Pants and Shirts

205 22 0
                                    

Aku sungguh tak habis pikir bagaimana bisa si gadis pernak-pernik yang kutemui dulu bisa mendadak lupa padaku? Aku masih mengingatnya, sungguh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku sungguh tak habis pikir bagaimana bisa si gadis pernak-pernik yang kutemui dulu bisa mendadak lupa padaku? Aku masih mengingatnya, sungguh. Di hari dimana dia menyapa dan tersenyum padaku. Dia berbeda dengan yang kutemui kemarin. Acuh dan tak seanggun saat pertama atau kedua kali kami bertemu. Apa dia amnesia atau memang seperti itulah dia yang sebenarnya?

Oh Ya Tuhan, jangan membuatku gila hanya karena gadis pernak-pernik itu.

"pak? Kim Namjoon." refleks badanku berbalik membalakangi area kaca sebagai jendela super besar untuk melihat pemandangan di luar sana. Presensi wanita dewasa dengan stelan rapi lengkap dengan heels lancip menatapku heran. Siapa lagi yang berani masuk ke ruanganku secara tiba-tiba jika bukan sekretarisku, Hana. Ah ya, ada satu lagi yang lebih lancang yaitu Jackson.

"sejak kapan kau masuk?" dia mendekat membawa berkas tipis ditangannya.

"beberapa menit. Kupikir kau sedang berada di suasana melankolis hingga terlalu asik memanda ke luar dan tak mendengar panggilanku, jadi yah aku memutuskan untuk menonton hingga bosan, pak." apa aku begitu?

Tatapan dan mimik wajah Hana bagai menjawab, ya, kau seperti itu!

"emm, penanggung jawab untuk acara kita sudah kembali. Jika mau kita bisa melakukan rapat persiapannya."

"itu bagus." atensiku masih tertuju pada berkas berisi laporan lahan di Chicago.

"kita akan rapat setelah makan siang nanti." Hana telah menentukan jadwal.

"aku setuju. Hubungi Jackson juga."

"baiklah."










Posisi matahari sudah benar-benar berada di atas kepala. Perut telah di isi penuh dengan segala hawa panas hari ini. Sulit juga membaca cuaca di saat siaran berita mengatakan akan hujan tapi nyatanya masih terik-terik saja. Ini tidak seperti Dora yang mengusir hujan. Tak semudah itu.

Tapi apapun yang terjadi perencanaan untuk acara perusahaan kami tidak boleh di kesampingkan. Peresmian proyek resort sekaligus pengenalan diriku itu harus berjalan dengan lancar. Maaf saja, tapi aku memang tipikal orang yang mencintai kesempurnaan. Setidaknya yang dapat di usahakan untuk sempurna. Tapi bukan berarti aku juga orang yang terlalu pemilih. Terbukti dengan masih sudinya diriku untuk berteman dengan makhluk bernama Jackson Wang.

"mana sekretarismu? Kita akan rapat persiapan bukan?" desak Jackson yang masih berputar-putar di depan ruang rapat. Apa kira-kira dia masih memikirkan burger yang tidak di makannya karena aku yang memaksa untuk segera ke tempat rapat?

"tenanglah. Dia akan datang sebentar lagi."
"emm, ngomong-ngomong soal burger di cafetaria tadi, aku sudah memesannya untuk kita makan bersama setelah rapat jadi berhentilah seperti orang gila begitu. Kau tidak akan mati." berhasil, raut wajahnya seketika menjadi cerah. Perlu untuk membuat mood-nya baik agar dapat menciptakan ide yang bagus.

Another Guardians ✔️Where stories live. Discover now