¦29¦Rahasia

97.5K 3.4K 66
                                    

"Qey, Queisha tunggu" Rayan menahan lengan Queisha dan memojokan Queisha ke tembok

Queisha sedang berjalan keluar dari toilet, namun tiba-tiba Rayan mengejarnya dan berakhir Queisha yang terjebak karena jalan yang ia lalui buntu

"Qey aku minta maaf"

"Ck.. Buat apa?" tanya Queisha

"Maaf udah ingkarin janji aku buat jalan sama kamu"

"It's okey, gue nggak masalah, gue juga nggak nunggu lu"

"Maksud kamu?"

"Aku pergi sama Kevin, jadi nggak nunggu lu"

"Ngapain sama Kevin?" tanya Rayan menahan kepala Queisha agar menatapnya

"Jalan lha"

"Sejak kapan kamu berani ngebantah omongan aku?"

"Sejak kita putus"

Rayan tertawa "Kamu pikir aku bilang putus, apa yang putus?"

"Hubunga kita dan nggak usah ganggu aku lagi"

"Gak!"

"Apanya yang Gk? Kamu kan udah jadian ama caca jadi urusin aja pacar kamu itu"

"Ck... Kamu nggak ngerti Qey, niat aku semalem mau jalan sama kamu buat ceri-"

"Nggak usah cari alesan"

"Aku serius Qey semal-"

"Stop aku nggak peduli, semalem kamu kemana sama siapa, itu terserah kamu"

"Plis sayang kasih aku kesempatan, okey" Rayan menempelkan pipi kanannya dengan pipi kiri Queisha dengan tangan yang menangkup wajah Queisha

"Kesempatan buat apa?"

"nanti aku kasih tau kalau udah waktunya"

"Soal apa?"

"Aku belum bisa kasih tau, nanti kasih tau kalau udah waktunya, plis ngertiin aku, baby"

"Kita udah nggak ada hubungan apa-apa jadi silakan kamu minta pengertian sama yang lain, karena akubudah nggak bisa"

"Kita emang udah putus, kamu bukan pacar aku lagi tapi calon tunangan aku" ujar Rayan menatap mata Queisha yang juga menatapnya dengan jarak yang berdekatan

"Hiks jangan bikin aku berharap lagi sama kamu Ray" Queisha berbicara dengan air mata yang perlahan keluar dari matanya

"Stss jangan nangis, sekarang kamu jangan pernah dengerin kata orang lain cukup percaya sama aku kalau semuanya nggak salah"

"Hikss ak-aku nggak bisa kal-kalau gini, aku ngak mau jadi orang ketiga dihubungan kamu sama Caca"

"Tolong percaya sama aku"

Queisha lama memejamkan matanya dan saat ia membuka matanya ia segera mendorong Rayan menjauh dan berlari menuju kelasnya

"Qey cukup kamu percaya, semuanya akan kembali kaya dulu" guma Rayan menatap Queisha yang berangsur hilang dari pandangannya

*****

"Hey Qey"

"Eh vin, kenapa?"

"Gue mau ajak lo buat dateng ke acara ultah temen gue, bisa nggak? Tanya Kevin duduk disamping Queisha

Lama Queisha berfikir dan mungkin dengan melakukan hal lainnya Queisha dapat melupakan semua temtang Rayan

My Perfect Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang