Bagai Pawai

5.9K 275 37
                                    

Aku lebih dewasa melihat kehidupan dari dua sudut pandang yang berbeda..

Pernahkah kalian melihat atau menonton acara karnaval maupun pawai ?
Bagaimana jika yang pawai itu bukanlah manusia ?

     Di sekolahku terdapat dua lapangan. Satu lapangan upacara yang terletak didekat pintu gerbang utama, dan satunya lagi biasa disebut lapangan voly yang letaknya dibagian atas belakang sekolah.

     Ketika memasuki lapangan voly, aku melihat sebuah kerajaan dan banyak orang yang memakai baju kemben seolah seperti zaman angling dharma. Mereka berlalu lalang melakukan aktivitas selayaknya masih hidup.

     Bahkan ditanggal tertentu, mereka menyebar masuk dalam gedung sekolah. Mereka berbaris dengan teratur dan membawa tombaknya masing-masing.

     Aku pernah melihat mereka saat sedang membeli makan di kantin namun aku tidak tau apakah 'mereka' itu benar benar ada atau hanya hayalanku saja.

“'Mereka' hidup dizaman dulu Sell dan sering berlalu lalang diwaktu tertentu” Mba Ayu memberitahuku.

     Jika kalian menjadi diriku, rasanya seolah berada ditengah pawai yang panjang. Bahkan aku risih untuk berjalan mendahului 'mereka'.

“Sellia kenapa berhenti ?” tanya temanku yang melihatku aneh.

“Nanti menabrak” singkatku.

“Menabrak apa Sell, tidak ada siapapun”

     Aku lupa bahwa temanku tak melihat apa yang aku lihat, aku sangat risih melihat semua orang berpapasan dengan 'mereka' namun karena semua orang tak melihatnya maka santai saja, lain denganku aku merasakan tersenggol karena aku mampu menyentuh 'mereka'.

Pernahkah kalian sepertiku ?

INDIGOWhere stories live. Discover now