PROLOG

70.5K 2.2K 11
                                    

Dia tersenyum dalam lamunan. Lalu, menangis dalam kebahagiaan. Dia tertawa dalam kesakitan. Dia memendam sendiri perasaannya. Semua terlihat pudar. Tak terlihat nyata hingga membuatnya hanya mampu menerka.

Dia lebih suka diam. Tapi bukan diam tak mau bicara. Dia diam akan nasib hatinya. Mengeluh? Dia tidak pernah mengeluh. Ia selalu tersenyum manis, bertingkah tak pernah ada yang salah dengan dirinya.

Tapi, siapa yang tahu? Banyak hal yang ia pendam. Banyak hal yang telah menjadi rahasianya. Ia tidak mau rahasianya terbongkar, tak pernah mau.

Dia senang menerka, tapi kali ini ia akan membuat orang lain yang menerka-nerka. Dia hanya mempertahankan apa yang menurutnya bisa dipertahankan. Tak masalah berjuang sendiri, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Dan inilah, pembuktiannya.

Future BoyfriendWhere stories live. Discover now