Tiga

5K 474 66
                                    

Ketika hendak melewati gang, Kenneth melihat sekelompok preman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika hendak melewati gang, Kenneth melihat sekelompok preman.
"Mau ke mana lo!" teriak preman itu sambil menunjuk Kenneth.

Sial! Batin Kenneth, sambil berbalik dan berharap preman itu tidak mengejarnya.

Tapi preman itu mendekat ke arahnya. Jantung Kenneth tak henti berdegup kencang, nyawanya bisa terancam. Bagaimana bisa hari ini kesialan terus menerus menimpanya.

Kenneh tidak mau lari. Pasti ia akan kalah jika beradu lari dengan gerombolan preman itu. Belum lagi yang namanya preman itu pasti punya jaringan. Bisa saja ketika lari dan Kenneth salah masuk gang, di sana sudah ada preman lain yang dalam jaringan mereka menunggu Kenneth. Hasilnya: babak belur, kehilangan harta benda, atau mati.

Maka dari itu Kenneth tak mau mengambil risiko. Ia lebih memilih kehilangan harta bendanya daripada harus babak belur atau bahkan kehilangan nyawa. Tapi Kenneth baru sadar kalau dia sudah tidak punya apa-apa. Bahkan uang di dompetnya tinggal lima ribu rupiah. Ponselnya juga terlindas tadi.

"I...iya, Bang?" Kenneth dengan ragu membalikkan badannya dan mencoba untuk berdamai dengan preman itu.

"Ngapain lo balik lagi? Mau lewat gang ini kan?"

"Emm...i...iya, Bang, saya mau lewat situ. Tapi..." terlihat dari nada bicaranya, Kenneth ketakutan.

"Tapi kenapa?" tanya salah satu preman yang lainnya.

"Ng...nggak jadi. Soalnya...emm...enggak sopan lewat di depan gerombolan orang." Kenneth hanya bisa nyengir. Ia takut salah bicara yang nantinya malah mematik emosi dan berujung babak belur.

Kemudian preman itu memperhatikan Kenneth dari atas hingga bawah.

"Cakep juga lo! Anak orang kaya? Mana duit lo? Sini!" seorang preman merampas tas Kenneth dan mengambil dompetnya.

"Belum gajian, Bang."

"Lima rebu doang?!" preman itu membanting dompet Kenneth.

"Bang, ampun, jangan sakiti saya." Kenneth memohon.

"Loh, siapa juga yang mau nyakitin lo."

Mendengar itu Kenneth mendongak dan menatap curiga preman itu.

"Lo mau lewat kan? Yaudah lewat aja."

"Be...be...beneran nih, Bang?" Kenneth memastikan.

Preman itu mengangguk. Kenneth pun memberanikan diri untuk berjalan melewati gang itu.

Tapi tiba-tiba...

"Emmmrgggghhhhh!!!!"

Kenneth disekap dari belakang. Ia tidak bisa berteriak meminta bantuan.

Para preman itu memaksa Kenneth untuk masuk ke dalam sebuah gudang. Kenneth meronta sejadinya tapi ia tak bisa melawan.

"Nggak ada yang gratis di dunia ini, Bangsat! Kalo lo nggak bisa bayar pake uang, paling enggak lo bisa bayar dengan muasin nafsu kita-kita! Hahaha." para preman itu tertawa mengerikan. Jika dihitung, ada sekitar lima preman di sana. Tidak mungkin Kenneth akan diperkosa satu per satu oleh mereka. Kenneth menangis. Meronta. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Meteor Ga(y)den [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang