Tujuh

4.4K 407 40
                                    

"Chris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chris..." panggil Kenneth seketika menghentikan langkah Chris yang hendak menjauh.

Chris pun berbalik dan menatap Kenneth. Mungkin ia terkejut bahwa Kenneth mengetahui namanya. Tapi sebenarnya itu bukan hal yang terlalu mengejutkan mengingat bahwa Chris adalah anggota F4, dan setiap orang di kampus pasti mengenalnya.

Hanya saja, ada sebuah aturan di Indonesia yang menyatakan bahwa harus memanggil senior dengan sebutan 'kak' di depan nama panggilan. Dan sekali lagi, hal itu menjadi bencana bagi Kenneth. Chris menatapnya tajam.

"Lo nggak pernah diajari sopan santun?" Chris mendekat. Kenneth berusaha mencerna pertanyaan yang baru saja dilontarkan Chris. Setelah Chris tepat berdiri di depannya, Kenneth baru sadar. Ia meralatnya.

"Ah, maafkan aku, Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, maafkan aku, Kak. Aku tadi refleks mengatakannya karena..." perkataan Kenneth terhenti karena Chris memojokkannya. Tanpa sadar ketika Chris mendekat, Kenneth mundur satu langkah dan seterusnya hingga ia sudah berada di dinding pembatas gedung. Ia terhimpit.

"Karena? Lo pengen nyari perhatian?" tangan kiri Chris menekan dinding pembatas dan membuat Kenneth benar-benar terintimidasi dengan perlakuannya itu.

"Tidak. Sama sekali tidak. Aku hanya ingin menanyakan sesuatu." Kenneth memberanikan diri menatap mata Chris yang sejak tadi mengintimidasinya.

Mendengar pengakuan Kenneth, Chris menarik tangannya dari dinding pembatas, lalu memasukkannya ke saku celana.
"Jika tentang insiden preman itu, lupakan. Semua orang juga bakal ngelakuin hal yang sama kalau melihat orang lain dianiaya."

"Aku tahu. Tapi bukan itu yang ingin aku tanyakan." Kenneth menggigit bibir bawahnya tipis karena ia takut menyinggung pria yang terlihat sangar di depannya itu. Meski begitu, bagi Kenneth, orang yang paling sangar, kasar, dan terlihat mengerikan adalah Sebastian.

Chris hanya menaikkan kedua alis matanya perlahan.
Melihat bahasa tubuh Chris, Kenneth paham jika Chris membutuhkan penjelasannya.
"Jadi...aku ingin menanyakan tentang secret-card itu." ucap Kenneth setelah memberanikan diri. "Apa maksudnya?"

"Surat ancaman. Lo dateng atau pun enggak ke secret-room, hal buruk pasti bakal nimpa lo."

"Kenapa? Kenapa harus seperti ini? Kenapa harus aku?"

Meteor Ga(y)den [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang