[33.] Kopi

11.3K 1.1K 261
                                    






Matanya menyipit saat meihat siapa yang ada di depannya. Tangan lentik itu dengan telaten membuat kopi dengan mesin kopi. Melihat bagaimana wajah seriusnya membuat ia tidak bisa menahan senyum. Entahlah, kekuatan apa yang ada dalam diri orang ini hinga membuat setiap pergerakannya terlihat begitu indah.

Kakinya perlahan berjalan mendekatinya. dengan langkah pelan ia ingin sekali mengagetkan tapi baru beberapa langkah dia terhenti manakala orang itu bersuara,

"Tidak perlu mengagetkanku, aku tau kau disini" ucapnya

"Bagaiaman kau tau hyung?"

"Kau memakai sabunku, aku bisa menciumnya"

Jaehyun terkekeh, kini dia melanjutkan langkahnya. Berdiri di samping Taeyong yang masih meracik kopi. Taeyong tersenyum saat Jaehyun menopangkan dagunya di bahu dia. reflek dia menggesekkan pipinya dengan rambut Jaehyun

"Dimana yang lain?"

"Di luar sedang makan"

Benar kata Jaehyun, semua member sedang makan di luar bis. Menikmati makanan yang mereka pesan. Tadinya Jaehyun ingin memanggil Taeyong untuk makan bersama. Tapi sepertinya Taeyong sedang sibuk, jadi dia urungkan niatnya. Lagipula ini belum terlalu siang.

"Kau tidak makan?" tanya Taeyong

Tangannya kini memasukkan bubuk kopi pada penyaring di mesin itu. sesekali dia melirik Jaehyun.

"Mana bisa aku menelan makanan jika di sampingku tidak ada Hyung"

"Kenapa seperti itu?"

Jaehyun melirik Taeyong, tersenyum saat melihat wajah manis Taeyong yang begitu dekat dengannya.

"Karena hyung seperti batrai untukku. Aku kehilangan daya jika hyung jauh dariku"

Taeyong merasa geli dengan ucapa Jaehyun, tapi tidak bisa di pungkiri jika wajahnya memerah saat ini. belum lagi Jaehyun yang menempel padanya. Taeyong benar-benar merasakan euforia yang sangat-sangat luar biasa.

"Belajar darimana bicara seperti itu?"

Kini Taeyong mengambil air, menuang ke dalam takaran air di dalam mesin itu. Jaehyun melihat semua kegiatan Taeyong dengan seksama. Sepertinya dia juga sedang belajar membuat kopi dari Taeyong.

"Tidak perlu belajar Hyung, apapun yang berkaitan denganmu aku secara naluri bisa melakukan apapun"

"Serius Jaehyun kau akan sakit jika telat makan"

"Aku tidak akan sakit hyung. bagaimana aku bisa sakit jika aku selalu bersama obatku"

Taeyong kembali tersipu, bukan karena ucapan Jaehyun. kali ini karena tangan Jaehyun memeluk pinggangnya. Merapatkan tubuhnya dengan tubuh bongsor Jaehyun.

"Hyung juga belum makankan siang ini"

"Aku sudah kenyang Jaehyun"

Jaehyun mengerutkan keningnya. Heran dengan Taeyong yang tiba-tiba saja bilang jika dia merasa kenyang, pasalnya sejak tadi pagi Taeyong belum makan. Setau dia tadi pagi Taeyong hanya makan selembar roti dan 1 buah apel. Itupun setelahnya mereka latihan untuk konser selanjutnya.

"Hyung makan apa bisa sampai kenyang?"

"Aku kenyang karena rayuanmu"

Jaehyun tersenyum, wajahnya mendekat ke wajah Taeyong. dia mengesekkan hidungnya dengan pipi hyung kesayangannya itu. gemas dengan ucapan Taeyong padanya.

Taeyong kini sedikit menghadap ke Jaehyun, selagi menunggu kopi yang dia buat jadi. Matanya menatap mata Jaehyun yang terlihat begitu indah. Belum lagi senyum Jaehyun terlihat begitu manis saat ini.

Daily JaeyongWhere stories live. Discover now