Prakata Pengantar

24.1K 729 30
                                    

       Memiliki kemampuan bukanlah sebuah keinginan setiap individu akan tetapi lebih menjadi sebab takdir. Tidak selamanya kemampuan dapat diterima dengan baik, apalagi bagiku yang memiliki kemampuan melihat alam lain.
       Alam lain tidaklah menyenangkan, tersimpan berjuta rasa yang dapat membuat kita sesak, bahkan orang yang tidak kuat lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
       Jika kalian berfikir bahwa aku menikmati kemampuan ini, kalian salah. Berulang kali aku berputus asa dan mencoba mengakhiri hidup, namun selalu gagal. Berulang kali aku mencoba mengenyahkan kemampuan ini jauh jauh tapi tak pernah berhasil, bahkan seberapa banyak paranormal, ustad yang telah kukunjungi untuk membantu menutup kemampuan ini namun selalu saja tak membuahkan hasil.
       Aku sadar, bahwa setiap yang terjadi itulah sebab takdir. Namun tergantung individu itu sendiri bagaimana memaknainya.
       Kini bau amis yang tercium dari darah dan luka 'mereka' dapat kuubah bagai aroma terapi. Jeritan yang terdengar dari 'mereka' berubah menjadi sapaan 'mereka' untuk bercerita akan kisahnya. Wujud menyeramkan dapat berubah menjadi wujud yang penuh belas kasihan 'mereka'. Bahkan tangan mungil ini dapat menenangkan 'mereka' disetiap kesedihannya.
       Memang semua tak semudah yang kita bayangkan. Butuh waktu untuk beradaptasi dengan alam 'mereka'. Berhentilah berfikir tentang 'mereka' yang suka membunuh. Karena 'mereka' juga pernah menjadi manusia.
      Kubuka kembali gerbang antara aku dengan 'mereka'. Masuklah dalam lorong panjang itu, siapkan mata hati kalian untuk dapat merasakan kehadiran 'mereka' setiap membaca story ini. Kupersilakan kalian masuk.

~Selamat datang di INDIGO~


Sellia Apitasari

INDIGOWhere stories live. Discover now