Kala itu, aku masih terlalu awal untuk kembali jatuh cinta. Luka lamaku belum mengering sempurna ketika kau mengajakku untuk menjalin hubungan baru.
Kau bilang bahwa kau bisa menyembuhkan luka yang orang lain sebabkan padaku. Kau menjanjikan sebuah kebahagiaan padaku. Kau menjanjikan sebuah awal dan akhir bahagia dari kisah kita.
Aku yang sedang terluka ini terlena.
Aku percaya padamu. Aku mulai mempercayaimu melebihi apapun kala itu. Sampai tepat di hari ke-15 di bulan Juli, tepat di mana hari jadi pernikahan kita yang ketiga, kau menghancurkan semuanya.
Ya, aku menemukanmu dengan seorang wanita di ruang kerjamu. Kalian tidur saling mendekap tanpa sehelai benang pun menempel pada tubuh kalian. Tidak hanya hari itu saja, beberapa hari kemudian pun aku melihat kau memangkunya di ruanganmu saat aku mengantarkan makan siang untukmu ke kantor. Tak berhenti sampai di situ, menyusul pula adegan-adegan yang tak diinginkan di depan mataku.
Aku hanya diam dan tersenyum seperti biasa. Seperti tak terjadi apapun. Aku pernah berjanji padamu untuk selalu tersenyum, maka akan aku lakukan. Walau kau tidak tahu kalau sesungguhnya hatiku menangis.
Aku ingin berhenti, Soonyoung.
YOU ARE READING
Eccedentesiast | SoonHoon
FanfictionDia tersenyum, tetapi sebenarnya tidak. Ia tertawa, tetapi sebenarnya ia menangis. Ia ceria, tetapi sebenarnya ia bersedih. Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini adalah...
