17

840 42 6
                                    

Joa,Friden,Deven sampai ditempat ini,ditempat mereka sering berkumpul,ditempat mereka selalu bertengkar
Baik Joa,Friden maupun Deven tidak bisa berhenti menatap sekeliling tempat ini,mengingat kebersamaan mereka berempat,kebersamaan yang indah tapi mereka langsung menepis pikiran tentang kebersamaan yang telah lama hilang pikiran mereka langsung tertuju pada Anneth,mereka mempercepat langkah mereka menuju tempat yang pasti Anneth disana,
Ya betul ini dirumah pohon,dirumah pohon yang mereka buat dulu.

Langkah demi langkah dilewati mereka mendekati rumah pohon tersebut,satu persatu dari mereka mulai menaiki anak tangga diawali dengan joa,di ikuti deven dan terakhir friden
Sesampainya mereka diatas rumah pohon terlihat dipojok rumah tersebut,terdapat Anneth yang sedang menangis,menangis yang ditahan mungkin tujuan nya agar tidak mengganggu orang sekitar sana,kalau Anneth menangis lebih kencang mungkin saja orang sekitar sana mengira nya ini suara tangisan hantu indonesia yang cantik itu.

Joa yang pertama melihat Anneth dipojok sana,mata Joa langsung memerah ketika melihat Anneth yang menangis seperti itu,seorang Anneth yang selalu terlihat kuat,seorang Anneth yang tomboy nya luar biasa,bisa menangis seperti ini,Joa pun langsung tergesa gesa menghampiri Anneth
Joa langsung memeluk Anneth disana dengan air mata yang sudah menetes

"Neth,maafin kita neth" ucap Joa sembari menangis dipelukan Anneth

"Neth gue mohon"lanjut Joa masih dipelukan Anneth

Anneth mulai membalas pelukan Joa,meskipun hubungan mereka baik baik saja akan tetapi Joa juga bersalah membiarkan Anneth menunggu berjam jam kemarin,
Anneth pun melepas pelukan nya dan mengusap air mata nya dan air mata Joa,
"Lo ga salah ko jo," ucap Anneth dengan sisa tangisnya
Mereka berpelukan lagi,setelah cukup lama ini giliran Deven dan Friden untuk meminta maaf

Deven mulai berjalan mendekati Anneth, Joa mulai berdiri dari tempat nya dan membiarkan Deven berhadapan dengan Anneth,melihat Deven yang ada dihadapan nya Anneth langsung membuang muka bagaimana pun memang Joa tidak salah Joa tidak menyakiti hati nya,tapi Deven yang sangat menyakiti hati nya

"Neth," panggil Deven
"Gue mau minta maaf,atas apa yang gue lakuin ke lo akhir akhir ini tapi yang harus lo tau neth,gue ga berhenti peduli sama lo,gimanapun lo itu tetap sahabat kecil gue,sahabat kecil gue yang selalu support gue,sahabat kecil gue yang selalu gue jagain,gue yang paling ga mau liat lo kenapa kenapa neth,ya walaupun gue emang sering ngeledek lo.
Gue minta maaf karena sekarang gue lebih sering mementingkan cewek lain dibanding lo,gue minta maaf." Deven pun menghela nafas nya dan bicara "seandainya lo tau kenapa gue kaya gini," ujar deven pelan

"Hah?apa?"tanya Anneth

"Engga neth,gue cuman mau minta maaf,jangan nangis lagi neth gua ga bisa liat lo nangis,gua ga bisa liat cewek yang selalu sama gue dari kecil itu nangis neth gue ga bisaa,gue minta maaf," Deven pun menundukan kepala nya,ia tidak kembali menatap wajah Anneth perempuan tomboy yang cantik itu

"Gue juga minta maaf Neth,"sambung Friden pada Anneth
"Jujur,gue sendiri gatau kenapa gue bisa seberubah ini sama kalian berdua sahabat cewek gue yang paling gue jagain,"
"Gue bener bener nyesal karena udah jadi Friden yang seperti ini,"
Friden menarik tangan Joa yang sedang berdiri disamping Anneth menyuruh Joa untuk duduk disamping Anneth
Ketika Joa sudah duduk,kedua tangan Friden mulai menuju pada Joa dan Anneth
Tangan kiri Friden memegang pipi Joa sebelah kanan dan tangan kanan nya memegang pipi Anneth sebelah kiri

"Gue minta maaf sama kalian berdua,gue sadar yang gue lakuin itu salah bener bener salah
Gue ga sepatutnya anggurin kalian,maafin gue ya,"

Anneth,Joa,Deven dan Friden mulai meneteskan air mata mereka
Friden melepaskan tangan nya dari pipi kedua sahabat perempuan nya dan mulai mengambil salah satu tangan dari ketiga sahabat nya,Friden mempersatukan ketiga tangan itu juga tangan nya

"Kalian tau ga?
Jauh direlung hati gue yang paling dalem gue itu pengen kita baikan,gue pengen kita kaya dulu akur ga ada berantem kaya gini,gue itu udah ada niatan minta maaf dari jauh hari tapi sayang gengsi gue mengalahkan niatan gue buat minta maaf,tapi sekarang gue ga mau sia sia in waktunya
Kalau gue boleh minta,gue pengen kita akur lagi,boleh kan?" Ucap Friden diatas genggaman itu

Melihat ketulusan dalam permintaan maaf Friden dan Deven akhirnya Joa dan Anneth memutuskan untuk memaafkan mereka berdua

"Gue maafin kalian berdua,"ucap Joa

"Gue juga maafin kalian berdua,terutama lo Deven,"ujar Anneth
"Tapi gue pengen setelah kejadian ini kalian seperti dulu lagi,gue mohon gue kangen kalian yang dulu,"lanjut Anneth

Mendengar ucapan dari kedua sahabat perempuan nya Deven maupun Friden memasang raut muka senang,benar benar senang

"Iya neth,jo gue bakal kembali menjadi gue yang kalian kenal,maafin gue ya sekali lagi,"ucap Deven

Dibawah hening nya tempat itu,wanginya tempat itu,dan sejuk nya tempat itu mereka berempat berpelukan tangisan masing masing dari mereka pecah,bukan lagi tangisan kesedihan melainkan tangisan kebahagiaan

Kejadian yang benar benar mereka nanti,dibalik itu ditempat parkir ada Sam yang melihat empat sahabat itu kembali dan Sam pun tersenyum bahagia,terutama saat gadis yang ia kagumi dari jauh dapat bahagia lagi bersama sahabat nya bagaimanapun Sam juga ikut menyaksikan bagaimana mereka berempat bersama dulu,

***

Waktu ke waktu mereka berempat habiskan dirumah pohon,tentu Sam tidak dibiarkan menunggu sendiri dibawah sana, Deven juga Friden mengajak Sam untuk keatas ikut menikmati kebersamaan mereka yang telah lama hilang

"Sam makasih selama gue sama Friden ga ada lo udah jagain sahabat gue ini,"ucap Deven sembari mengelus puncak kepala Anneth dan juga Joa

"Kalau Joa gue jagain dengan senang hati,tapi kalau Anneth gue minta bayaran atas jagain dia,"canda Sam

"Heh!ko gitu sih anjir"balas Anneth

"Habis si Anneth susah ngejagain nya ngebandel,"

"Anda kapan jagain gue Samuel Cipta?anda kan sibuk membucin dengan Joaquine bernessa putri siswadi,"balas Anneth

"Tapi Neth yang Sam ucapin ada bener nya lo kan susah kalau mau dijagain ngebandel,ngerusuh mulu anaknya,"

"Dev!ko lo ikut ikutan sih ah jahat ah,"Anneth memanyunkan bibir nya memasang wajah cemberut yang membuat Deven gemas padanya padahal rasa Deven pada Anneth sudah lama hilang

"Lah emang bener,"balas Deven

"Ih engga lo rese anjir dari dulu ga pernah berubah,"ucap Anneth

"Ngapain gue berubah,kalau gue berubah ntar makin ganteng,ntar makin banyak yang kepincut pesona kegantengan Deven Christiandi Putra,"ucap Deven dengan percaya diri

"PD amat lu dasar pantat katel!"ledek Anneth

Sam,Joa,Friden tertawa kecuali Anneth dan Deven masih meributkan hal itu
Ini yang benar benar Anneth rindukan berdebat masalah sepele dengan sahabat kecil nya ini
Keributan masih terus berlanjut sampai satu orang pun tidak sadar bahwa dari kejauhan sedang ada sepasang mata yang melihat Anneth dan Devel sebal,namun mata nya lebih menuju kepada Anneth seolah menunjukan orang yang memiliki sepasang mata itu benci pada Anneth.

Cinta Dan Rahasia (Selesai)Where stories live. Discover now