9

1K 67 6
                                    

Keesokan harinya, masih seperti hari-hari sebelumnya. Anneth bangun dari tidurnya dan segera mempersiapkan diri, sebelum ia turun menemui ibunya. Namun, yang berebeda kali ini adalah Anneth bangun lebih awal, tanpa dibangunkan oleh orang-orang di rumahnya.

"Mami." Sapa Anneth yang baru saja menuruni anak tangga

"Loh, Neth? Udah bangun? Tumben bangun pagi banget."

"Lohh mami anaknya bangun pagi bukannya dipuji, malah dibilang tumben,"

"Tapi emang tumben.."

"Iya sih Anneth juga ngerasa aneh bangun jam segini.."

"Ya udah, sini deh mending bantuin mami."

Anneth mengangguk, ia menghampiri ibunya dan membantu pekerjaan yang dilakukan ibunya. Setelah selesai membantu, ia juga tak lupa untuk sarapan, dan menunggu Deven datang sembari menonton televisi.

"Neth belum pergi?" Tanya ayah Anneth yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

"Belum, Pi. Deven belum dateng ini."

"Loh? Tumben banget Deven telat dateng."

"Iya, Pi. Heran aku juga."

"Coba telpon aja Neth, takut ada apa-apa. " Ucap ibu Anneth yang mulai khawatir dengan keadaan Deven.

Anneth mengangguk dan mengambil ponsel yang ia letakan di atas meja. Anneth mulai mencari kontak Deven dan menelpon nya, tapi tidak ada jawaban dari lelaki itu.

"Ga diangkat mi."

"Aku berangkat duluan aja deh, sekalian liat di sekolah. Siapa tau ternyata dia lupa jemput aku."

"Papi anterin aja mau ga?"

"Ga usah pi, papi kan kerjanya masih lama, Anneth ga mau ngerepotin papi."

"Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati ya, Neth."

"Iyaa."

Gadis itu kemudian merapihkan seragamnya dan mengambil tas yang tersimpan di sofa. Ia kemudian keluar dari rumah tersebut sembari berkata,

"Mami papi, aku pergi dulu, dadah!"

"Hati-hati, Neth!" Balas ibu Anneth

*

Cinta Dan Rahasia (Selesai)Where stories live. Discover now