chapter 43

3.3K 106 0
                                    


⚘⚘⚘⚘⚘
.
.
.
Ingat masih zahrah pov😚

Aku sakit
Aku kecewa
Aku frustasi
Aku tak tau harus kemana dan berbuat apa? pikiranku saat ini hanya kecewa pada mas aldo, bagaimana  bisa ia tidak percaya padaku tapi malah justru percaya pada teman karin yang jelas-jelas menfitnahku.

Ya Allah lagi-lagi ujian apa ini.

"Astagfirullah hal'adzim"ucapku sambil mengusap wajahku kasar.
Akhirnya akupun memutuskan untuk pulang kerumahku sendiri.
Aku juga berharap tiada yang curiga dengan kejadian ini.

⚘⚘⚘⚘⚘

"Assalamualaikum ummi"

"Waalaikumsalam siapa yah"
Klekkk..
Terdengar knop pintu yang terbuka dan memunculkan sosok ummi, ummi yang slalu membuatku tenang, ummi yang membuatku bahagia. Tak seperti dengan kehidupan yang aku jalani saat ini.
Andai saja aku tak menghawatirkan kecurigaan ummi, pasti aku sudah menangis didepanya.

"Zahrah sayang! Kamu kok kesini gak bilang dulu sama ummi"

"Maaf ummi, zahrah cuman mau bikin surpries buat ummi"ujarku yang pastinya berbohong.

"Lalu dimana aldo, kenapa dia tidak ikut. Apa kamu juga sudah berpamitan padanya??"tanya ummi.

"Mas aldo lagi sibuk di kantornya ummi trs dia kan juga kepsek jadi wajar lah kalo padat, aku juga udh izin kok sama mas aldo"
Astagfirullah hal'adzim lagi-lagi aku berbohong pada ummi, maafkan aku ummi! Aku terpaksa melakukan ini semua.

⚘⚘⚘⚘⚘

Ditempat lain
Aldo sedang mambopong tubuh karin menuju ke rumasakit dikarnakan keadaan karin saat ini.

"Maaf pak silahkan tunggu diluar"ujar seseorang suster.

Aldo hanya menghembuskan nafasnya kasar
Ia tak habis pikir bagaimana bisa zahrah melakukan ini semua
Sungguh ini diluar pikiran aldo.

Aldo membuka ponselnya seraya untuk menghubungi kluarga, agar segera datang ke rumah sakit ini.
Namun telvon tak kian diangkat akhirnya aldo mengirimkan pesan pada bundanya.

⚘⚘⚘⚘⚘

Kini aku masuk kedalam kamar, melihat bingkai-bingkai fotoku bersama kedua sahabatku.
Jujur aku sangat merindukan masa-masa itu, aku rindu dengan kebahagiaan itu, dengan senyum itu tidak dengan sekarang yang slalu menangis hanya karna urusan rumah tangga.

Akhirnya aku menelvon kedua temanku agar ia segera datang kerumah karna sekarang aku membutuhkan mereka, sangat membutuhkanya.

Aku men video call group mereka yah dan sudah ada lola di layar ponselku, dan disusul olh fatimah.

"Tumbeng nge vc! Ada apa yaww"_lola

"Iyh tumben amat"_fatimah

"Aku butuh kalian"_tangis zahrah pecah.

"Ehh rah ada apa?? Jangan nagis dong cerita sama kita"_fatimah

"Mangkanya kalian kesini pliss!!! Banyak rahasia yang kalian nggak tau tentang aku"_zahrah.

"Okh gua lansung cuss"lola

"Iyh aku izin bang segaf dlu yah"_fatimah.

"Makasih yah manteman"_zahrah

"Iyh sama sama"_fatimah&lola

Tut..Tut..Tut..Tut.. [sambungan terputus]

Hmm..teman-temanku ini slalu hadir, slalu ada,slalu memberi semangat, slalu membangkitkan saat aku jatuh.
Ntah bagaimana rasa trimakasih yang harus aku utarakan pada kedua sahabatku itu.

Kekasih ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang