Enam

4.3K 416 39
                                    

Siang itu Kenneth mendapatkan secret-card dari F4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu Kenneth mendapatkan secret-card dari F4. Amplop hitam dengan tulisan F4 yang didalamnya berisi pesan rahasia bagi sang penerima. Kenneth langsung terduduk lemas setelah membaca isi dari secret-card itu.

'Datanglah ke secret-room jika hidupmu tidak ingin berubah menjadi mengerikan. Kami mengundangmu secara resmi.'

Hanya dua kalimat yang tertulis di surat itu. Tapi hal itu sudah cukup membuat Kenneth mendengus sebal. Hidupnya kini benar-benar malang. Entah apa yang harus ia lakukan nanti.

Suasana loker saat itu cukup ramai. Sehingga banyak orang berlalu-lalang, juga melihat apa yang terjadi dengan Kenneth, karena loker Kenneth berada di tengah-tengah. Secret-card itu membuat semua orang yang ada di sana tertarik dan mulai bergosip.

"Lihatlah, mahasiswa baru itu sudah mendapatkan secret-card dari F4." ucap seorang yang ada di sana dengan teman yang ada di sampingnya.

"Dia akan berakhir. Siapa pun yang mendapatkan secret-card itu, hidupnya pasti akan penuh tragedi mengerikan." ucap yang lainnya.

"Secret-card itu adalah bentuk ancaman dari F4 untuk bersiap-siap, hidup orang yang menerimanya pasti akan menderita dan memalukan."

Begitulah kalimat yang dilontarkan dari orang-orang yang ada di sekitar loker Kenneth. Hampir semua orang mengeluarkan kalimat yang senada. Intinya adalah kelangsungan hidup Kenneth akan bermasalah.

Kenneth mengambil bukunya, kemudian memasukkan secret-card itu ke lokernya lagi. Lalu ia menutup lokernya dengan kasar.

Kenneth tak pernah menginginkan hal ini terjadi. Tidak. Sudah cukup waktu SMP dulu ia dibully habis-habisan. Untung ia bisa menahannya dan lulus dengan baik. Waktu SMA, ia juga sangat khawatir jika pembully-an itu kembali padanya lagi. Tapi untung saja, sejak awal masuk SMA ia bertemu Austin, yang kemudian menjadi sahabatnya. Ia selalu menjaga Kenneth dari ganguan apa pun.

Saat itu kelas sudah hampir dimulai. Kenneth susah payah untuk konsentrasi saat itu. Pikirannya ke mana-mana. Ia tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi dengannya. Ia tadi sempat mendengar orang-orang yang membicarakan secret-card di sekitar lokernya, bahwa pernah ada orang yang menerima secret-card itu lalu dikerjai habis-habisan, yaitu disuruh telanjang dada berdiri seharian di tengah kolam kampus. Sangat memalukan. Atau, pernah juga ada orang yang disuruh berjalan di area kampus tanpa memakai alas kaki selama tujuh hari penuh. Dan kabarnya, orang yang tak menurutinya, akan kena DO dari universitas. Sungguh tidak masuk akal. Sebenarnya apa yang terjadi ketika itu? Kenneth benar-benar terus memikirkan, hingga ia tak sadar kalau dosen telah menanyainya. Austin menyenggolnya.
"Ken...ditanyain dosen, tuh." ucap Austin.

"Hah? Bagaimana?" tanya Kenneth dengan tampang bodohnya.

"Sssttt...jawab aja MBTI test." bisik Austin pada Kenneth. Lalu Kenneth mengangguk paham.

"MBTI test, Pak." jawab Kenneth dengan cepat, meralat ucapan sebelumnya.

"Ya, benar. Psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan adalah MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator." kemudian dosen itu menjelaskan panjang lebar hal tersebut.

Meteor Ga(y)den [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang