Bab 17

4.6K 124 3
                                    

" Perkenalkan saya Ayah dari Seren." Erkan memilih kalimat itu untuk mulai bicara dengan Sekar.

"Seren.."ulang Sekar "ah....ya Seren saya ingat" ucap Sekar Senang ntah kenapa sejak bertemu waktu itu Sekar tidak lupa dengan nama dan wajah anak itu " kemana dia?kenapa dia ti
Dak ikut" Sekar tersenyum ramah

" dia masih di Turki,apa kita  bisa bicara?"

Kepala Sekar masih pusing tapi dia tidak enak menolak " tentu pak, silahkan masuk Sekar membawa pria itu keruangannya  yang sudah sempat di  kuncinya tadi kini di buka lagi ,saat ini mereka duduk di sofa hitam posisi mereka berhadapan.

"Bapak mau minum apa?"tawar Sekar.

"Tidak perlu Sekar."tolak Erkan dengan nada lembut.

"Baiklah,apa yang ingin Bapak bicarakan ?"

"Begini  lima belas tahun yang lalu saya menikah dengan wanita asal indonesia,saat menikah dengan saya dia sudah mempunyai dua orang putri ,suami nya meninggal dunia ,kemudian dia pergi meninggal kan anak nya untuk mencari kerja,tapi teman nya menjebak nya dan menjual nya dan ingin menjadikan dia wanita bayaran,saat itu lah  saya bertemu dengan nya ,dan saya menikahi nya karena saya tau di perempuan baik baik,dia adalah Ibu dari Seren.

Sekar merasa bingung apa maksud pria itu mencerita kan kisah hidupnya,tapi ceritanya seperti cerita hidup Sekar yang di tinggal oleh ibu nya, tapi Sekar masih mendengar cerita pria itu.

"Sekarang dia sudah beristirahat dengan damai,saya ingin Seren bertemu dengan kedua kakak nya"

"Jadi Bapak ingin mencari putri dari istri bapak..begitu?" Sekar mencoba menerka maksud pria itu

"Ya....nama istri saya kintan.."

Tiba tiba tubuh Sekar menegang mendengar nama itu,nama seseorang yang selalu di rindukan nya,jantung Sekar memacu kencang,badan nya lemas tak berdaya

"Saya suami dari ibu mu Sekar " Erkan menjelaskan lagi.

Sekar tidak dapat mengingat apa apa lagi saat kegelapan menghampiri nya karena dia sudah tak sadar kan diri.

                 ************

Kian mengelus ukiran batu yang bertuliskan nama kakak tersayang nya

" kak, apa kabar?kenapa seperti ini kak?kenapa kakak pergi secepat ini,kau tahu selama ini kami ini sangat merindukan mu ,berharap kau pulang,kak..Sekar sudah menikah sekarang suami nya namanya Oscar di sangat mencintai Sekar kau senang kan?Sena sebentar lagi lulus SMA kak ,wajah Sena sangat mirip dengan mu kak ,aku juga sudah menikah dengan Kris kak,apa kakak sudah bertemu ayah dan ibu ?" air mata Kian jatuh dengan deras di pipi,

" kak kau punya putri yang lain selain Sekar Dan Sena namanya Seren kan?tadi aku bertemu dengan suami mu ,katanya Seren ingin bertemu dengan Kedua kakak nya ,aku janji kak akan mempertemukan putri putri mu, aku janji..!"
Kak..Sekarang Sekar dan Sena memanggil ku Mama kau tidak marah kan?,kami sangat menyayangi mu kak sangat..,kakak yang tenang disana yaa,suatu saat kita akan bertemu kita bisa berpelukan seperti dulu kan?,aku akan menjaga putri putri mu kakak,"

Kian mencium ukiran nama kakaknya dan menghapus air matanya yang masih mengalir, " kak aku pulang dulu ya ,kau lihat perut besar ku ini aku tidak bisa duduk terlalu lama kak" Kian tersenyum hambar " nanti aku ajak Sekar dan Sena kesini" Kian berdiri dan menghapus air matanya lagi dan berjalan pelan keluar dari daerah pemakaman,

                   **********

Oscar  mengendarai mobil nya dengan cepat saat Fika menelpon bahwa Sekar pingsan dan sekarang ada di rumah sakit,sesampai dirumah sakit dia berjalan cepat hampir berlari mencari ruangan Sekar ,saat berada di depan ruangan Sekar Oscar melihat Fika duduk bersama seorang pria asing ,tapi Oscar tidak memikirkan nya yang menjadi fokus nya sekarang adalah Sekar istrinya,

Oscar mendekati Sekar yang lagi terbaring di tempat tidur rumah sakit,Oscar duduk di kursi yang ada di sisi tempat tidur " sayang" Oscar mencium kening istrinya dengan sangat lembut,tapi Sekar masih menutup matanya

Tak berapa lama seorang Dokter masuk keruangan rawat Sekar, " istri saya kenapa Dok?" Tanya Oscar begitu dokter itu berdiri di depan nya

Dokter itu tersenyum"tidak ada sesuatu yang buruk pak,, sepertinya ibu Sekar mengalami sesuatu yang membuat dia syok hingga membuat dia tak sadar kan diri di tambah keadaan ibu sekar memang saat ini agak lemah

"Syok..?"

"Iya,nanti Bapak bisa menanyakan pelan pelan ketika Ibu Sekar sudah sadarkan diri,jangan sampai membuat dia stress ya Pak tidak baik untuk kandungan nya"

"Kandungan?istri saya hamil Dok?"

Dokter itu tersenyum lagi " benar Pak, usia kandungan nya tiga minggu, saya permisi" pamit Dokter itu

" Teima kasih Dokter"

"Iya.." Dokter itu pun keluar dari ruangan Sekar

Mata Oscar berkaca kaca karena bahagia mendengar kabar kehamilan Seka " diperut kamu ada calon anak kita sayang" Oscar membelai rambut Sekar dengan sayang " apa yang membuat kamu syok sayang" batin Oscar

Sekar berlahan membuka kedua matanya menyesuaikan silau sinar lampu " syukurlah kamu sudah sadar sayang," oscar mengelus lembut pipi Sekar

Sekar menoleh kearah Oscar yang duduk di samping nya lalu menangis kencang membuat dia sesegukan " sayang kamu kenapa nangis,ada yang sakit?hem.."

Sekar mengeleng dan duduk dari tidur nya " di mana pria itu?"

"Pria?pria mana sayang?" Tanya Oscar binggung

"Fika mana sayang, dia tahu pria itu , dia bilang dia suami mama kandung aku sayang"Sekar semakin menangis
"Tapi tunggu dia bilang dia ayah Seren ,kamu ingat anak yang beli bunga malam malam itu yang mata nya hijau itu, kamu ingat?"

"Iya sayang ,kamu tenang dulu " bujuk Oscar

" berarti Seren adik aku juga, tapi Seren bilang mamanya udah gak ada, berarti mama aku udah gak ada?" Sekar menangis semakin kencang
" mana pria itu aku ingin nanya mama aku mana"Sekar berteriak

" Hssssst......sayang tenang dulu ya " Oscar menarik Sekar dalam pelukan nya" pasti berita ini yang  membuat mu syok  sampai tak sadarkan diri," batin Oscar.

"Mama mana sayang " tanya Sekar sedikit agak tenang

" Lagi di jalan sayang,  papa juga lagi jemput Sena di tempat bimbingan belajar nya,bentar lagi juga mereka datang,sekarang kamu rebahan lagi ya"

Sekar menuruti suami nya,tapi pikiran terus memikir kan dan mengingat ingat setiap ucapan pria itu.

                      **********





SEKAR ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang