Viniero

248 27 0
                                    


Masih teringat jelas kala mataku mendapati dua gadis sexy kala melewati toilet di club malam tempat Jessie memaksa di jemput. Sayang sekali rasanya jika gadis cantik dan sexy ternyata menyukai gadis juga. Mungkin di sini hal semacam itu sudah biasa terjadi tapi aku tetap merasa kasihan pada mereka. Tuhan tidak menciptakan pasangan sesama jenis bukan? Adam dan Hawa, bahkan kisah tragis Romeo dan Juliet pun melibatkan lelaki dan wanita.

Satu lagi yang mengerikan bagiku. Yaitu Jackson. Sudah cukup lama sejak kejadian di club tapi jika melihat dia tertidur pulas di dalam kamarnya seperti saat ini, rasanya aku ingin menumpuk bantal di atas wajahnya lalu mendudukinya. Pria tengik itu barang kali melepas beberapa sambungan syaraf di otaknya hingga berani berkata, "Kuharap kau tidak menyukai sesama jenis karena terlalu lama sendiri tanpa kekasih. Dan aku masih normal. Carilah laki-laki lain jika kau memang mau." rentetan kalimat-kalimat itu yang kadang ingin membuatku berbuat kriminal pada Jackson.

Sebagai bentuk balasan karena semalam ia kembali mengungkit hal kurang ajar itu, maka hari ini aku berangkat lebih cepat ke kantor. Meninggalkan Jackson tanpa tumpangan ke kantor. Biarkan saja, agar Jackson tahu dengan siapa berurusan. Kemarin pun sebelum jam 7 aku memang sudah ke kantor menyelesaikan sesuatu sebelum meeting, bahkan aku tak sempat berbicara banyak saat Yoorin melakukan video call.

Syukurlah aku punya sekretaris yang sigap dan tanggap terhadap atasannya. Saat aku memberitahu jika akan datang lebih awal, dia pun segera bergegas ke kantor untuk memberikan apa saja yang akan kukerjakan. Namanya Choi Hana. Gadis muda yang seusia dengan Yoorin. Cantik dan baik.

"kurasa sudah semuanya pak." Hana telah mengangkat semua berkas yang telah kutandatangani.

"bagaimana dengan persiapan meeting hari ini?"

"oh maaf, aku lupa memberitahumu jika Tuan Smith menunda meeting untuk esok." ah ternyata di tunda. Hana tidak cukup baik untuk yang satu itu, kadang lupa jika tak dicatat di buku agendanya. Selebihnya, dia yang terbaik.

"tidak mau sarapan dulu pak?" tawar Hana dengan hangat. Ide yang baik juga. Kebetulan aku melewatkan sarapan tadi.

"em kurasa bisa."
"kau mau ikut?" aku ikut menawarkan. Lebih baik makan berdua bukan?

"emm tidak. Aku harus membuat laporan dulu." sayang sekali, aku akan sarapan sendirian.

"aku titip dua potong New York Cheseecake saja." dia terkikih pelan. Saat seperti ini kami biasanya tak terlalu berbicara formal. Kami berteman cukup baik.

"baik. Aku yang traktir." Hana meletakkan semua berkas di atas meja lalu bertepuk tangan sebelum meraih berkas itu kembali. Hana memang begitu senanh dengan traktiran. Kurasa semua orang juga suka itu.

"baiklah."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Another Guardians ✔️Where stories live. Discover now