Bab 36

6.2K 94 0
                                    

Sekar memperhatikan jalan " ini bukan arah Apertemant kita?"

" kita mau kemana?"tanya Sekar lagi

" pulang,kamu tenang aja,jangan banyak bertanya" pinta Oscar

" yang jemput kok cuma kamu? Yang lain mana?"Sekar memperbaiki topi yang di pakai Swen

" sayang,namanya hidup mereka pasti punya urusan masing masing lah,kamu gak senang di jemput sama aku?hem?"

" senang,tapi kalau ada mereka lebih senang lagi" ucap Sekar

" ini masih lama nyampenya? Kita mau kemana sebenarnya?" Sekar bertanya

" ya mau pulang lah sayang,tadi kan aku dah bilang"

" pulang? yang aku tau ini bukan jalan ke Apertement kita" omel Sekar

" kita potong jalan" karang Oscar

" seharus jadi lebih dekat" kesal Sekar

Oscar mengambil ponsel nya di saku celana,dan menempelkan nya ditelinga setelah menekan salah satu nama dalam daftar kontak ponselnya

"Bagaimana?" Tanya Oscar langsung

" beres" terdengar jawaban dari seberang

" oke" balas Oscar menutup pembicaraan di telpon

Oscar melirik Sekar dan tersenyum " kok diam aja sayang?"

Sekar tak menyahut dia malah menciumi pipi Swen yang lagi tidur

Oscar pun diam dan melanjutkan perjalanan yang memang lama ini,karena Oscar harus membawa Sekar dan Swen keliling agar lebih lama sampai, karena persiapan penyambutan Sekar dan Swen di rumah baru tadi belum selesai ,setelah tadi Oscar menelpon Kian dan mengatakan sudah beres baru Oscar membawa Sekar dan Swen kesana

Oscar memasuki perkarangan rumah setelah melewati pagar dan berhenti di didepan rumah " ini rumah siapa?bagus" puji Sekar masih di dalam mobil

" ini rumah temen aku,waktu itu dia cerita mau bangun rumah,trus  aku cerita tentang rumah impian kita,punya taman di belakang rumah kayak yang kamu mau sayang ,ternyata di realisasikan nyalah,jadilah rumah ini,gitu sayang " jelas Oscar

" kamu ngapain cerita rumah impian kita sama teman kamu?"sungut Sekar

" kan kita bisa merancang rumah impian kita lagi nanti sayang" bujuk Oscar

Oscar turun dari mobil dan membukakan pintu mobil buat Sekar " ayo kita masuk "ucap Sekar

" kamu aneh" kesal Sekar turun dari mobil

"aneh?" Oscar menautka alisnya

" iya,masa anak kamu bawa kerumah temen kamu bukan kerumah kita,masih mending kerumah Nenek atau Mama,ini kerumah teman" omel Sekar

" kesal aku sama kamu" ucap Sekar melirik tajam Oscar

" sini aku yang gendong Swen" pinta Oscar

" aku aja yang gendong " tolak Sekar

" sini sayang" bujuk Oscar

Akhirnya Sekar mengalah dan memberikan Swen pada Oscar,dan mengikuti Oscar yang sudah berjalan menuju pintu rumah,

Oscar berhenti dan membuka pintu besar berwarna putih itu

" kamu masuk duluan " pinta Oscar

" kamu lah duluan,kan rumah teman kamu"sahut Sekar malas

" Ya udah," Oscar mengalah dan masuk lebih dulu setelah membuka pintu

" kok gelap gini ?" Keluh Sekar

" kamu tunggu disini" suruh Oscar pergi meninggalkan Sekar sendiri di depan pintu

Sekar menunggu Oscar seperti pinta Oscar tadi ,ingin masuk tapi Sekar merasa sungkan,karena Sekar tidak mengenal pemilik rumah yang mereka datangi ini

" SELAMAT DATANG SEKAR DAN SWENA " teriak Oscar dan keluarga yang lain dan menyalakan lampu membuat Sekar terpaku sebentar kemudian menangis,Oscar mendekati Sekar setelah memberikan Swen pada Kian
" selamat datang dirumah baru kita sayang" Oscar memeluk Sekar berdiri kaku sambil menangis

" rumah kita ?"

" iya,rumah impian kita sayang" jelas Oscar menangkup wajah Sekar dengar kedua tangan nya

" kamu bohongin aku?" Sekar memukul dada Oscar pelan

" maafkan aku sayang" Oscar menarik kepala Sekar bersandar didada nya dan mengecup puncak kepala Sekar " aku mencintaimu" bisik Oscar membuat Sekar tersenyum

" kita semua dianggurin nih" protes Seren hingga semua tertawa termasuk Sekar dan Oscar

" iya,gak kasian sama Nenek berdiri dari tadi" sambung Nenek Puspa
 
Sekar melepaskan diri dari pelukan Oscar dan berjalan kearah Nenek Puspa " maaf Nek " ucap Sekar memeluk Nek Puspa

Kemudian Sekar memeluk Kian yang lagi menggendong Swen " mama " ucap Sekar

" semoga kamu bahagia selalu sayang" balas Kian haru ,melihat Sekar dan Sena bahagia itu harapan Kian,kini Kian juga mengharapkan kebahagian Seren dan Sean putranya

" Sena putar musiknya" suruh Kris ,dan dengan segera Sena memutar musik

Erkan menarik Kris untuk menari dan susul Sena dan Seren mereka menari bersama,Nenek duduk sofa ruang tamu sambil tertawa memandangi mereka bersama Kian yang kini mengendong Sean yang sedang tertidur,sementara Oscar dan Sekar yang menggendong Swen mereka berjalan mengelilingi rumah baru mereka

Sekar tak berhenti tersenyum,kebahagian yang diterimanya bertubi tubi,tak pernah terbayangkan di benaknya bisa merasakan bagian ini dalam hidupnya



                             *********

                                END

SEKAR ( Complete )Where stories live. Discover now