¦33¦ Dengerin aku ngomong!

102K 3.7K 189
                                    

"Ray udah dong, jangan diem aja" rengek Queisha menarik kaos Rayan

"Apaan sih Qey? Diem deh" jawab Rayan menatap Queisha kesal dan kembali fokus menyetir

"Ish jahat banget" Queisha melipat kedua tangannya didada

"Mau langsung pulang?" tanya Rayan

"Iya,emang mau ngapain lagi?

"Yakali, mau cari tempat lain"

"Nggak usah udah badmood aku"

"Itu salah kamu"

"Lha aku yang salah gimana? Aku cuma ngobrol sama dia"

"Kamu lupa sama aturan aku?"

"Aturan yang mana?"

"Makanya kalau aku ngomong dengerin, jangan ngebantah terus" jawab Rayan

Queisha terdiam dam mengingat tentang kejadian ditaman tadi

Flashback on

Tepat pukul 5 pagu Rayan datang kerumah Queisha dan mengajak Queisha untuk lari pagi bersama kebetulan saat ini adalah hari Minggu.

Awalnya Queisha menolak, namun dengan bujukan Rayan, Queisha menyerah dan ikut dengan Rayan.

Saat ini mereka berada di taman yang sudah biasa Rayan datangi.

"Ray aku cape" keluh Queisha saat rasa lelah menderanya karena ia sudah lari 3 kali putaran

"Yaudah duduk aja, aku beliin minum dulu"

"Hm" Quesisha menatap sekitar, dan penglihatannya menangkap sosok yang tak asing

"Adlen" panggil Queisha dan lelaki itu menatap Queisha dan tersenyum

Queisha bangkit dari duduknya dan Adlen langsung menerjang tubuh Queisha dengan pelukan yang sebelumnya pernah Quesiha rasakan walau hanya sekali

"Ad gue kangen" jawab Queisha setelah Adlen melepas pelukannya

"Gue juga, kita nggak pernah ketemu setelah gue pindah"

"Lagian kaya kucing beranak pindah-pindah mulu" jawab Queisha dan mereka tertawa

Bugh

Adlen tersungkur di dekat kaki Queisha membuat Queisha kaget

"Jangan sentuh cewek gue" bentak Rayan menarik Queisha menuju mobilnya

Dimobil Rayan tidak mengucapkan apapun. Ia hanya fokus dengan jalanan, Rayan yang diam dan Queisha yang takut.

Flasback off

"Udah berapa kali aku bilang, JANGAN DEKET SAMA COWO LAIN" ujar Rayan penuh dengan penekanan

"Dia tetangga aku Ray"

"Taulah, terserah kamu ada aja cowo lain temen, sahabat, dan sekarang tetangga"

"Itu namanya aku punya banyak teman, nggak kaya kamu yang cuma itu-itu aja"

"Biarin aja temen aku cowo ini, bukan cewe"

"Lha kenapa kalau cewe?" tanya Queisha mengubah duduknya menghadap Rayan dengan kaki yang bersila, sepatunya sudah ia lepas sejak tadi menyisakan kaos kaki bunga warna pink

Rayan menatap Queisha karena sedang lambu merah, mendekatkan wajahnya pada Queisha "Nanti kamu cemburu" jawab Rayan

Queisha langsung menjauhkan wajahnya dan menautkan alisnya "Emang aku cemburu kalau kamu deket cewe lain ha?"

My Perfect Boyfriend (End)Kde žijí příběhy. Začni objevovat