salah meninta bantuan

6.5K 131 0
                                    

Miftah Pov!

Bu..maafin Miftah ya udah bohong in ibu, lirihku dalam hati.

Cinta 085723579xxx
"Sayang.. aku sudah dapat uang dari ibu buat beli tespek. Besok kita bolos aja ya. Aku tunggu ujung jalan sebelum belokan sekolah ya"

Aku mewhatsapp Rinda, mengabari kalau besok lebih baik kita bolos sekolah saja.
30 menit sudah ku tunggu balasan darinya tapi tak kunjung ada.

Aku mencoba meminta bantuan kepada sahabatku, Rio. Karena aku tau dia adalah seorang playboy dan sudah sering keluar masuk club malam, karena memang ayahnya pemilik sebuah club malam yang cukup terkenal di Bandung. Aku yakin kalau dia bisa dimintai bantuan untuk mencari solusi dengan kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Tutt.. tutt..tut..tur..

"Woy.. apaan? Sapa nih?" Katanya berteriak di telpon. Ku dengar suara musik yang keras dari sana, ku lirik jam di dinding kamar menunjukkan pukul 11.17 malam. Pasti dia lagi di club.

"Yo.. aku Miftah. Aku bisa minta tolong gak?" Kataku

"Apaan ? Ngomong apa sih ? Yang kencang! Lo ngomong apa ngaceng ! Hahhaa" dia tertawa renyah.

Ku matikan telpon dan mengirim pesan untuknya bahwa aku meminta bantuan kepadanya besok untuk menemaniku membolos. Setelah dia mengiyakan permintaanku, aku pun mulai memejamkan mata, berharap pagi segera menyapa agar aku bisa memastikan semuanya.

**

Pagi harinya aku susah siap dengan seragam putih biru, khas pakaian anak SMP melekat ditubuhku. Aku mengeluarkan  semua buku di dalam tas dan memasukkan baju ganti, jaket, dan tak lupa uang yang diberikan ibu semalam.

Aku berjalan menuju meja makan menghampiri ibu dan adikku.

"Pagi bu..pagi bocah kecil" sapa ku pada ibu yang sedang menyiapkan sarapan dengan adikku yang ada digendongannya.

"Pagi kakak..sarapan dulu kak, mau pake nasi goreng atau roti bakar?" Tawar ibu kepadaku

"Roti aja bu, Miftah lagi gak pengen makan berat- berat. Hidup udah berat wkwk" sahutku sambil bercanda. Ibu hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Sesudah sarapan aku pamit pada ibu, dan sebelum aku pergi ibu memanggilku.

"Kak.. ini uang sakunya. Ga mau diambil nih jatahnya ?"goda ibu kepadaku.

Ah..ibu..padahal semalam aku sudah diberi uang 200.000 dan sekarang ibu memberikan uang saku lagi.

"Oh iya, Miftah luap " jawabku sambil nyengir tak berdosa dan mengambil uang 25.000 dari tangannya.

"Belajar yang bener kak" Ibu mengecup keningku

Aku menyalami ibu dan berjalan menuju keluar menuju motor yang sudah ku siapkan sebelum mandi tadi.

Jangan tanya kenapa aku, anak SMP bisa pakai motor dan membawa motor ke sekolah, motor itu adalah hadiah ulang tahunku yang ke 15.
Bapak awalnya membelikanku motor NINJA 250R, terbaru berwarna merah, tapi karena aku merasa motor itu terlalu tinggi dan kakiku sedikit berjinjit jika memakainya, maka Bapak menggantinya dengan sebuah motor KLX berwarna putih.

Ahh.. bahagianya aku jika mengingat kejadian itu. Karena bapak dan ibu mengijinkanku membawa motor untuk main dan sekolah akhirnya seminggu setelah hari ulangtahunku, aku diperbolehkan memakai motor kemanapun aku pergi dengan catatan tak boleh pergi malam-malam dan harus makin giat dalam belajar.

Sesampainya di sebuah warung yang biasa untuk nongkrong anak-anak SMP GARUDA untuk membolos, ternyata Rio sudah sampai duluan disana.

"Yo.."sapa ku, menepuk bahunya pelan, dia hanya menjawab dengan deheman.

Janda MudaWhere stories live. Discover now