Dua alam dalam satu pandangan
Dulu aku tak percaya adanya alam lain selain alam manusia. Aku memang percaya bahwa 'mereka' ada namun aku tak mengetahui bahwa ada alam yang sangat dekat dengan alam manusia. Bahkan manusia berada di dua alam sekaligus.
Aku biasa menyebut alam tersebut dengan alam sebelah. Yah, alam tempat 'mereka' tinggal. Alam itu tidaklah indah melainkan sangat kotor.
Aku pernah masuk alam itu saat aku kerasukan di sekolah ku. Saat itu tengah pelajaran di kelas, aku mencium bau anyir dan pandanganku kabur hingga akhirnya aku tak sadarkan diri. Menurut temanku, bukan hanya diriku yang pingsan melainkan adik dan kakak kelasku juga. Yang terlihat semua orang aku menangis dan menjerit tidak jelas. Namun disisi lain, aku berada disuatu tempat yang gelap dan sepi. Sebuah bangunan yang penuh dengan sawang, lantainya dipenuhi dengan daun kering, tulang, darah, dan pecahan kaca. Aku mengenali tempat ini. Ini adalah sekolahku. Yah, sekolahku.
“Namun mengapa sangat sepi ? Dimana teman dan guru-guruku ?” batinku.
Apa yang akan kalian lakukan jika menjadi diriku saat itu ?
Aku menangis, aku ketakutan, aku berteriak minta tolong agar aku bisa keluar dari sini. Namun tak ada yang mendengar teriakkanku.
Dari kejauhan aku melihat dua orang, mereka terlihat seperti adik dan kakak kelasku yang juga mengalami pingsan.
Aku memanggilnya namun mereka tak mendengar suaraku. Aku berlari menghampiri mereka namun rasanya tidak pernah sampai. Kakiku sakit, aku tak memakai alas kaki hingga kakiku berdarah.
Namun ada sesuatu yang menarikku, aku menutup mataku.
Aku membuka mata, ternyata adik dan kakak kelasku berada disampingku. Aku senang kami bertiga bertemu. Kami bersama mencari gerbang keluar dari alam ini.
Kami menemukannya, namun gerbang ini terkunci. Bagaimana bisa melewati gerbang yang terkunci ?
Aku tak menyangka, kunci pintu gerbang ini ada pada adik kelasku.
Dia juga anak indigo. Kuncinya tidaklah berbentuk, melainkan intuisi dari tangan adik kelasku. Tangan adik kelasku menyentuh pintu gerbangnya. Seketika pintu itu terbuka. Kami bertiga keluar dari alam mengerikan itu. Entah bagaimana, kami menembus cahaya berwarna biru muda.
Kami tersadar dalam ruang UKS dengan posisi duduk melingkar dan tangan kami bersatu.
Apa yang telah terjadi ?
Ternyata disisi manusia, kami bertiga menangis serta menjerit. Guru mengundang kyai untuk menenangkan kami. Namun, menurut kyai tersebut kami berada di alam sebelah. Dan kami disatukan agar bisa keluar bersama.
Setelah kembali normal, kakiku masih terasa sakit. Bahkan aku mampu melihat dua alam dalam satu pandangan mataku. Satu alam yang semua manusia melihatnya, dan satunya lagi sisi lain dari alam itu.
Jika mata batin mu terbuka, kau akan dapat melihat alam sebelah..
