1. New Squad

9.4K 633 137
                                    

Beberapa bulan setelah kematian squad lama Levi komandan Erwin segera merekrut anggota baru untuknya. Kasihan sekali, seluruh squadnya mati demi umat manusia. Aku bahkan melihat mereka yang telah berubah menjadi jasad kaku.

Dari ekspresi kapten Levi tersimpan banyak perasaan yang tidak dapat ku artikan satu persatu. Pasti hatinya sangat sakit sekali aku yakin itu.

Hari ini ia memberitahu barak kelompok kami. Rumah kayu ini tidak terlalu besar dan juga tidak kecil, sangat pas untuk kami.

"Coba lihat apa yang ku bawa teman-teman!" Teriak Sasha dari pintu utama rumah, memecahkan suasana.

Kami yang tengah sibuk dengan kegiatan bersih bersih berhasil tetalih untuk mendekatinya.

"Oi kalian sebaiknya kembali ke tugas masing-masing. Kita tidak tahu kapan kapten Levi kembali kan?"

"Ah...santai saja Eren, dia baru keluar satu jam yang lalu bukan?" Ucap pria bernama Cony seingat ku yang menjawab protesan Eren.

Sasha mengeluarkan sesuatu dari dalam tas jinjingnya. Sebuah bahan makanan ia angkat tinggi tinggi, menunjukan pada kami dengan bangga. Kami tersentak terkejut bersamaan setelah melihatnya, wajah berubah pucat seketika.

"Oi...Sasha jangan bilang kau-"

"Mana mungkin aku melakukan hal buruk seperti itu? Ini diberikan oleh komandan Erwin jika kalian ingin tahu."

Perasaan lega menghampiri. Syukurlah tuhan ia tidak mencurinya.

"Sudahlah cepat nanti kapten akan marah ji-"

Suara decitan pintu menarik seluruh perhatian kami. Si manusia menyebalkan Levi tengah berdiri di depan pintu dengan ekspresi datar khasnya. Wajah kami kembali berubah pucat.

Degup jantung semakin kencang ketika ia bertanya, "bagaimana dengan kegiatan bersih bersihnya?"

Tidak ada yang menjawab, sama sekali tidak ada. Hal itu membuatnya mendengus kesal karena terlau ama menunggu salah satu dari kami untuk menjawab. Akhirnya ia turun tangan untuk memeriksa.

Ia melangkah mendekati meja yang berada tak jauh dari Eren. Tangan nya bergerak memeriksa permukaan bawahnya.

Beberapa detik kemudian wajahnya sukses terlipat dalam. Gawat!

"A-ano kapten soal itu kami..."

Ia menoleh menatap kami membuat Eren terdiam secara otomatis.
"Bukankah satu jam itu cukup untuk kalian?"

Kami seketika menunduk merasa bersalah. Lalai di tugas pertama sebagai squadnya. Ia menghela nafas pasrah.

"Lupakan bersih bersih nya ada yang harus ku bicarakan pada kalian. Bersihkan diri dan kembali lagi tiga puluh menit di ruangan ini."

Kami memberi hormat padanya dan setelah itu segera berlari menuju kamar masing-masing. Teman-Teman-teman ku saling mendorong, mendahului berteriak satu sama lain untuk berjalan lebih cepat. Tidak dengan diri ku. Aku hanya berjalan santai di belakang mereka, menunggu hingga mereka benar-benar menghilang di tikungan.

Ketika diriku berpapasan dengan nya pandangan kami sempat bertemu namun, aku segera memutus nya dengan beralih menatap ke arah lain.

"Oi bocah."

Kedua kaki ku mendadak berhenti dengan sendirinya. Ajaib sekali!
Aku membalikkan badan guna menatap nya.

"Ya kapten?"

Ia terdiam sejenak menatap ku.

"Kau bisa membuat teh?"

Aku yang bingung hanya bisa mengangguk kaku sebagai jawaban.

I'm Gone Or You? {END}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang