chapter 38

3.5K 110 0
                                    


⚘⚘⚘⚘⚘
.
.
.
Saat ini adalah hari bahagia yang akan dialami oleh sahabat zahrah, yah fatimah. Hari ini dia akan dipinang oleh assegaf atau bisa dibilang pernikahan.

"Ya Allah cantiknya fatimah"ujar zahrah sambil melihat pantulan wajah fatimah yang sudah diriasi seperti pengantin,

"Haduhhh haduhhh kayak princes mbaknya"ujar lola sambil mengacungkan 2 jempolnya.

"Duhh aq grogi banget nih"ujar fatimah sambil meremas-remas pucuk kebayanya.

"Tenang aja fat! Aku dulu juga kyk gitu"ujar zahra mencoba untuk menenangkan fatimah.

Tiba tiba saja, seorang wanita masuk kedalam kamar fatimah dan mengajak fatimah untuk turun keluar seraya menyaksikan ijab  qobul, yah.dan wanita itu adalah kakanya resya.

Tampak fatimah yang sangat grogi itu dituntun oleh resya untuk menemui suaminya yang ada dibawah
Sementara lola dan zahrah masih berada di dalam kamar fatimah.

"Lola kita kebawah yah, mau lihat ijab qobulnya fatimah"ajak zahrah yang mulai beranjak pergi.
Namun pergelangan tangan zahra di tarik oleh lola. Berharap agar zahra tidak jadi pergi keluar.

"Aku mohon jangan"ucap lola sendu sambil menundukkan kepalanya"jangan kira aku masih suka dengan assegaf, bukan itu maksudku, tapi aku tidak bisa melihatnya zahra! Aku mohon tetaplah disini bersamaku"

"Lo..la"
Zahrah lansung beranjak mendekati lola dan lansung memeluknya dengan erat, sementara lola menangis di pundak zahra.

"Tenanglah lola tenanglah"ujar zahra

"Zahra"ujar lola sambil menggenggam tangan zahra"jangan salah faham"

"Tidak lola, aq bisa mengerti"ujar zahrah.

⚘⚘⚘⚘⚘

Setelah resepsi pernikahan usai dua jam yang lalu, saat ini zahrah dan aldo berpamitan pada kluarga fatimah untuk segera pulang kerumahnya.

Setelah itu zahrah dan aldo bergegas pulang menuju rumahnya dikarnakan waktu yang hampir sore.

Didalam mobil aldo, zahrah hanya diam termenung melihati kendaraan lalu lalang yang padat pada sore hari ini.
Sementara aldo juga tak kian membuka suaranya.

Hanya butuh waktu 30 mnt zahrah dan aldo sudah sampai pada gerbang depan rumahnya.
Lansung saja mreka masuk kedalam rumahnya aldo bergegas menuju kamar mandi, sementara zahra kearah dapur seraya memasakkan makanan untuk aldo.

Namun belum memulai ada tangan yang melingkar di pinggang zahrah, yang zahra yakini adalah tangan milik aldo.

"Kenapa?"tanya zahra.

"Kamu gak perlu masak hari ini, kita makan diluar aja yah"pinta aldo"tapi kita sholat ashar dulu yah"

"Iyah"

Akhirnya aldo dan zahra melakukan kewajibanya yakni sholat ashar berjama'ah.
Setelah selesai sholat zahrah menaruh mukenahnya di almari dan lansung siap-siap segera berangkat ke sebuah caffe

Namun tak sampai diambang pintu ia melihat sosok wanita yang berdiri  membawa rantang makanan.
Dan wanita itu adalah wanita yang saat ini tak ia harapkan kehadiranya, dia adalah 'karin'

"Hayy aldo"sapa karin

"Hay, ada apa yah"jawab aldo.

"Aku yakin kalau kamu pasti belum makan kan? Ini aku bawain opor ayam kesukaan kamu do"ujar karin tersenyum merekah"ayoh kita duduk di meja makan"ujar karin layaknya ia lah sang pemilik rumah.

Aldo pun tak menjawab sepatah kata pun, malah justru ia mengikuti apa yang diucapkan karin.
Dan yah lagi-lagi kekecewaan slalu menimpah zahra, katanya tadi aldo mengajaknya makan kluar bersama, tapi jadi kayak gini.
Kan bisa aldo menolaknya! Tapi knapa ia malah menuruti ucapan karin dan akhirnya makan malam dengan zahrah pun dibatalkan.

Akhirnya mau tak mau zahrah ikut ke meja makan bersama dengan karin dan aldo.

"Zahrah apa kamu nggak masakin buat aldo?"tanya  karin.

"Aku tadi mau buatin makanan tapi dilarang sama mas aldo,"ujar zahra.

"Yah seharusnya kamu ini sebagai istri aldo itu harus siap siaga dong meskipun dia nggak nyuruh kamu, seenggaknya kamu tuh harusnya udah siapin makanan buat dia"ujar karin"ini aldo aku buatin opor ayam kesukaan kamu, oh iyh kamu tau nggak rah? Aldo dlu pernah bilang kalau masakan aku adalah masakan terenak setelah masakan mamanya loh"

"Owh"

"Iyh makasih yah karin"

"Zahrah aku yakin kalau kamu pasti nggak tau kan makanan kesukaan aldo, yah ini lah masakan yang disukai aldo opor ayam"ujarnya

"Iyh kak maksih"ujar zahrah sambil tersenyum paksaan,
Karin yang melihat itu hanya tersenyum sinis melihat zahra.

Akhirnya aldo pun memakan masakan yang dibawakan karin, bahkan karin juga ikut memakanya tapi tidak dengan zahrah, ia malah memainkan ponselnya.

"Gimana aldo enak kan??"tanya karin di selah-selah makanya

"Iyah enak kok"

"Oh iyh zahrah kamu juga bisa blajar masak ke aq kok"

"Gak usah aku bisa sendiri"jawab zahrah yang pastinya saat ini hatinya sangat sakit melihat kejadian ini.

Setelah selesai makan karin meminta agar aldo mengantarnya pulang, dikarnakan mobilnya masih ada di bengkel.
Dan tentunya itu alasan dari karin🙄

Saat itu juga zahrah kluar dari rumahnya menuju ke tamankota di daerah jakarta yang memang tempat itu adalah tempat dimana biasanya zahrah termenung sendiri mencurahkan hatinya, karna tempat itu juga tempat yang lumayan sepi dan sejuk membuat zahrah tenang berada disana

Zahrah hanya duduk disalah satu bangku yang memang disediakan di tamankota itu, ia memandangi bunga-bunga yang mekar disekelilingnya dengan tatapan sendu.

"Sampai kapan aku harus menerimah rasa sakit ini"gumamnya.

"Zahrah knapa kamu disini"terdengar suara lantang dari arah belakang yang
tidak terdengar asing ditelinga zahrah, otomatis zahrah membalikkan kepalanya 90 derajat.

"Kak nafis!"yah suara lantang itu adalah suara milik nafis.

"Aku boleh kan duduk disini"ujar nafis, namun tak ada sahutan dari zahra.

"Yah yah aku tau kita bukan mahrom, dilarang untuk berkhalwat, okh aku akan berdiri disini."

"Kaka ngapain disini"tanya zahra

"Zahra seharusnya aku yang tanya kamu, kenapa kamu ada disini? Apa kamu ada masalah"tanya nafis dan diangguki oleh zahra

Memang dilarang hukumnya untuk mengumbar masalah rumah tangga pada siapapun, tapi kali ini zahrah benar-benar sangat butuh untuk mencurahkan isi hatinya.

"Aldo lagi"lagi-lagi zahrah mengangguk.

"Aku boleh kan curhat sama kaka,"

"Tentu zahrah, anggap saja aku adalah teman curhatmu"

Akhirnya zahrah menceritakan semua kejadian sebelum menikah hingga saat ini, dan tentunya karinlah yang slalu terlibat dalam masalahnya.

"Begitu kak"

"Kurang ajar dia, aku akan beri pelajaran buat dia"

"Jangan kak aku mohon"

"Zahrah kali ini aku tidak bisa menuruti permintaanmu, aku akan memberi pelajaran padanya"ujar nafis.

"Tapi kak"

"Maaf zahrah, aku pergi dulu"ujar nafis.

Akhirnya nafis pergi dari saja, dan pastinya ia menemui temanya aldo, bagaimana bisa ia menyakiti hati istrinya berkali-kali  dimana janjinya sebelum ia menikah.
Dan ia harus mempertanggung jawabkan masalah ini.

Happy reading🌷
Jangan lupa vote and comen😁😁

@asnifa_adm

Kekasih ImpianWhere stories live. Discover now