Come Back Home

218 23 0
                                    

Hariku untuk pulang ke Korea tiba lebih cepat dikarenakan pada hari pertama yang kuperkirakan itu akan diadakan pertemuan di Chicago membahas proyek di sana. Untung saja Elen bisa menerima itu. Terutama ayahnya dan Ana, mereka sama sekali tak keberatan jika aku membawa anak gadis keluarga itu menyeberang benua. Puji syukur pada Tuhan yang memperlancar segalanya. Termasuk restu dari keluarga Elen untuk kami.

Sebelum ke bandara diantar oleh Jackson tentunya, aku telah memberitahu Yoorin jika kami akan sampai di Seoul saat sore. Sekitar jam 5 sore. Elen membawa koper sementara aku hanya membawa tas tenteng ukuran sedang untuk mengiai beberapa keperluan terutama laptopku. Tidak perlu membawa banyak toh ada banyak pakaian di rumah. Jika pakaianku kurang maka bisa meminjam milik Taehyung. Tidak bisa lagi meminjam barang-barang Seokjin hyung karena dia telah pindah ke rumah baru bersama istri dan anaknya yang baru lahir.

"kau siap?" Elen tampak tegang sambil melihat ke luar jendela pesawat yang mulai bergerak melewati landasan.

"aku merasa gugup karena ini penerbangan pertamaku kembali ke Korea. Sudah 12 tahun yang lalu."

"tenanglah. Semua akan baik-baik saja." aku mencoba meyakinkannya. Elen adalah teman yang akan kujadikan sebagai istriku. Hanya dia saja.

"terima kasih." ia tersenyum lalu membalas genggaman tanganku.









Selama perjalanan Elen lebih banyak tidur bersandar pada bahuku. Aku suka itu. Ada rasa di percaya saat Elen melakukannya. Perjalanan jauh sungguh membuat pinggangku nyeri. Begitupun dengan Elen yang sedang berada di toilet untuk menunaikan keinginan sejak akan mendarat tadi.

Aku menunggu Elen di depan pintu kedatangan lengkap dengan koper dan tas tentengn di kedua tanganku.

"sudah." tas tenteng kupindahkan di atas koper dan memberi kode agar wanita ini memegang lenganku. Dari jarak ini aku bisa melihat dan mendengar teriakan Yoorin. Jimin juga datang dengan menggendong Jisung kecil yang semakin mirip ayahnya.

"hai Yoorin, Jimin dan keponakan paman yang tampan." Jisung tampak senang melihatku yang telah melepas kacamata hitamku. Elen pun melepas genggaman di lenganku yang berbalut coat.

"Annyeonghaseyo." Elen segera membungkuk memberi salam pada adik dan iparku.

Seperinya Yoorin mulai mengobservasi Elen secara fisik. Jelas dari tatapan matanya yang menilai dari atas hingga bawah juga saat Elen berbicara padanya. Apa dia pikir Elen akan berbahasa Inggris? Hahaha.

"Annyeonghaseyo. Aku Yoorin adik Namjoon oppa. Ini Park Jimin suamiku dan anakku Park Jisung."

"namaku Elena Hwang."

Adik kesayanganku itu masih mencerna nama yang Elen ucapkan. Aku memang sengaja tak memberi tahu nama atau foto Elen padanya. Ingin agar dia penasaran saja.

"hyung, nuna, ayo kita ke mobil. Eomma pasti sudah tidak sabar bertemu kalian." Jimin segera mengakhiri perkenalan singkat ini agar kami segera ke mobil. Ya, eomma pasti sudah menungguku. Aku rindu sekali padanya.








Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Elen tak henti-hentinya memandangi keluar jendela mobil. Sesekali aku akanmenjelaskan apa yang Elen lihat. Seperti tour gaet yang membawa seorang turis mengelilingi kota. Hanya saja turis yang kubawa ini adalah orang Korea juga.



Aku salah jika mengira hanya ada eomma dan Taehyung di rumah. Ternyata juga ada Seokjin hyung serta istri dan anaknya juga Yoorin sekeluarga yang akan menginap di rumah selama aku datang. Cukup berlebih dan salah sangka karena Elen tidak akan tinggal di rumah. Kurasa mereka akan pulang ke rumah masing-masing setelah mengetahui itu.

Another Guardians ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora