chapter 32

3.4K 107 2
                                    


⚘⚘⚘⚘⚘
.
.
.

Tampak seorang.wanita,yang duduk diatas ranjang sambil menekuk kakinya dan memeluk lututnya, sambil sesegukan ia menangis
Semakin larut tangisan itu semakin kencang,

"Zahrah kamu knapa sayang"ujar aldo menuju ke arah zahrah dan memeluk istrinya itu, yah.wanita yang menangis itu adalah zahra.

"Mas aq udah capek mas dengan semua ini, aq capekk, aq sudah memendamnya sendiri mas sejak dulu. Dan mungkin saat ini aku tak bisa membendung semua ini lagi"ujar zahrah pada aldo dengan sesenggukan.

"Apa maksud kamu sayang? Aku nggak ngerty sama apa yang kamu katakan"tanya aldo yang memang tak mengerty alur pembicara'an zahra.

"Mass karin mas karin, dia dari dulu tuh slalu aja ganggu aku mas, dia slalu mengusikku saat aq dan kamu akan menikah dulu. Dia sering mengancamku! Jika saja aq tak mau membatalkan pernikahanku. Dia slalu mengancamku mas waktu itu; tapi aku slalu menyembunyikan ini semua, dan terlebih. tadi saat dia  dikampus dia mengatakan kalau aku adalah seorang perebut kekasihnya..dan itu...itu...itu di depan banyak orang mass..hisk aku nggak tau kedepanya bakal kayak gimana"ujar zahra sambil meneteskan air mata.

"Zahrah kamu jangan ngada-ngada yah!, karin nggak mungkin berbuat senekat itu! Atau kamu sendiri yang mengada-ngada, kan memang dari dulu kamu sudah benci dengan karin"jawab aldo yang membuat zahrah tak percaya dengan ucapanya, bagai mana bisa ia lebih mempercayai orang lain dibandingkan istrinya sendiri.

"Mas demi Allah mas aku tak pernah bohong dengan ini semua mas, aku gak bohong dengan ucapanku. Lagian buat apa juga aku ngada-ngada gak ada untungnya"ujar zahrah yang masih kesal dengan aldo.

"Yah bisa ajakan supaya aku jauh dari karin? Aq kenal karin rah..aq yakin dia nggak akan senekat itu, tapi kalo kamu bilang kayak gitu aq akan mencoba percaya sudahlah jangan menangis"ujarnya sambil mengusap tangis zahrah

Kecewa
Kecewa dan kecewa, itulah yang dirasakan oleh zahra saat ini. Bagai mana tidak seorang aldo atau suamainya sendiri lebih percaya pada orang lain dari pada istrinya sendiri.
Jujur zahrah tak petnah menduga ini akan terjadi.

"Aku yakin mas cepat atau lambatnya. Kamu pasti akan tau semuanya"ujar zahrah dan beranjak dari kamarnya menuju dapur, seraya untuk membuatkan suamainya makanan.yahh, sekesal-kesalnya zahra pada aldo ia tak akan pernah meninggalkan kewajibanya sebagai seorang istri.

⚘⚘⚘⚘⚘

"Mas aku mau ke mini market dlu"pamit zahrah pada aldo dengan wajah yang masih kesal padanya, dan tentu aldo pun tau dengan kekesalan zahrah padanya.

"Sayanggg sampai kapan kamu ngambek kayak gitu?? Iyh aku percaya kok sama kamu, besok aku juga mau tanyak ke karin"ujar aldo sambil meraih tangan zahrah yang akan segera  berjalan keluar.
Tapi tak ada sedikit jawaban pun yang terlontar dari mulut zahrah.

"Lagian aku juga tau kok kalo kamu sebenernya nsih blum percaya"batin zahra

Aldo hanya menghembuskan nafasnya gusar. Memang tak mudah merayu seoarang mawardah sanniya azzahrah.

"Apa mau aku antarkan?"tanyanya lagi.

"Gak usah aku bisa sendiri! Assalamualaikum"ujar zahrah dan segera pergi dari sana.

"Waalaikummussalm, hati-hati sayang"triak aldo agar zahrah yang diluar pun mendengarnya.

⚘⚘⚘⚘⚘

Zahrah pov

Hmm aku sebel banget hari ini bagaimana tidak, aku mencurahkan semua yang sebenarnya yang karin lakukan padaku. Tapi malah suamiku tak percaya dan lebih membelanya.

Akhirnya akupun memutuskan untuk ke minimart, swbenarnya aku hanya mencari alasan saja agar aku bisa kluar dari rumah. Dan agar aku nggak merasa kesal yang brada di samping aldo.
Ntah lah? Semenjak aku menikah dengan guruku aldo ntah kenapa kalau aku merasa banyak sekali masalah-masalah yang datang padaku. Apalagi masalah cinta yang seperti ini.
Yah, mungkin ini adalah ujian dari Allah, ujian rumah tangga.

Akupun segera masuk kedalam mini market untuk mencari bahan-bahan yang akan aku belli. Tak sengaja aku melihat seseorang menggunakan gamis dan krudung syar'i mengarah berjalan padaku. Dan yah wanita itu tak asing lagi bagiku! dia adalah kak dania, wanita yang pertama kali membantu aku untuk berhijrah.

"Assalamualaikum rah, kamu kok ada disini jugak lagi nyari apa?" Tanya kak dania, yang terkesan ramah padaku.

"Waalaikumsalam,Oh ini kak mau beli kebutuhan rumah yang udah habis, kaka disini jugak sama siapa?"tanyaku balik.

"Kaka dianatarkan suami disana"ujar dania sambil menunjuk ke arah mobil"kalo kamu nggak diantar suami?"

"Tadi sih ditawarin kak! Cuman aku gak mau kan deket dar rumah aku"jawabku sambil tersenyum

"Owh.. deket yah, memang rumah baru kamu ada diamana?"tanya kak dania.

"Itu kak gak jauh, samping kedai jam itu kak. Kaka gak mau mapir kesana kak" tawarku pada kak dania.

"Insyaa Allah kalau ada waktu kaka akan kesana, karna kaka akhir akhir ini lagi sibuk dek,"jawab kak dania.

"Owh yaudah deh kak gapapa,"ucapku

"Maaf yah, kalo gitu kaka pamit dulu Assalamualaikum"pamit kak dania.

"Iyah kak waalaikumsalam"jawabku.

Akupun segera menuju tempat tempat dimana aku harus membelinya,
Tak kurang dari lima belas menit akupun selesai mengambil barang yang aku butuhkan, jadi lansung saja aku membayarnya dikasir.
Dilanjut dengan aku pulang~~~

Happy reading🌷
Harap vote dan comen yah😙

@asnifa_adm

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang