Handsome Waiter

1.4K 96 1
                                    

Hi the readers. Before reading my story, don't forget to vote first by click the starnya ya... okey 😉.

Selamat membaca. Luv luv luv 😘

***

Akhirnya hari Sabtu pun tiba, hari dimana aku akan bertemu dengan Sela. Tadi malam aku mendapat pesan darinya bahwa kami akan bertemu jam 2 siang. Maka pagi ini aku bersih-bersih apartemen terlebih dahulu.

"Huft, akhirnya selesai juga." gumamku sambil menyeka keringat di keningku. Aku mendongakkan kepala melihat jam yang tergantung di dinding ruang tamu, sudah jam 12 siang.

Aku melangkahkan kakiku menuju dapur dan mengambil segelas air lalu menenguknya habis. Aku kembali ke ruang tamu berniat untuk istirahat. Kududukkan pantatku di sofa lalu menyalakan tv.

30 menit kemudian aku sudah berada di kamar. Aku mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Aku menuntaskan mandi pagiku dan bersiap-siap untuk berangkat.

1 jam kemudian aku sudah siap dengan t-shirt berwarna putih dan celana pendek jeans.  Aku menyambar tas dan kunci mobil yang kuletakkan di atas meja rias kamarku dan bergegas menuju basement apartemen. Aku berjalan menuju mobil yang kuparkir tidak jauh dari lift. Sebelum menancapkan gas, aku mengabari Sela bahwa aku sudah otw.

Aku sampai di cafe tepat jam 2 siang. Aku tidak melihat adanya tanda-tanda Sela, sepertinya dia masih di kampus atau mungkin dia sedang menuju ke sini. Seperti biasa, aku duduk di spot favoritku. Seorang pelayan datang dan memberikanku buku menu. Tidak perlu melihatnya, sudah pasti aku akan memesan minuman kesukaanku.

"Cappuccino satu." pesanku.

"Milk tea dan tiramitsu cakenya satu." suara Sela menimpali ucapanku. Dia menarik kursi di depanku dan duduk di sana sambil melepas tas ranselnya lalu diletakkannya di kursi sebelah. Pelayan tersebut membaca ulang pesanan kami lalu beranjak pergi setelah berkata "Di tunggu ya kak."

"Capek ya ternyata, jalan kaki dari kampus ke sini. Udah gitu mataharinya terik banget lagi." ujar Sela sambil mengelap keningnya yang berkeringat dengan tisu. Aku terkekeh "Lebay! Keenakkan sih lu naik mobil terus. Padahal jarak kampus ke sini dekat." Sela tertawa.

"Oh ya, gue sekalian nginep di apartemen lu ya." ujar Sela. Aku menyandarkan punggungku di kursi "Oke. tumben mau nginep, kenapa?"

"Hari ini papa gue mendadak ke luar kota karena urusan kantor dan mama gue ikut temenin." jawabnya. "Trus, koko lu?" Sela merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Aku kenal dengan kokonya karena dia seniorku di SMA. "Dia ke puncak sama teman-temannya dua hari yang lalu."

Pelayan tadi datang menghampiri kami dengan membawa timamitsu cake di atas nampan. Pelayan itu meletakannya di atas meja lalu beranjak pergi setelah Sela mengucapkan terima kasih. Sela mulai memakan tiramitsu cakenya. Sambil menunggu minuman kami datang, aku mengeluarkan handphoneku dari dalam tas untuk mengecek apakah ada pesan yang masuk.

"Key, lihat deh. Waiter itu ganteng ya..."

Aku menengok ke kanan mengikuti arah pandangnya Sela. Di pojok sana terlihat seorang pria yang memakai apron sedang melayani pembeli. Tapi pakaian yang dikenakan pria itu berbeda dengan pelayan yang lain. Semua pelayan di cafe ini memakai pakaian yang seragam. Apakah dia pelayan baru? Atau dia owner cafe ini?

"Key!"

Sela menepak meja membuatku tersadar dari lamunanku. "Suka ya? Sampe dilihatin kayak gitu." goda Sela. "Apaan sih! Gak jelas!" Aku kembali memainkan handphoneku sedangkan Sela menahan tawanya melihatku. "Key, dia samperin kita! Gila, ganteng banget!" seru Sela dengan antusias.

Tiba-tiba....

CAPPUCCINO حيث تعيش القصص. اكتشف الآن