" mungkin kita harus terbiasa dengan kata 'oppa' yang menjadi panggilan Jina untuk Seokjin. 11 Februari mereka memutuskan untuk berpacaran. Panggilan itu hanya digunakan saat mereka bersama tanpa adanya keluarga keduanya. Pasangan itu berkomitmen untuk merahasiakan hubungan mereka sampai Seokjin dan Jina memutuskan untuk berkomitmen. Pengecualian untuk kedua orang tua Jina, karena kadang-kadang Seokjin akan mengantar kekasinya itu pulang ke Busan. Tentu saja dia dikenal sebagai teman Jina dan kakak ipar sepupunya, Park Jimin. Terlepas dari itu, kedua orang tua Jina pun tak masalah jika mereka berpacaran. Seokjin adalah menantu idaman. 😍

"Jina, awalnya aku pikir aku salah mengatakan itu. Tapi sekarang aku tahu jika itu bukanlah kesalahan." Jina menyipitkan mata kala Seokjin menatapnya penuh rasa.

"maksud oppa?"

"aku serius. Aku ingin menikah denganmu. Membangun rumah tangga denganmu. Aku sudah yakin sepenuhnya padamu."

"Jeon Jina, kau yang pertama untukku dan itu sepenuh hatiku."

"Maukah kau menikah denganku? Menjadi tua dan mati denganku?"

100 untuk kata-kata manis Kim Seokjin yang mengundang air mata haru kekasihnya untuk turun. Ya Tuhan, Jina sudah menunggu itu selama 7 bulan mereka menjalin hubungan. Hanya satu jawaban untuknya "Ya, aku mau." jawaban itu diikuti dengan pelukan erat dari Jina. Ah, ini pertama kalinya Jina dan Seokjin berpelukan, saling melampiaskan rasa bahagia keduanya. Memang sudah waktunya untuk membina rumah tangga. Tahun ini Seokjin akan berusia 31 tahun dan Jina 30 tahun. Harusnya mereka malu dengan Jimin yang menjadi ayah diusia yang ke-26 tahun.

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Another Guardians ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz