20. Maaf, Levi

2.2K 271 31
                                    

Erwin dan Hanji menatap pria berpangkat kapten itu dengan serius. Baru kali ini Hanji yang biasa nya tidak pernah serius jika berbicara dengan Levi dan kali ini wanita bernotabene ilmuwan itu memilih serius. Mendengarkan kalimat Levi yang terucap dari bibirnya beberapa menit yang lalu.

Keduanya terdiam membuat kapten cebol itu sedikit kesal. Ia berdecak memecahkan suasana.

"Salah?"

Komandan nya yang pertama kali tersadar. Ia merapihkan kerah bajunya kemudian menatap Levi seperti biasa.

"Tidak, hanya saja kami sedikit terkejut mendengarnya. Kau serius ingin menikahinya sebelum ekspedisi besar dimulai?"

"Hn." Kali ini ia melirik Hanji, penasaran dengan respon yang akan diberikan wanita itu padanya.

Tatapan mereka bertemu. Hanji yang masih terdiam tak mampu berkata sedangkan Levi terdiam dengan mata tajam nya.

"Tertawa saja jangan di tahan."

Seperti tahu apa yang ada di dalam kepala Hanji tanpa menunggu lagi wanita itu benar-benar tertawa keras. Bahkan ia memukul mukul permukaan meja kerja Erwin yang tidak berdosa sebagai tempat pelampiasan nya. Levi dapat melihat terdapat setitik air di ujung mata wanita gila tersebut.

"Puas?"

Yang di tanya menggeleng dan masih tetap menertawakan nya.

"Ce...cebol bakal menikah?pftt BWAAHAHAHAHAHA!!!! HAHAHA!!! ERWIN! ERWIN PUKUL AKU DAN KATAKAN INI BUKAN MIM-"

BUAGH!

Sebuah pukulan mutlak berhasil menghantam kepala belakang Hanji membuat wanita itu tersungkur diatas lantai kayu Erwin.

Pelakunya tak lain adalah Erwin sendiri. Pria berparas tampan itu menghela nafasnya, menatap Hanji tidak percaya. Beberapa menit kemudian ia melupakan keadaan tangan kanan nya tersebut dan kembali fokus pada Levi. Anak buahnya yang ia angkat dari kota bawah tanah.

"Kapan kau akan melakukan nya?"

Suasana hening. Hanji masih pingsan di tempat. Pukulan Erwin benar-benar mengenai syaraf otak nya.

"Sekitar minggu ini."

"Kau sudah memberitahu (name)?"

"Belum."

"Kenapa?"

Levi tidak menjawab. Ia menatap Hanji yang masih tergeletak mengenaskan terlebih dahulu.

"Dia bilang ingin sebuah kejutan karena aku tidak pernah membuat nya senang."

《☆☆☆☆☆☆》

Sementara itu (name) tengah sibuk menyapu lantai barak. Ia bersenandung kecil, suasana hatinya sedang gembira karena tadi pagi Eren, Armin dan Mikasa memberinya kejutan di hari ulang tahun nya.

Teman seperjuangan nya ingat tentu saja ia terharu akan tetapi hal itu belum cukup untuk nya pasalnya Levi yang notabene nya sudah menjadi kekasihnya itu tidak mengingat hari terpenting dalam hidupnya. Mengingat tadi pagi pria cebol itu hanya bersantai sembari menyesap teh nya, ia mengabaikan ku begitu saja.

Tidak ingat dasar pikun!

"(Name)"

Gerakan menyapu ku terhenti ketika mendengar sebuah suara. Aku membalikkan tubuh menghadap kearah sumber suara.

"Ya Historia?"

Ia bersama Jean dan Sasha berjalan mendekat. Sebelah alis ku terangkat menatap mereka heran.

I'm Gone Or You? {END}✔Where stories live. Discover now