Lima

4.9K 436 26
                                    

Pagi ini Kenneth merencanakan sesuatu

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Pagi ini Kenneth merencanakan sesuatu. Bukan, bukan rencana balas dendam atau cara mendapatkan ganti rugi ponselnya pada Sebastian. Tetapi rencana kejutan untuk Verina. Ya, hari ini Verina ulang tahun.

Mereka cukup dekat untuk melakukan itu. Dulu waktu SMA, Kenneth juga pernah diberi kejutan oleh Verina, meskipun hal itu benar-benar menyebalkan. Saat itu Kenneth hendak pulang sekolah. Tiba-tiba Verina menghadangnya. Lalu beberapa teman sekelas Kenneth yang lainnya saat itu menangkap Kenneth dan mengikatnya di pohon belimbing belakang sekolah. Terjadilah acara perayaan yang bagi Kenneth itu sungguh mengesalkan. Bagaimana tidak, Kenneth diikat di pohon dan disiram air. Masih untung kalau air nya itu air bersih dari kamar mandi. Ini air yang dipakai adalah entah air darimana, yang pasti warnanya sudah putih kekuningan karena dicampur dengan tepung dan telur busuk. Verina memang kurang ajar. Saat itu Kenneth hanya bisa pasrah dijahili oleh teman-temannya.

Endingnya, Austin-lah yang harus kena getahnya. Ia harus membonceng bocah yang super bau busuk itu ke rumah. Mengesankan. Tapi Kenneth belum sempat membalasnya.

Kali ini Kenneth sudah menyiapkan rencananya. Bukan, bukan mengikat Verina seperti yang pernah dilakukannya dulu itu, tapi Kenneth sudah menyiapkan sesuatu yang lebih elegan. Kue.

Kenneth tersenyum licik membayangkan bagaimana reaksi Verina nanti saat hendak memakan kueya. Iya, Kenneth itu juga jahil. Mungkin hal ini diturunkan dari sahabatnya, Austin, karena mereka selalu bersama-sama.

"Apa itu?" tanya Austin ketika menghentikan motornya di depan gerbang Kenneth.

"Ini adalah kue balas dendam." Kenneth tersenyum licik.

"Eh? Kau tidak akan membalaskan dendammu ke Sebastian itu, kan?" Austin khawatir.

Kenneth hanya menggeleng sambil tersenyum kecil. "Kau gila? Untuk apa aku berurusan dengan makhluk menyebalkan itu. Ini untuk Verina."

"Kau memang bocah pendendam, Ken." Austin hanya menggelengkan kepalanya heran.
"Ayo, berangkat sekarang." mereka pun menuju kampus bersama.

Sesampainya di kampus, Kenneth langsung bertemu dengan Verina. Kebetulan sekali.
Kemudian Kenneth memanggilnya. Austin juga mengikuti.

 Austin juga mengikuti

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
Meteor Ga(y)den [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora