[30.] Rayuan

13.5K 1.3K 400
                                    







Menyembulkan kepala lewat pintu, mata hitamnya melihat keadaan di ruangan ini.

Sepi.

Tidak ada orang di kamar ini, dua ranjang masih rapi. Seperti belum tersentuh oleh pemiliknya. Masuk ke dalam kamar, tangannya perlahan menutup pintu. Kaki jenjangnya berjalan kearah meja dan meletakkan beberapa skin care di sana.

Wajahnya tersenyum saat melihat pintu kamar mandi tidak di kunci, pendengarannya menangkap suara air yang sedang mengalir. Perlahan kakinya mendekati pintu kamar mandi.

Bibirnya tersenyum saat melihat sosok yang dia cari sedang berdiri di depan watafel, hanya menggunakan celana piyama pendek. Lengan berototnya terlihat dengan jelas, beberapa garis otot di punggungnya lebarnya membuat pipinya merona. belum lagi saat tangannya menyisir ramput pirangnya kebelakang, dan itu membuat siapa saja yang melihat itu pasti akan terpesona. Hanya melihat dia dari belakang saja dirinya sudah merasa panas dingin, bagaimana jika dia melihat bagain tubuhnya dari depan.

Mengigit bibir bawah, dia melangkah maju. Dengan segera memeluk tubuh orang itu dengan sangat erat. Pipinya yang bersentuhan dengan kulit punggungnya membuat dia dapat mencium bau sabun yang digunakannya.

"Ada apa hyung?" suaranya lembut

"Sedang apa Jaehyunie?" tanyanya malu-malu

"Habis mandi. Kenapa hyung disini?"

"Hanya ingin, memangnya tidak boleh"

Yang lebih muda tersenyum, melepas tangan yang melingkar di perutnya kini dia berbalik. Tangannya langsung menangkup wajah sang pelaku. Mendekatkan wajahnya, dia mengambil bibir merah muda itu. Melumat dan memberikan beberapa kacupan hingga membuat bibir tipis itu sedikit basah karena air liurnya. Menarik diri, dia dapat melihat seuntai saliva di antara mereka. Dan dengan cepat dia menjilat bibi tipis itu untukmenghapusnya.

"Manis, seperti biasa." kekehnya pelan. "Kenapa di sini Taeyongie hyung. ku kira kau pergi dengan yang lain?"

Taeyong menggelengkan kepala, kembali memeluk Jaehyun dan menempelkan pipinya di dada bidang Jaehyun.

"Aku ingin bersamamu malam ini. aku lelah seharian berlatih dan berlatih. Kurasa kau juga lelahkan"

Jaehyun mengangguk, tangannya di gunakan untuk membelai rambut Taeyong dengan sayang.

"Tidak terlalu hyung. kau ingin aku memijitmu?"

"Tidak, ayo ke kamar. Aku ingin merawat wajah bersamamu." Taeyong melepaskan pelukannya. menjauhkan tubuhnya dengan tubuh Jaehyun . "Dan pakai bajumu. Aku tidak ingin melihatmu telanjang"

"Aku pakai celana hyung. siapa yang bilang aku telanjang"

"Pakai baju atasanmu Jaehyun. jangan hanya pakai celana"

Jaehyun tersenyum miring, melihat bagaimana wajah Taeyong yang memerah saat ini. untung rambut Taeyong sudah menjadi hitam, coba rambutnya masih merah atau pink. Dia rasa pasti wajah dan rambutnya akan sama.

"Kenapa memangnya. Bukankah hyung bisa bebas melihat tubuhku yang sexy ini"

Jaehyun menaik turunkan alisnya. Membuat Taeyong mengerucukan bibirnya kedepan. Matanya hitamnya melirik tajam pada Jaehyun. Hal itu bukannya membuat Jaehyun ketakutan, tetapi malah membuatnya ingin tertawa kencang.

"Ya iya hyung. ya sudah ayo ke kamar" ucap Jaehyun

Membalikkan tubuh Taeyong, kini Jaehyun berjalan di belakang Leadernya itu dengan lengan yang memeluk bahu Taeyong. membuat tubuh mereka menempel satu sama lain saat berjalan. Taeyong kesusahan berjalan dengan Jaehyun yang memeluknya dari belakang, tapi ini adalah salah satu perlakuan Jaehyun yang sangat dia sukai, jadi dia hanya membiarkan saja Adik kesayangannya seperti itu.

Daily JaeyongWhere stories live. Discover now