chapter 42

3.4K 120 0
                                    


⚘⚘⚘⚘⚘
.
.
.

Zahrah pov.

Hari ini adalah hari dimana aku diajak pergi bersama suamiku ke acara pesta reuninya,
Dan yah tentunya aku tak bisa menolaknya.

Aku hanya mematung didepan cermin melihat penampilanku yang mungkin sedikit syar'i dengan gamis berwarna merah berpadu dengan warna hitam, bahkan hijabnya pun syar'i sampai selutut itu juga berwarna hitam.

Tapi setelah aku pikir" apa mas aldo nggak malu yah dengan penampilanku yang seperti ini? Sedangkan semua temanya berpakaian fashionable, contohnya saja karin.

Aku melihat mas aldo yang masih mengutak atik ponselnya di kasur. Lalu Aku pun menghampirinya

"Mas kamu gak masalah kan sama penampilanku?"

Saat itu mas aldo lansung mengangkat wajahnya menghadap padaku, lalu tersenyum.

"Apa aja yang kamu pakai pasti terlihat cantik sayang"ujarnya yang pasti membuat pipiku merona.

"Mas ah! Aku ini tanya bener!! Apa nggak masalah sementara temanya mas pakaianya kan gak ada yang kayak gini"

"Sayangg! Kamu gak perlu merasa kayak gitu!!, dan aku juga malah suka ngeliat kamu berpakaian syar'i kayak gini itu kan bisa menundukan pandangan para kaum adam. Dan pastinya berpakaian seperti ini akan lebih dihormati sayang! Jadi nggak perlu khawatir kayak gitu"ujar mas aldo yang membuatku tenang.

"Kapan berangkatnya mas?"

"Kita nunggu 15 mnt lagi"

"Okh"

⚘⚘⚘⚘⚘

Saat ini aku tengah masuk kedalam sebuah hotel yang dihias untuk acara pesta reuninya mas aldo.
Disini begitu sangat megah, terlihat setiap sudut ruangan yang dihiasi oleh rangkaian bunga dan pita.

Aku hanya melihati sekeliling tempat, dan yah memang benar dugaanku kalau disini tidak ada yang memakai gamis sama yang aku pakai saat ini,
Semua kaum hawa hanya memakai dres sepaha atau juga span.

Saat aku melihat semua orang  disana juga tampak karin dan temanya yang saat ini berbincang-bincang dengan membawa segelas win ditanganya.

Aku bukanya merasa malu, tapi aku takut kalau mas aldo lah yang akan malu.

"Mas! Coba kamu lihat. Tidak ada yang memakai gamis mas"ujarku.

"Biarkan saja, memang disini hanya kau yang pantas untuk dihormati"ujar mas aldo sambil mencium keningku.

"Mass kok cium depan umum sih"ujarku menunuduk malu.

"Biarin dong! Biar semua orang tau kalau kamu  itu yang paling aku sayang"ujarnya sambil merangkul pundakku

Dan sontak suara mas aldo tersebut membuat karin menatap kearahku dengan tatapan sinisnya.
Kemudian ia berbisik kepada temanya, dan ntah apa yang dibisikkan karin pada temanya sehingga temanya juga menatapku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Tak selang lama ada seseorang lelaki dan perempuan yang menghampiriku dan mas aldo, tampaknya mereka berdua adalah seorang sepasang suami istri.

"Hai ardii apa kau masih ingat padaku?"ujar lelaki itu sambil merangkul mas aldo.

"Haduhhh riski sudah brapa kali aku bilang, jangan panggil aku ardi! Namaku aldo"ujar mas aldo"oh yah ini perkenalkan ini zahrah istriku"tambahnya sambil merangkulku kembali.

Laki-laki yang dipanggil riski itu kini mengulurkan tanganya padaku bermaksud untuk memperkenalkan dirinya.
Tapi aku hanya membalas dengan menangkupkan kedua telapak tanganku didepan dada sambil tersenyum.

Kekasih ImpianWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu