Bab 12

8.1K 373 11
                                    

"Aku terima nikahnya Haura Syazwina binti Shukri dengan mas kahwinnya RM1000 tunai", ucap Firasy Adrian dengan sekali lafaz .

Haura Syazwina memerhatikan badan tegap itu dari belakang sambil menggigit bibir . Matanya juga sudah bertakung dengan air .

Gigit bibir sebab gembira dan tak boleh tahan tengok kehenseman suaminya yang baru sah beberapa minit yang lepas .

Firasy Adrian datang mendekati isterinya yang sedang merenungnya tanpa berkelip .

Airis Nadhirah menepuk pehaku .

"Jangan tengok macam nak terkam , tunggu malam nanti la iyepun", usik Airis Nadhirah . Pn.Sofea dan Pn.Surya sudah tergelak kecil .

"Assalamualaikum sayang", aku menoleh ke hadapan bila terdengar suara maskulin itu .

"Wa--waalaikumussalam", balasku sambil menggeletar . Wajahku ditundukkan .

Aku menghulurkan tanganku untuk senang dia menyarungkan cincin .

"Amboi sejuknya tangan", bisik Firasy Adrian . Aku menjeling manja .

Dia menyarungkan cincin di jari manisku .

Aku menyalamnya dengan perasaan yang tak boleh digambarkan . Sungguh ! Aku jatuh cinta lagi dan lagi !

Sesudah itu , aku pula menyarungkan cincin di jarinya . Lantas selepas itu , dia menyium dahiku lama .

Sementara itu , cahaya kamera tidak berhenti - benti mengelip . Merakam detik - detik bahagia mereka .

"Dah - dah , nak lebih - lebih malam nanti ye", seloroh Pn.Sofea . Membahang mukaku bila diusik sebegitu . Pn.Surya dan Airis Nadhirah tersengih .

Bermacam - macam gaya yang kami lakukan semasa sesi penggambaran .

"Adrian , mama letakkan semua tanggungjawab mama dekat Haura kepada kamu", kata Pn.Surya .

"Insyaallah mama , Adrian akan jaga Haura dengan penuh kasih sayang, penuh hormat", balas Firasy Adrian . Matanya melirik ke arah isterinya itu yang dah tersedu - sedan .

"Ma--ma , mama jangan sedih ta--tau , nanti Haura ak--akan selalu lawat mama", tersekat - sekat percakapannya dek menahan tangis .

"Iye sayang", berpelukan dua beranak itu .

*****

"Huargh penatnya", ngeluhku . Serius penat gila ! dengan baju sandingnya masih di badan .

"Pergilah naik , mama dah suruh naik dari tadi kamu yang degil nak tolong dekat sini , pergi naik sana . Suami kamu dah naik dari tadi", ujar Pn.Surya .

"Okay ma"

Sampai di biliknya , dia membuka pintu dengan perlahan . Kepala dijengukkan ke dalam .

Kosong .

"Mana dia ?", tanyaku .

"Yes honey ?", tegur Firasy Adrian dari belakang .

"ARGH !", jeritku lalu pusing ke belakang menghadapnya .

"ARGHHH!", lagi sekali jerit . Kalini terkejut sebab dia hanya memakai tuala . Rambutnya pula masih basah .

Omg , i'm dying !

"Kenapa tengok abang macamtu ?", soal Firasy Adrian . Tergoda le tuw . Memang dia sengaja keluar dengan bertuala dan rambut di basahkan .

Mr. Hati Beku [C]Where stories live. Discover now