Dua

6.5K 511 17
                                    

Jika waktu bisa diulang, Kenneth benar-benar berharap ia tidak pernah menyeberang jalanan itu atau mengangkat telepon dari ibunya saat itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika waktu bisa diulang, Kenneth benar-benar berharap ia tidak pernah menyeberang jalanan itu atau mengangkat telepon dari ibunya saat itu. Kejadian tadi benar-benar menyebalkan. Hingga sekarang ia hanya bisa duduk pasrah di klinik dekat kampus untuk membersihkan luka di lengannya yang berdarah. Cukup banyak lecet di sana. Benar-benar sial.
Sementara itu Austin hanya bisa berdiri khawatir di ruang tunggu.

 Sementara itu Austin hanya bisa berdiri khawatir di ruang tunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah luka Kenneth dibersihkan ia segera keluar. Austin langsung menghambur dan menanyainya banyak pertanyaan.

"Aku nggak papa." singkat, padat, dan jelas, itu jawaban Kenneth. Lalu mereka duduk di ruang tunggu.

Jika kalian pikir Kenneth itu manja, sama sekali tidak. Ia itu kuat. Sangat. Bahkan ia juga sangat tabah dalam menghadapi segala kenyataan hidupnya.

"Sebenarnya siapa keempat pemuda sombong itu?" Austin bertanya-tanya.

"Kita harus mencarinya. Dia harus mengganti ponselku yang rusak ini." tekad Kenneth.

"Tapi kita tidak tahu siapa dan di mana mereka." Austin gelisah.

"Apa kalian sedang membicarakan F4?" seorang perempuan yang duduk di samping mereka menanggapi pembicaraan Kenneth dan Austin.

"Apa kalian sedang membicarakan F4?" seorang perempuan yang duduk di samping mereka menanggapi pembicaraan Kenneth dan Austin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Verina?" Kenneth terkejut. Begitu juga dengan Austin. Ia tahu bahwa Verina adalah teman sekelas Kenneth waktu SMA.

Verina menahan senyum dengan mengembungkan pipinya. Seolah ia merasa berhasil membuat Kenneth terkejut.

Meteor Ga(y)den [END]Where stories live. Discover now