Let Me Introduce My Self

4.9K 208 1
                                    

Hi the readers. Before reading my story, don't forget to vote first by click the starnya ya... okey 😉.

Selamat membaca. Luv luv luv 😘

***

Kringgggg.... Kringgggg.... Kringgggg...

Aku mengayunkan tangan ke meja nakas sebelah tempat tidurku, berusaha mematikan alarm dari jam beker yang kuletakan disana. Aku membuka mataku perlahan, mengumpulkan nyawa yang masih melayang entah kemana. Setelah semua nyawa terkumpul aku bangkit dari tempat tidurku, bersiap untuk mengikuti meeting pagi pertamaku.

Perkenalkan namaku Cecilia Keyra Anastasia, orang-orang biasa memanggilku Key. Aku seorang lulusan komunikasi marketing dan baru saja mendapatkan pekerjaan, dan ini hari pertamaku. Aku menyelesaikan kuliahku lebih cepat dari teman-temanku, aku lulus tepat 3.5 tahun. Perusahaan tempatku bekerja saat ini merupakan salah satu company start up baru yang dirintis oleh pacar sahabatku. Sebagai awal aku memutuskan mengambil pekerjaan ini, karena mencari pekerjaan di era seperti ini benar-benar sulit.

Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adikku seorang laki-laki bernama Marvel Reynaldo Mikhael. Aku biasa memanggilnya Rey. Rey dan aku berbeda 5 tahun, sekarang Rey duduk di bangku sekolah menengah atas. Kedua orang tua ku bukan terlahir dari keluarga berada. Namun dari hasil kerja keras dan jeripayah yang dilakukan oleh diriku, Rey, dan kedua orang tua ku, saat ini dapat dibilang perekonomian keluarga meningkat. Terutama bisnis kedua orang tua ku berjalan lancar. Mereka merintis bisnis ini sejak aku duduk dibangku sekolah dasar. Aku pun berusaha dengan keras agar dapat membanggakan mereka dan menghargai kerja keras mereka melalui prestasiku di sekolah dan menyelesaikan sekolahku hingga strata 1 dengan cepat.

Semua orang mengenal aku sebagai seorang yang sangat gila belajar dan sekolah. Sebenarnya bukan karena itu, namun untuk orang sepertiku untuk mencapai hasil yang maksimal memang harus melalui proses yang panjang. Tapi aku puas dengan apa yang sudah dicapai oleh keluargaku dan diriku sendiri hingga saat ini. Jika teman-temanku terlahir sebagai anak orang kaya yang tidak memikirkan biaya pendidikan, aku terlahir untuk bisa menghargai setiap uang yang dikeluarkan untuk pendidikan. Meskipun saat ini uang bukan lagi menjadi masalah bagi keluargaku.

Pasti banyak yang bertanya mengapa aku memilih untuk mencari kerja susah payah dibandingkan ikut meneruskan bisnis kedua orang tua ku. Alasanku cuma satu, aku harus memahami semua yang ingin aku pelajari untuk menjadi bekal ketika aku harus meneruskan bisnis keluargaku. Dengan modal ilmu dari kuliah aku merasa kurang untuk bisa memajukan bisnis keluargaku, tapi jika aku sudah punya pengalaman yang sesuai dengan bidangku, aku semakin matang untuk meneruskan bisnis keluargaku.

Aku menyiapkan segala keperluan meeting, lalu mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Aku menatap diriku di depan cermin, like zombie. Aku menuntaskan rutininas mandi pagiku dan bergegas bersiap-siap berangkat.

Aku menyambar tas dan kunci mobil yang kuletakan di meja rias kamar ku dan bergegas menuju basement apartemen. Ya, aku tinggal sendiri di apartemen daddyku. Sejak kuliah aku memutuskan untuk tinggal sendiri. Meskipun masih ditopang beberapa fasilitas dari orang tua ku namun aku jadi bisa belajar untuk mengurus diriku sendiri. Aku berjalan menuju mobil yang kuparkir tidak jauh dari lift. Sebelum menuju kantor aku mampir ke cafe deket kampus untuk membeli secangkir cappuccino hangat.

Sejak duduk di bangku menengah atas aku sangat menyukai cappuccino, dan secangkir cappuccino dapat membuatku sedikit melepaskan penat dan lelah setelah seharian memutar otak belajar. Kebiasaan tersebut berlanjut ketika kuliah dan di dekat kampusku ada sebuah cafe yang selalu menjadi tempat persinggahanku jika aku membutuhkan secangkir cappuccino hangat.

***

Aku menutup laptopku ketika meeting sudah selesai. Meeting hari ini cukup membuat kepalaku mau meledak. Di kantor ini aku menempati posisi sebagai digital marketing, dimana aku harus bisa memasarkan segala produk yang disediakan oleh company kepada masyarakat luas melalui media digital. Berhubung perusahaan ini merupakan perusahaan baru, satu orang bisa merangkap beberapa posisi, selain memasarkan produk melalui media digital, aku juga diminta untuk membantu tim strategic planner dalam merencanakan pemasaran sebelum diolah oleh timku.

Aku tidak menyangka jika pekerjaan pertamaku akan membuatku sedikit lebih penat, aku pikir karena ini start up baru akan lebih memudahkanku, karena jam kerja yang masih fleksibel, aku bisa datang lebih siang kecuali jika ada meeting pagi seperti hari ini.

Aku memutuskan untuk membawa pekerjaanku pulang saja. Sesudah memastikan bahwa tidak ada yang harus aku lakukan di kantor dan dapat pulang dengan seonggok kerjaanku, aku melangkahkan kaki meninggalkan kantor.

Aku tidak menuju apartemenku, tetapi aku membelokkan mobil ke cafe dekat kampusku, tempat aku menghabiskan waktu kosong menunggu kelas dulu. Seperti biasa, aku duduk di spot favoritku dekat dengan jendela tepat mengarah ke jalanan, dimana banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang.

Tempat ini mungkin cukup membosankan bagi orang lain, tapi bagiku cukup menarik karena aku bisa menikmati keramaian jakarta dengan secangkir cappuccino tanpa harus ada ditengah-tengahnya.

Aku terhanyut dengan kerjaanku dan lupa kalau waktu terus berjalan sampai akhirnya aku disapa oleh seseorang.

"Hey, Key!"

CAPPUCCINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang