BAB 8

9.2K 195 0
                                    

Pagi ini hanya ada Sekar, Sena, dan Mama di meja makan. Karena Papa mereka lagi keluar kota dan baru kembali besok .

Sekar melihat mama Kian terlihat pucat dan sangat lemas,"Mama sakit?"tanya Sekar khawatir.

"Kepala mama pusing, dan perut mama juga mual, mungkin mama masuk angin," sahut Kian lemas.

"Tapi wajah mama pucat, kak bawa mama periksa kerumah sakit aja," seru Sena yang juga khawatir."Sena berdiri aku kesekolah sendiri aja, Sena berangkat ya Ma, kak." pamit Sena mencium pipi mama dan kakak nya.

"Kamu diantar sama pak sandy aja, nanti mama sama Sekar ke rumah sakit naik taksi," ucap Kian sambil memijat pelipisnya. 

Pak sandy adalah supir kepercayaan papa Kris, dan ada juga Bu Lela asisten rumah tangga disini, orangnya sangat baik dan latahnya kadang membuat kami tertawa.

Sena mengangguk. "dadaaaaaa Mama, Kak." Sena berlari keluar.

Setelah selesai makan Aku memesan taksi online tak menunggu lama taksinya pun datang, aku menuntun mama yang  terlihat sangat lemas.

"Kita langsung ke dokter kandungan aja ya Ma?"ucap Sekar begitu mereka turun dari taksi.

Kian mengerutkan keningnya heran "Kok dokter kandungan sayang?"

"Mama terakhir datang bulan, kapan?"

Kian berpikir sebentar." Bulan lalu, bulan ini belum dan kalau di hitung Mama kayak nya udah terlambat. "

"Sekar yakin, diperut mama udah ada adek nya Sekar dan Sena, berarti kita ke dokter kandungan," Sekar memberi keputusan

Kian memandang Sekar." cieeee, yang mau nikah, udah paham masalah kayak begini," goda Kian membuat wajah Sekar merona.

              

Sepulang dari rumah sakit, aku mengantar Mama ke kamar dan memberi vitamin yang diberikan dokter tadi. Mama duduk ditepi tempat tidur dan mengelus perutnya yang masih rata ."Mama gak sabar menunggu adik kamu lahir Sekar,"ucap mama meneteskan air mata bahagia
nya.

Sekar memeluk dan mencium pipi Mama nya dengan sayang,"Sekar juga gak sabar Ma,"

Sekar meninggalkan Mamanya dan berjalan mencari, Bu Lela.

"Bu Lela, Bu!"panggil Sekar tapi tak ada sahutan.

Sekar tidak melihat Bu Lela di dapur Sekar pun berjalan kebelakang dan ternyata Bu Lela sedang memasukan pakaian ke mesin cuci sambil bernyanyi.

"Kau masih gadis arau sudah janda ,

Baik katakan lah jangan ragu

Memangnya mengapa aku harus malu

Abang tentu dapat tuk membedakan nya"

Bu Lela bernyanyi sambil bergoyang.

"Bu Lela, "sapa Sekar dari belakang.

"Ehhhh iya Lela emang, janda"sahut Bu Lela karena kaget.

Sekar tertawa."Iya udah tau, Bu Lela janda cantik," goda Sekar.

"Berarti mata Non Sekar masih bagus, tahu kalau Ibu cantik," balas Bu Lela pura pura merapikan rambut nya.

Sekar tersenyum melihat tingkah Bu Lela  yang tidak sesuai umur lagi.
Setelah mengatakan Pada Bu Lela buat jagain Mama aku berangkat ke rumah Nek Puspa.

                **********

Seminggu lagi aku dan Oscar akan menikah, sampai sekarang aku masih tak percaya aku akan menjadi istri Oscar pria tampan dan terbilang sukses mencintai gadis yang biasa dan hanya tamatan SMA, aku sangat bersyukur.

SEKAR ( Complete )Where stories live. Discover now